Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Taman Nasional Batang Gadis dan sekitarnya di Kabupaten Mandailing Natal yang terletak di 99° 12∋ 45∀ κε Τιmυρ ηινγγα 99° 47∋ 10 , dan 0° 27∋ 15” ηινγγα 1° 01∋ 57∀ κε Utara, dengan ketinggian antara 300 dan 2145 meter di atas permukaan laut Sorik Gunung Merapi Gambar 2. Gambar 2. Peta Taman Nasional Batang Gadis Abu HAnifah Lubis : Penyebaran Harimau Sumatera Panthera tigris sumatrae Sebagai Salah Satu Pertimbangan Dalam Rencana Pengelolaan Dan Zonasi Taman asional Batang Gadis Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara, 2010. Penelitian ini berlangsung dari bulan Februari hingga Juli 2009. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan pada beberapa alasan: 1. Keberadaan TNBG dengan luas 108.000 hektar merupakan kawasan Taman Nasional ke 42 di Indonesia yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keputusan Menteri Kehutanan No, 126Menhut-II2004 tanggal 29 April 2004, dan merupakan alasan lain yang menjadikan TNBG berbeda dengan Taman-Taman Nasional lain di Indonesia. Kehadiran taman nasional tersebut adalah prakarsa dan pendorongnya berasal dari Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal dan masyarakat setempat. Fenomena ini telah memberikan inspirasi bagi peneliti untuk memilih kawasan tersebut menjadi wilayah penelitian. 2. TNBG memiliki nilai konservasi global. Sangat disadari bahwa saat ini kelangsungan eksistensi jasa lingkungan dan modal alam yang ada di Taman Nasional Batang Gadis tergantung dari bagaimana mengelolanya secara efektif agar modal alam tersebut dapat dimanfaatkan terus menerus untuk kelangsungan hidup lintas generasi, baik pada saat ini maupun saat yang akan datang. Secara administratif, TNBG terletak di kawasan Mandailing Natal, yang terdiri dari 13 kecamatan, dan dibatasi oleh 68 desa. Penelitian yang baru-baru ini dilakukan menemukan 225 jenis tanaman, dan 222 jenis tanaman vaskular yang tumbuh di taman, hampir 1 dari jumlah seluruh jenis flora di Indonesia. Meskipun sebagian besar jenis satwa yang dilaporkan Rijksen 1997 di kawasan Belantaran Abu HAnifah Lubis : Penyebaran Harimau Sumatera Panthera tigris sumatrae Sebagai Salah Satu Pertimbangan Dalam Rencana Pengelolaan Dan Zonasi Taman asional Batang Gadis Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara, 2010. Angkola ditemukan di areal ini, namun beberapa jenis belum dapat dipastikan keberadaannya di kawasan Taman Nasional Batang Gadis, dalam hal ini orangutan Sumatera Pongo abelii dan badak Sumatera Dicerorhinus sumatrensis. Penelitian yang dilakukan oleh Conservation International Indonesia menemukan sekitar 42 spesies mamalia hidup di sana. Taman nasional tersebut juga berperan penting sebagai tempat pengungsianperlindungan untuk mamalia besar Sumatera, termasuk harimau Sumatera Panthera tigris sumatrae, kucing hutan Pardofelis marmota, kucing emas Catopuma temmincki, anjing liar asia Cuon alpinus, tapir Tapirus indicus, beruang madu Helarctos malayanus, kambing gunung Capricornis sumatraensis, rusa sambar Cervus unicolor, kijang Muntiacus muntjac, lima jenis primata dan dua spesies lain Conservation International, 2004 Lampiran 1.

3.2. Bahan dan Alat-alat Penelitian