Dengan mengetahui seberapa besar ancaman maka akan menjadi dasar dalam penentuan peringkat prioritas kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk
mengurangi atau meniadakan ancaman ataupun mengubah ancaman menjadi peluang Perbatakusuma et al, 2005. Dari telaah di atas, dihasilkan langkah strategi untuk
meminimalisasi ancaman adalah sebagai berikut: 1.
Melakukan penegakan keamanan untuk pemutusan rantai jual beli serta pengangkutan kayu yang berasal dari kawasan.
2. Penyelesaian konflik dengan mempertegas legalitas bagi perusahaan tambang
PT. Sorek Mas Mining. 3.
Peningkatan pandapatan masyarakat dengan pengembangan ekonomi alternatif dan pendampingan.
4. Pengaktifan dan mengembangkan hutan rakyat untuk memenuhi kebutuhan
kayu dan peningkatan pendapatan masyarakat. 5.
Peningkatan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan. 6.
Pengamanan dan perlindungan kawasan. 7.
Mempercepat tata batas dan penataan kawasan.
2.8. Penataan Kawasan
Penataan Zonasi TN. Batang Gadis akan dilakukan dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan
Ekosistemnya, Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan
Abu HAnifah Lubis : Penyebaran Harimau Sumatera Panthera tigris sumatrae Sebagai Salah Satu Pertimbangan Dalam Rencana Pengelolaan Dan Zonasi Taman asional Batang Gadis Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara, 2010.
Pelestarian Alam dan Kawasan Suaka Alam serta Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.56Menhut-II2006 tentang Pedoman Zonasi Taman Nasional.
a. Penilaian Potensi Kawasan
Fungsi dari kawasan pelestarian alam adalah sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan; pengawetan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya; serta
pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Berdasarkan hal tersebut, maka TN. Batang Gadis yang dikelola secara zonasi dilakukan penilaian
potensi untuk dasar penentuan zonasi kawasan dengan mengacu pada aspek ekologis, teknis, sosial ekonomi, pengambangan wilayah dan kebijakan pemerintah. Dengan
demikian diperlukan kegiatan penilaian potensi kawasan yang mencakup potensi potensi di bawah ini:
1 Potensi keanekaragaman hayati.
2 Potensi pemanfaatan wisata.
3 Potensi pemanfaatan tradisional.
4 Potensi terjadinya konflik kepentingan.
5 Potensi pengembangan ilmu pengetahuan.
6 Potensi masalah dan sumbernya.
7 Tingkat ketergantungan masyarakat sekitar hutan dengan TN. Batang Gadis.
8 Dukungan instansi dan lembaga lain yang terkait serta dukungan kebijakan.
Abu HAnifah Lubis : Penyebaran Harimau Sumatera Panthera tigris sumatrae Sebagai Salah Satu Pertimbangan Dalam Rencana Pengelolaan Dan Zonasi Taman asional Batang Gadis Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara, 2010.
b. Penentuan Kriteria
Menurut Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.56Menhut-II2006, taman nasional dikelola secara zonasi. Adapun zona yang terdapat di dalam taman nasional
adalah: zona inti; zona pemanfaatan; zona rimba; dan atau zona lain yang ditetapkan Menteri Kehutanan berdasarkan kebutuhan pelestarian sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya. Suatu kawasan ditetapkan menjadi suatu zona setelah memenuhi kriteria yang telah ditentukan:
1 Zona inti adalah bagian taman nasional yang mempunyai kondisi alam baik
biota atau fisiknya masih asli dan tidak atau belum diganggu oleh manusia yang mutlak dilindungi, berfungsi untuk perlindungan keterwakilan
keanekaragaman hayati. 2
Zona rimba, untuk wilayah perairan laut disebut zona perlindungan bahari adalah bagian taman nasional yang karena letak, kondisi dan potensinya
mampu mendukung kepentingan pelestarian pada zona inti dan zona pemanfaatan.
3 Zona pemanfaatan adalah bagian taman nasional yang letak, kondisi dan
potensi alamnya, yang terutama dimanfaatkan untuk kepentingan pariwisata alam dan kondisijasa lingkungan lainnya.
4 Zona tradisional adalah bagian dari taman nasional yang ditetapkan untuk
kepentingan pemanfaatan tradisional oleh masyarakat yang karena kesejarahan mempunyai ketergantungan dengan sumberdaya alam.
Abu HAnifah Lubis : Penyebaran Harimau Sumatera Panthera tigris sumatrae Sebagai Salah Satu Pertimbangan Dalam Rencana Pengelolaan Dan Zonasi Taman asional Batang Gadis Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara, 2010.
5 Zona rehabilitasi adalah bagian dari taman nasional yang karena mengalami
kerusakan, sehingga perlu dilakukan kegiatan pemulihan komunitas hayati dan ekosistemnya yang mengalami kerusakan.
6 Zona religi, budaya dan sejarah adalah bagian dari taman nasional yang
di dalamnya terdapat situs religi, peninggalan warisan budaya dan atau sejarah yang dimanfaatkan untuk kegiatan keagamaan, perlindungan nilai-nilai
budaya atau sejarah. 7
Zona khusus adalah bagian dari taman nasional karena kondisi yang tidak dapat dihindarkan telah terdapat kelompok masyarakat dan sarana penunjang
kehidupannya yang tinggal sebelum wilayah tersebut ditetapkan sebagai taman nasional antara lain sarana telekomunikasi, fasilitas transportasi dan
listrik.
2.9. Konservasi Harimau Sumatera