telapak kaki satwa yang sulit diidentifikasi secara langsung maka dilakukan pemotretan dengan skala maupun penjiplakan dengan menggambar langsung pada
sebuah lembaran plastik transparan, sesuai ukuran jejak. Selain itu, alat perekam suara juga digunakan, khususnya untuk mendokumentasikan suara jenis-jenis burung
yang tidak mudah dilihat secara langsung. Beragam panduan pengenalan satwa digunakan untuk mengidentifikasi jenis
yang ditemukan secara langsung maupun tak langsung. Untuk mamalia secara umum digunakan buku Panduan Lapangan Mamalia Payne et al, 2000. Untuk mengenali
beragam jejak mamalia digunakan buku panduan jejak van Strien, 1983 selain lembar panduan identifikasi jejak yang dikeluarkan oleh Wildlife Conservation
Society WCS Thailand.
3.5. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan program CAPTURE PWCR Software Archive, 2006, Rexstad Burnham, 1991 dan metode Karanth 1995, juga Karanth dan
Nichols 1998, untuk memperkirakan jumlah dan kepadatan harimau, dan probabilitas capture p-hat. Dalam model capture-recapture, estimasi kelimpahan
membutuhkan populasi yang tertutup Otis et al, 1978, White et al, 1982 artinya tidak ada penambahan kelahiran atau perpindahan, atau pengurangan kematian atau
emigrasi selama masa pengambilan sampel Otis et al, 1978. Penelitian ini membuat catatan sejarah pengambilan setiap harimau yang
dapat diidentifikasikan dari pola garis di badannya O’Βριεν et al, 2003. Penelitian
Abu HAnifah Lubis : Penyebaran Harimau Sumatera Panthera tigris sumatrae Sebagai Salah Satu Pertimbangan Dalam Rencana Pengelolaan Dan Zonasi Taman asional Batang Gadis Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara, 2010.
ini membatasi analisis dengan mengambil gambar dari salah satu sisi yang memiliki data set yang paling besar dan menangkap kembali recaptured individu yang
tertangkap kamera sebelumnya. Hasil dari setiap hari penangkapan diperlakukan sebagai pengambilan sampel, dan menghasilkan rata-rata 20 penangkapan untuk
analisis. Penelitian menggunakan penangkapan capture model M0 dengan asumsi
probabilitas penangkapan capture harus konstan untuk setiap kelebihan waktu individu, dan model Mh yang memungkinkan probabilitas variabel penangkapan
capture diantara individual, tetapi diasumsikan probabilitas capture adalah konstan untuk setiap over time individual Otis et al, 1978. Untuk menentukan kepadatan,
jumlah kisaran harimau dikalkulasi dengan program CAPTURE model M0 dan Mh dan dibagi dengan luasan sampling efektif. Luasan sampling efektif didefinisikan
sebagai wilayah yang tercakup paling luas oleh kamera Nichols Karanth, 2002, ditambah dengan zona penyangga yang lebarnya sebanding dengan jarak terjauh
diantara penangkapan kembali harimau-harimau O’Βριεν et al, 2003.
Abu HAnifah Lubis : Penyebaran Harimau Sumatera Panthera tigris sumatrae Sebagai Salah Satu Pertimbangan Dalam Rencana Pengelolaan Dan Zonasi Taman asional Batang Gadis Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara, 2010.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN