4 rata-rata 60kg yang diharapkan dapat menghasilkan efek immunomodulator.
Hal tersebut didasari pada penelitian sebelumnya bahwa ekstrak etanol 70 daun sirih dengan dosis 250 mgkg menunjukkan efek imunomodulator yang
optimal secara in vivo terhadap mencit, melalui pengukuran aktivitas dan kapasitas fagositosis sel makrofag peritoneum mencit Permatasari, 2009.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah
1. Apakah ekstrak etanol daun sirih Piper betle L. dapat diformulasikan
ke dalam bentuk sediaan tablet hisap sehingga diperoleh tablet hisap yang memenuhi persyaratan?
2. Bagaimana pengaruh variasi konsentrasi Hidroxypropil Celluloce HPC-
SSL-SFP sebagai bahan pengikat kering terhadap kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur sediaan tablet hisap ekstrak etanol daun sirih Piper
betle L.?
1.3. Hipotesa
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dibuat dapat dihasilkan hipotesa sebagai berikut:
1. Ekstrak etanol daun sirih dapat diformulasikan ke dalam bentuk sediaan
tablet hisap sehingga memenuhi syarat yang telah ditetapkan.
5 2.
Variasi konsentrasi bahan pengikat Hidroxypropil celluloce HPC-SSL- SFP dapat mempengaruhi sifat-sifat fisik tablet hisap ekstrak etanol
daun sirih Piper betle L.
1.4. Tujuan Penelitian
Membuat formula dan mengevaluasi sifat-sifat fisik tablet hisap dangan bahan aktif ekstrak etanol daun sirih dan mengetahui konsentrasi
optimum Hidroxypropil celluloce HPC-SSL-SFP sebagai bahan pengikat kering untuk dapat menghasilkan tablet dengan mutu fisik yang sesuai
persyaratan.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai formulasi tablet hisap berbahan aktif ekstrak etanol daun sirih sehingga
dapat bermanfaat bagi perkembangan industri obat tradisional dan berguna sebagai obat altermatif pemelihara sistem imun tubuh.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tanaman Sirih Piper betle L.
2.1.1. Klasifikasi Tanaman
Tanaman sirih diklasifikasikan ke dalam: Kingdom : Plantae
Diviso : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliospida Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae Genus : Piper
Spesies : Piper betle L. Depkes RI, 1980
2.1.2. Nama Daerah Sumatra:
ranub Aceh, blo, sereh Gayo, belo Batak Karo, demban Batak Toba, sirieh, sirih, suruh Palembang, Minagkabau,
canbai Lampung. Jawa: seuruh Sunda, sedah, suruh Jawa, sere Madura. Bali: base, sedah. Nusa Tenggara : nahi Bima, kuta Sumba,
mota Flores, orengi Ende, taa Sikka, malu Solor, mokeh Alor.
Kalimantan : uwit Dayak, buyu Bulungan, uduh sifat Kenya, sirh
Sampit, uruesipa Seputan. Sulawesi: ganjang, gapura Bugis, baulu
Bare, buaya, dondili Buol, bolu parigi, komba Selayar, lalama, angi
Talaud. Maluku: ani-ani Hok, papek, raunge, rambika Arufuru, nein
Bonfia, kakinuam Waru, amu Rumakai, Elaputi, Ambon, Ulias,
7
garmo Buru, bido Macan. Irian : reman Wanebi, manaw Makimi,
namuera Saberi, etouwon Amarahi, nai wadok Saarami, mera Sewan, mirtan Berik, afo Sentani, wangi Sawa, freedor Awija,
dedami Marind Depkes RI, 1980.
2.1.3. Pertelaan
Tanaman sirih merupakan tumbuhan memanjat, tinggi 5 m sampai 15 m. Helaian daun berbentuk bundar telur atau bundar telur lonjong, pada
bagian pangkal berbentuk jantung atau agak bundar, tulang daun bagian bawah gundul atau berambut sangat pendek, tebal, berwarna putih,
panjang 5 cm sampai 18 cm, lebar 2,5 cm sampai 10,5 cm. Bunga berbentuk bulir, berdiri sendiri di ujung cabang dan berhadapan dengan
daun. Daun pelindung berbentuk lingkaran, bundar telur terbalik atau lonjong, panjang kira-kira 1mm. Bulir jantan, panjang gagang 2,5 cm
sampai 6 cm. Kepala putik 3 sampai 5. Buah buni, bulat dengan ujung gundul. Bulir masak berambut kelabu, rapat, tebal 1cm sampai 1,5 cm. Biji
berbentuk lingkaran Depkes RI, 1980..
2.1.4. Ekologi dan Penyebaran
Sirih ditemukan di bagian timur pantai Afrika, di sekitar Pulau Zanzibar, daerah sekitar Sungai Indus ke timur menelusuri Sungai Yang
Tse Kiang, Kepulauan Bonin, Kepulauan Fiji, dan Kepulauan Indonesia. Sirih tersebar di Nusantara dalam skala yang tidak terlalu luas. Di Jawa
tumbuh liar di hutan jati atau hutan hujan sampai ketinggian 300 m diatas permukaan laut. Untuk memperoleh pertumbuhan yang baik diperlukan