Pembahasan Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.) Menggunakan Metode Kempa Langsung Dengan Variasi HidroxypropilI Cellulose (HPC-SSL-SFP) Sebagai Pengikat
59 dengan menggunakan alat moisture analyzer. Alat tersebut mengukur
kandungan lembab secara termogravimetri. Analisis termogravimetri kandungan lembab mendefinisikan kelembaban sebagai massa yang susut
ketika suatu material dikeringkan yaitu massa air yang menguap serta senyawa yang volatil dan komponen yang mudah terdegradasi Ohaus
corp., 2000. Ekstrak kental daun sirih memiliki nilai kandungan lembab 8,47. Nilai tersebut telah memenuhi syarat yaitu jika tidak dinyatakan
lain kandungan air adalah tidak lebih dari 10 Depkes RI, 2000. Pengujian selanjutnya yaitu penentuan kadar abu pada ekstrak
kental sirih. Pengukuran kadar abu dapat memberikan gambaran tentang kandungan mineral internal dan eksternal yang berasal dari proses awal
sampai terbentuknya ekstrak. Kadar abu yang terdapat pada ekstrak kental sirih adalah 1,44 .
Ekstrak kental sirih Piper betle L. tidak mudah untuk langsung diformulasikan ke dalam bentuk sediaan tablet. Kestabilan serta
karakteristik ekstrak tersebut akan sangat berpengaruh terhadap metode pembuatan tablet, misalnya kesetabilan terhadap pemanasan, kelembapan,
juga sifat alir. Karena ekstrak bersifat higrsoskopis maka diperlukan bantuan adsorben untuk mengatasi kendala ini Jufri dkk, 2007. Selain itu
penambahan bahan adsorben bertujuan untuk mempersingkat waktu pengeringan karena bahan adsorben berfungsi untuk mengikat air yang
terdapat didalam ekstrak, sehingga air lebih cepat menguap dibandingkan dengan ekstrak yang dikeringkan tanpa penambahan bahan adsorben dan
mencegah kerusakan ekstrak akibat panas Sembiring, 2009. Adsorben
60 yang digunakan untuk mengeringkan ekstrak kental sirih adalah avicel PH
102 dengan
perbandingan 1:1,
kemudian dikeringkan
dengan menggunakan oven berusuhu 45
o
C selama 24 jam. Serbuk ekstrak yang diperoleh dari hasil pengeringan kemudian dievaluasi sebelum dikempa
menjadi tablet hisap. Hasil pemeriksaan organoleptis terhadap serbuk ekstrak daun sirih
Piper betle L. diperoleh: serbuk ekstrak berwarna coklat, beraroma khas dan berasa pahit. Serbuk ekstrak daun sirih memiliki kandungan lembab
sebesar 2,16. Ini menunjukkan karakter dari serbuk ekstrak yang sedikit higroskopis
≤ 2 karena jika kandungan lembab pada bahan aktif maupun eksipien terlalu besar higroskopis 6-15 akan mempengaruhi
stablitas, kompaktibilitas dan sifat alir massa cetak tablet Gibson, 2000. Hasil pemeriksaan sifat alir yang dilakukan terhadap serbuk ekstrak daun
sirih meliputi: pengukuran laju alir, sudut henti dan kompresibilitas adalah 7,67gdetik, 20,34
o
dan 8,15. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa serbuk ekstrak daun sirih telah memenuhi kriteria sifat alir yang baik
dengan acuan: laju alir yang baik 4-10gdetik, memiliki sudut kemiringan sudut henti kurang dari 30
o
dan kompresibilitas yang tidak lebih dari 20 Aulton, 2002; Gibson 2000; Khan, 2005.
Metode kempa langsung adalah metode pembuatan tablet yang digunakan pada penelitian ini. Keuntungan dari metode kempa langsung
dibandingkan dengan metode lainnya granulasi basah dan kering yaitu proses pembuatan tablet yang sederhana dimana tidak ada pengolahan
mekanik kecuali hanya proses pencampuran zat aktif dengan eksipien,
61 stabilitas zat aktif yang bersifat termolabil dan sensitif terhadap
kelembabapan dapat ditingkatkan karena tidak melibatkan proses pembasahan dan proses pengeringan pada massa serbuk, selain itu tahapan
proses pembuatan tablet yang singkat sehingga dapat menghemat waktu produksi Lachman, 1989.
Untuk mengetahui apakah campuran massa serbuk dari zat aktif serbuk ekstrak sirih dan eksipien dapat dicetak menjadi tablet atau tidak
maka dilakukan evaluasi yang meliputi: evaluasi kandungan lembab, laju alir, sudut henti dan kompresibilitas. Hasil evaluasi kandungan lembab
pada massa cetak tablet dari keempat formula adalah 3,14; 3,26; 3,5 dan 3,81 . Hasil ini telah memenuhi syarat kandungan lembab yang telah
ditetapkan yaitu 2-5 Lachman, 1994. Kandungan lembab yang terlalu besar akan menghasilkan lapisan uap teradsorbsi pada permukaan partikel
serbuk sehingga terbentuk jembatan cair bridge liquid antar partikel. Akibatnya kohesivitas antar partikel meningkat yang berakibat pada
buruknya sifat aliran massa serbuk Gibson, 2000. Massa cetak tablet dari keempat formula memiliki sifat alir yang
baik yang dapat dilihat dari data laju alir dan sudut henti. Laju alir dari formula A, B, C dan D adalah 7,49 gdetik, 7,12 gdetik, 6,49 gdetik dan
6.02 gdetik, hasil ini telah memenuhi syarat laju alir yang baik yaitu 4-10 gdetik Aulton, 2002. Hasil evaluasi sudut henti formula A, B, C dan D
adalah 21,7
o
; 24,34
o
; 25,28
o
dan 28,29 , sehingga telah memenuhi syarat
sudut henti yang baik yaitu kurang dari 30
o
Khan, 2005. Data laju alir massa cetak tablet keempat formula terlihat mengalami penurunan dari
62 7,49 gdetik menjadi 6,02 gdetik, sedangkan untuk sudut henti bertambah
besar dari 21,7
o
menjadi 28,29
. Peningkatan konsentrasi penggunaan HPC-SSL-SFP sebagai
pengikat dapat mempengaruhi sifat alir keempat formula akibat meningkatnya jumlah partikel halus fines dalam massa cetak tablet. Rata-
rata ukuran partikel dari HPC-SSL-SFP adalah kurang dari 20 µm Abe et al, 2011. Sifat alamiah dari partikel padat halus yaitu memiliki
kemampuan dalam mengsi ruang atau celah antar partikel lain sehingga dapat memperpendek jarak antar partikel. Semakin kecil ukuran partikel
50 µm maka semakin besar gaya Van der Walls yang dihasilkan, selain itu gaya Van der Walls akan meningkat bila jarak antar partikel sempit
karena gaya ini berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar partikel. Dengan pengaruh gaya Van der Walls maka terjadi peningkatan sifat
kohesifitas antar partikel yang akan mempenaruhi sifat aliran massa cetak tablet Gibson, 2000.
Hasil evaluasi kompresibilitas dari keempat formula adalah 11, 17; 12,85; 15,15 dan 16,81. Hasil ini menunjukkan bahwa semua
massa cetak tablet memiliki kompresibilitas yang baik yaitu kurang dari 20 Gibson, 2000. Nilai kompresibilitas sering disebut juga dengan
index carr yang merupakan persenstase perbandingan antara selisih densitas nyata bulk density dan densitas mampat poured density.
Perubahan nilai densitas berkaitan dengan sifat kohesifitas antar partikel serbuk. Semakin tinggi nilai kompresibilitas maka serbuk semakin kohesif
dan sifat aliran menjadi memburuk Khan, 2008. Sehingga ada korelasi
63 antara peningkatan konstrasi penggunaan HPC-SLL-SFP dengan
meningkatnya kohesifitas dan sifat aliran massa serbuk. Hasil evaluasi distribusi ukuran partikel pada massa cetak tablet
keempat formula ini menunjukkan hampir semua massa serbuk yaitu 97,2 formula A; 96,8 formula B; 95,6 formula C dan 95,2
formula D tersebar pada ukuran partikel kurang dari 850 µm. Dengan demikian ukuran partikel massa cetak tablet seragam dikisaran nilai
kurang dari 850 µm. Distribusi ukuran partikel akan sangat berpenagruh terhadap variasi berat tablet, waktu hancur dan sifat aliran pada saat
pengisian die Lachman 1994. Tablet hisap dengan bahan aktif serbuk esktrak daun sirih Piper
betle L. pada masing-masing formula memilki karakteristik yang sama yaitu berbentuk bulat dengan dua sisi yang cembung bikonkaf, berwarna
putih berbintik coklat, dengan aroma khas sirih dan rasa yang manis. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap tablet hisap yang meliputi:
pengujian keseragaman ukuran dan berat, pengujian waktu hancur, kekerasan dan friabiltas.
Tablet hisap dari keempat formula memiliki diameter rata-rata 20,34 mm; 20,33 mm; 20,32 mm dan 20,33 mm, hasil tersebut mendekati
standar ukuran tablet hisap yaitu 58 - 34 inchi atau setara dengan 15,88 mm
–19,05 mm Lachman, 1989. Tebal rata-rata tablet hisap dari keempat formula adalah 8,18 mm; 8,18 mm; 8,17 mm dan 8,17mm. Hasil evaluasi
keseragaman ukuran terhadap 20 tablet telah memenuhi syarat yaitu yaitu
64 ketebalan tidak boleh kurang dari 1 13 tebal tablet dan tidak boleh lebih
dari 3 kali diameter tablet Depkes RI, 1979. Sedangkan berat rata-rata keempat formula tablet adalah 2,042 g;
2,039 g; 2,045 g; dan 2,040 g; memenuhi berat standat tablet hisap yaitu 1,5
– 4 gram Lachman, 1989. Hasil evaluasi keseragaman berat terhadap 20 tablet untuk tiap formula telah memenuhi syarat yaitu jika ditimbang
satu persatu tidak lebih dari 2 buah tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang 5 dari bobot rata-ratanya. Dan tidak satu pun tablet yang
bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari 10 Depkes RI, 1979.
Tablet hisap dikempa dengan tekanan tertentu hingga memiliki kekerasan yang lebih besar dari tablet konvensional yang setara dengan
permen obat keras hard candy lozenges yaitu 30-50 kginchi
2
bila dikonversikan ke satuan centi meter menjadi 11,81
– 19,86 kgcm
2
Lachman, 1989. Kekerasan tablet hisap dari keempat formula adalah 8,32 kgcm
2
; 10,27 kgcm
2
; 12,5 kgcm
2
dan 14,44 kgcm
2
dimana formula C dan D telah memenuhi syarat kekerasan tablet hisap. Data ini
menunjukkan suatu korelasi bahwa semakin besar konsentrasi HPC-SSL- SFP yang digunakan dapat meningkatkan kekerasan tablet hisap.
HPC-SSL-SFP adalah senyawa eter selulosa tersubtitusi oleh gugus hidroksi propil
–OCH
2
CHOHCH
3 n
yang berupa partikel sangat halus Super Fine Powder berukuran dibawah 20 µm Rowe, 2009; Abe
et al, 2011. Senyawa selullosa dapat menghasilkan tablet yang keras karena mampu meningkatkan kohesifitas massa serbuk melalui kekuatan
65 ikatan hidrogen yang dibentuk oleh gugus hidroksil -OH yang melekat
pada molekul selulosa Lacman, 1989. Selain itu HPC dengan jenis ukuran partikel sangat halus memiliki sifat deformasi plastik yang baik
saat dikempa sehingga dapat meningkatkan kekompakan massa serbuk dan bersifat elastis sehingga massa serbuk mudah dikempa kompresibel
Dürig, 2007. Hasil evaluasi friabilitas terhadap keempat formula adalah
0,0789 ; 0,04305; 0,0292dan 0,0191, hasil ini memenuhi syarat friabilitas yang telah ditentukan yaitu kurang dari 0,8 Lachman, 1994.
Semakin tinggi konsentrasi bahan pengikat maka tablet yang dihasilkan semakin keras dan kompak sehingga tahan terhadap guncangan mekanik
yang diberikan. Tablet hisap dari keempat formula memiliki waktu hancur yaitu
10,32 menit; 8,336 menit ; 6,278 menit dan 4,325 menit. Waktu hancur formula A , B dan C telah memenuhi syarat yaitu 5-10 menit Lacman,
1989. Terdapat hubungan antara waktu hancur dengan konsentrasi penggunaan bahan pengikat yaitu semakin tinggi konsentrasi bahan
pengingkat maka waktu hancur tablet hisap semakin singkat. Hal ini dapat dimengerti karena HPC-SSL-SFP adalah senyawa derivat selulosa yang
larut air Abe et al, 2011. Sifat alamiah dari senyawa selulosa yaitu mudah mengembang bila beraksi dengan air sehingga tablet mudah hancur
Lachman, 1994. Oleh karena itu, hal ini dapat menjelaskan bahwa variasi bahan pengikat HPC-SSL-SFP dapat mempengaruhi waktu
hancur tablet hisap.
66 Hasil uji kesukaan terhadap ke-20 responden menunjukkan bahwa
rasa tablet hisap formula C banyak disukai responden dengan nilai rata- rata 4,1
5 yang berada pada kategori ”suka” dalam skala numerik hedonik. sedangkan rasa tablet hisap formula A tidak disukai oleh responden
dengan nilai rata- rata 2,05 dan berada pada rentang ”tidak suka” dalam
skala numerik hedonik. Untuk kesukaan terhadap aroma, tablet hisap dengan formula D banyak disukai responden dengan nilai rata-rata 4,25
yang menunjukkan kategori suka, sedangkan formula A tidak disukai responden dengan nilai rata-
rata 2,05 dan berada pada rentang ”tidak suka” dalam skala numerik hedonik.
67
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN