14 Ukuran partkiel juga dapat berpengaruh terhadap sifat alir serbuk.
Menurut Gibson 2000 semakin kecil ukuran partikel 50 µm cenderung menghambat aliran yang erat dikaitkan dengan gaya Vander
Walls. Gaya kohsesif antar partikel ini meningkat jika ukuran partikel semakin kecil Aulton, 2002. Sebaliknya, semakin besar ukuran partikel
250 µm maka gaya ini semakin kecil dan partikel padat relatif mudah mengalir Antikainen, 2003. Hal ini dijadikan prinsip dasar dari
pembentukan granul untuk meningkatkan sifat alir serbuk. Metode yang paling sering digunakan untuk mengevaluasi fluiditas atau sifat alir serbuk
adalah laju alir flow rate, sudut henti angle of respose dan karaketeristik penempatan indeks kompresibilitas. Aulton, 2002.
2.3.3. Deformasi Serbuk
Prores kompresi tablet dimulai saat sejumlah serbuk dialirkan dari hopper menuju die mesin kompresi tablet. Ketika punch menekan serbuk
lebih dalam maka tidak ada ruang kosong untuk pergerakan relatif partikel serbuk, kemudian serbuk akan mengalami perubahan bentuk secara
reversibel deformasi elastis untuk mengakomodasi tegangan dari punch. Saat dimana limitasi elastisitas serbuk terlampaui, partikel serbuk sudah
tidak lagi berbentuk seperti keadaan semula dan terjadi deformasi yang permanen atau ireversibel yang disebut dengan istilah deformasi plastis
Gibson, 2000. Pada tahap ini terjadi beberapa mekanisme ikatan yang dapat mengakomodasi kekompakan tablet yang dihasilkan yaitu ikatan
Van der Walls, ikatan hidrogen dan ikatan jembatan padat solid bridge Jones, 2008.
15 Ikatan Van der Walls secara fisik berbanding terbalik dengan
jarak dan ukuran partikel Gibson, 2000. Sedangkan ikatan hidrogen ini terbentuk pada senyawa yang mengandung atom berlektron negatif N,O,F
dan Cl dengan atom hidrogen, eksipen seperti laktosa, sukrosa dan microcrystalline cellulose dapat meningkatkan kekompakan tablet melalui
ikatan hidrogen. Untuk beberapa material yang bersrtuktur keras namun rapuh paracetamol, sukrosa dan dibasic calcium phosphate akan
mengalami fragmentasi menjadi partikel-partikel kecil dan berikatan melalui jembatan padat solid bridge yang dibentuknya Anikainen,
2003.
2.4. Tablet Hisap
Menurut Farmakope Indonesia edisi IV 1995, tablet hisap adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya
dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan-lahan dalam rongga mulut. Tidak seperti
tablet biasa yang dirancang untuk segera melarut di dalam lambung, tablet hisap yang dengan daerah kerja pada membran mukosa mulut dan faring,
umunya memiliki diameter yang besar 58 –34 inchi, dikempa hingga
menghasilkan berat antara 1,5 –4,0 gram dan diformulasikan dengan tujuan
untuk melarut secara perlahan dalam waktu 5 –10 menit. Selain itu tablet
hisap tidak boleh mudah dikunyah, dikempa hingga memililki kekerasan yang setara dengan permen gula keras hard candy lozenges yaitu 30
–50 kg per inchi
2
Lachman, 1989.