28
berpikir kepada esensinya yang baru, yaitu sejenis makanan, entah itu disebut roti, bread, brot, brood, pain, pains, atau apa saja istilahnya.
Bunyi yang kita dengar atau bentuk rangkaian huruf yang kita baca akan langsung mengarahkan perhatian kita pada jenis makanan itu.
Oleh karena itu, kata dapat juga dikatakan sebagai sebuah rangkaian bunyi atau simbol tertulis yang menyebabkan orang berpikir
tentang sesuatu hal: dan makna sebuah kata pada dasarnya diperoleh karena persetujuan informal antara sekelompok orang untuk
menyatakan hal atau barang tertentu melalui rangkaian bunyi tertentu. Dengan kata lain, kata adalah persetujuan atau konvensi umum tentang
interrelasi antara sebuah kata dengan referensinya barang atau hal yang diwakilinya.
32
b. Persyaratan Ketepatan Kata
Ketepatan adalah kemampuan sebuah kata untuk menimbulkan
gagasan yang sama pada imajinasi pembaca atau pendengar seperti apa
yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara. oleh karena itu, setiap penulis atau pembicara harus berusaha sebaik
mungkin memilih kata-kata untuk mencapai maksud tersebut. Gorys Keraf memberikan beberapa butir persoalan tentang
ketepatan pilihan kata: 1
Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi. Dari dua kata yang mempunyai makna yang mirip satu sama lain ia harus
32
Ibid, h. 88
29
menetapkan mana makna yang akan dipergunakan untuk mencapai maksudnya. Kalau hanya pengertian dasar yang diinginkannya, ia
harus memilih kata yang denotative, kalau ia menghendaki reaksiemosional tertentu, is harus memilih kata konotatif sesuai
dengan sasaran yang akan dicapainya itu. 2
Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim. Seperti telah diuraikan di atas, kata-kata yang bersinonim tidak
selalu memiliki distribusi yang saling melengkapi. Karena itu, penulis atau pembicara harus berhati-hati memilih kata dari sekian
sinonim yang ada untuk menyampaikan apa yang diinginkannya, sehingga tidak timbul interpretasi yang berlainan.
3 Membedakan kata-kata yang mirip dalam ejaannya. Bila penulis
sendiri tidak mampu membedakan kata-kata yang mirip ejaannya itu, maka akan membawa akibat yang tidak diinginkan, yaitu salah
paham. Kata-kata yang mirip dalam tulisannya itu misalnya: bahwa – bawah – bawa, karton – kartun, preposisi – propisisi, dan
sebagainya. 4
Hindarilah kata-kata ciptaan sendiri. Bahasa selain tumbuh dan berkembang sesuai dengan perkembangan dalam masyarakat.
Perkembangan bahasa pertama-tama tampak dari pertambahan jumlah kata baru. Namun hal itu tidak berarti bahwa setiap orang
boleh menciptakan kata baru seenaknya.
30
5 Waspadalah terhadap penggunaan akhiran asing, terutama kata
asing yang mengandung akhiran asing tersebut. Progress –
progresif, kultur – cultural, dan sebagainya.
6 Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara
idiomatis, seperti: ingat akan bukan ingat terhadap, berharap, berharap
akan, mengharapkan
bukan mengharap
akan, berbahaya, berbahaya bagi, membahayakan sesuatu bukan
membahayakan bagi susuatu. 7
Untuk menjamin ketepatan diksi, penulis atau pembicara harus membedakan kata umum dan khusus. Kata khusus lebih tepat
menggambarkan sesuatu daripada kata umum. 8
Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal.
9 Memperlihatkan kelangsungan pilihan kata.
33
5. Kesesuaian Pilihan Kata a.