Penerjemahan Setia Penerjemahan Semantis Penerjemahan Bebas

18 didasarkan bahwa penerjemah hendaknya berlaku setia kepada naskah aslinya. 13 Kelebihan penerjemahan semacam ini terletak pada bentuk maupun struktur kalimatnya lebih sesuai dengan aslinya. Sebaliknya kelemahan penerjemahan semacam ini terletak pada bentuk penerjemahan yang terlalu dogmatis sehingga menghasilkan produk terjemah yang kurang luwes ketika dibaca. Penuh kekakuan dan seperti dipaksakan. Contoh : ا ا ف ا Artinya: Mengunjungi Gubernur kebun binatang. 14

c. Penerjemahan Setia

Penerjemahan setia biasanya lebih mereproduksi makna yang kontekstual namun terkadang masih dibatasi dengan struktur gramatikal kata tersebut. Kata-kata yang berisikan budaya biasanya dialihbahasakan tetapi menyimpang dari segi tata bahasa dan diksi. Metode ini masih berpegangteguh pada maksud dan tujuan teks sumber, sehingga hasilnyapun terasa agak kaku dan asing. Metode ini jugatidak mementingkan kaidah teks sasaran pada saat pertama kali pengalihan. 13 Suhendra Yusuf, h.56-57 14 Rofi‟i, Dalil Fi al-Tarjamah: Bimbingan Tarjamah Arab-Indonesia, Jakarta: Persada Kemala, h.1 19 Contohnya: ا Artinya: Dia laki-laki dermawan karena banyak abunya. 15

d. Penerjemahan Semantis

Penerjemahan semantik yaitu penerjemahan dengan memperhatikan kesepadanan makna serta kenetralan redaksi sehingga tidak tampak seperti terjemah. Contoh: اا ف Artinya: Persatuan puncak kekuatan Kelebihan penerjemahan semantik terletak pada kebebasan penerjemah memodifikasi hasil terjemahannya, tetapi tetap tidak menghilangkan makna aslinya. Sedangkan kelemahannya adalah penerjemahan jenis ini kadang juga bisa membuat hasil terjemahannya melenceng jauh dari makna aslinya.

e. Penerjemahan Bebas

Penerjemahan bebas merupakan penerjemahan yang mengutamakan isi dan mengorbankan bentuk teks dalam Bsu. Biasanya metode ini berbentuk parafrasa yang dapat lebih panjang atau lebih pendek dari aslinya. Metode ini biasanya dipakai dikalangan media massa. Pada umumnya terjemahan semacam ini lebih berorientasi dan memberikan penekanan pada bahasa sasaran. 15 Moch. Syarif Hidayatullah, Tarjim Al- „An, h. 32 20 Terjemah bebas semacam ini oleh Savory 1968 disebut pula sebagai : Idiomatic Translation. 16 Kelebihan penerjemahan bebas terletak pada penerjemahan bebas menyampaikan semua pesan yang ada di dalam naskah bahasa sumbernya, sehingga segala daya dan kemampuan serta kreativitas penerjemahan benar-benar teruji, sedangkan kelemahannya terletak pada pembaca tidak bisa menikmati gaya penulis aslinya dan biasanya gaya terjemahannya adalah gaya penerjemahan itu sendiri. Contoh: جأ ا ا صأ صأ ا أ ف Artinya: Harta sumber malapetaka. 17

f. Penerjemahan Adaptasi