Penerapan Pemberian Pembiayaan Kepada Nasabah Di BSM Bintaro

82 kemampuan, Capitalmodal, Collateral Agunan, Condition kondisikeadaan. Setelah terpenuhinya beberapa aspek di atas, barulah realisasi dari pemberian pembiayaan mudharabah kepada nasabah ada beberapa tahapan yang dilakukan oleh BSM Bintaro, yaitu: 1 Usulan Pembiayaan UP Usulan pembiayaan ini diajukan kepada komite pembiayaan sebagai pejabat yang memiliki wewenang dalam memberikan persetujuan pembiayaan. UP merupakan dokumen penting yang menjadi media anlisis suatu permohonan pembiayaan. Di dalam UP dianalisis seluruh aspek terkait kondisi nasabah, baik kondisi yang mendukung maupun yang tidak mendukung. Adapun beberapa hal pokok yang disampaikan dalam usulan pembiayaan sebagai berikut: a. Permasalahan Yaitu yang berisi latar belakang permohonan pembiayaan yang diajukan meliputi: 1 Jumlah permohonan 2 Tujuan penggunaan pembiayaan 3 Agunan yang diajukan 8 8 Pasal 2 dalam syarat dan ketentuan akad pembiayaan Mudharabah di BSM Bintaro: Tentang Pembiayaan dan penggunaan. 83 4 Jangka waktu pembiayaan 9 b. Informasi Nasabah Berisi segala hal yang menyangkut informasi mengenai identitas pemohon, yakni: 1 Nama pemohon 2 Alamat rumah 3 Alamat domisili 4 Alamat Usaha 5 Bidang usaha 6 Susunan pengurus 7 Lama usaha 8 Grup usaha c. Analisis Aspek Yuridis Pada bagian ini akan dibahas mengenai keabsahan permohonan maupun kebahsahan pemohon, dan memberikan nilai atas legalitas sesuai usaha yang dijalankannya, seperti: legalitas pemohon, legalitas pendirian, legalitas usaha, legalitas proyek. 10 d. Analisa Aspek Karakter dan Manajemen 9 Pasal 3 dalam syarat dan ketentuan akad pembiayaan Mudharabah di BSM Bintaro: Tentang jangka waktu. 10 Pasal 10 dalam syarat dan ketentuan akad pembiayaan Mudharabah di BSM Bintaro: Tentang pernyataan dan pengakuan nasabah . 84 Adalah analisis yang mengkaji sejauh mana reputasi pemohon dalam menjalankan usahanya khususnya dalam menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. 11 e. Analisa Aspek Tekhnik dan Produksi Dalam hal ini mengemukakan kemampuan tekhnis nasabah secara keseluruhan berdasarkan informasi yang diperoleh, meliputi: pola usaha yang dijalankan, proses produksi, kapasitas produksi, jenis produk yang dihasilkan. f. Analisis Aspek pemasaran Pada aspek ini akan dijelaskan bagaimana kemampuan calon nasabah dalam memasarkan produkjasa, sehingga mendukung alasan bahwa calon nasabah memang memerlukan tambahan modal kerja baru. Hal-hal yang dijelaskan antara lain: jenis produk, pasar, wilayah pemasaran, kondisi persaingan, strategi pemasaran, target. g. Analisis Aspek Keuangan Apabila telah disetujui, maka tahapan selanjutnya adalah pencairan pembiayaan. Hal-hal pokok yang dianalisis adalah laporan keuangan, neraca, dan labarugi, analisis rasio, analisis cash flow, analisis mutasi rekening. analisis kebutuhan modal kerja. h. Analisis Aspek Sosial Ekonomi 11 Pasal 4 dalam syarat dan ketentuan akad pembiayaan Mudharabah di BSM Bintaro: Tentang Penarikan pembiayaan. 85 Adalah sejauh mana usaha nasabah berdampak positif terhadap sosial ekonomi masyarakat, lingkungan dan negara seperti penyerapan tenaga kerja, pendapatan pemerintah dari pajak yang dibayar perusahaan, dan kegiatan lain yang umumnya bertemakan Corporate Social Responsibility CSR. i. Analisis Aspek AMDAL Adalah analisis mengenai dampak lingkungan hidup, merupakan salah satu yang harus dipenuhi dalam permohonan pembiayaan, khususnya kegiatan ekonomi, yang mana usaha tersebut tidak memiliki dampak negatif terhadap lingkungan hidup, dibuktikan dengan sertifikasi AMDAL dari pemerintah. j. Analisis Aspek Agunan Adalah penjelasan mengenai spesifikasi aset yang dijaminkan, berapa nilai pasar dan likuidasinya, dan yang terpenting adalah nilai collateral coverage yakni apakah agunan mampu menutup usulan jumlah pembiayaan, artinya melebihi jumlah usulan pembiayaan. 12 2 Persetujuan Pembiayaan Pada BSM Bintaro hal ini biasa disebut dengan Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan SP3 Merupakan surat pemberitahuan BSM Bintaro kepada nasabah, bahwa bank telah menyetujui permohonan pembiayaan yang 12 Pasal 8 dalam syarat dan ketentuan akad pembiayaan Mudharabah di BSM Bintaro: Tentang Agunanjaminan . 86 diajukan oleh nasabah. Dalam SP3 tercantum segala hal yang direkomendasikan dalam UP, meliputi struktur pembiayaan yang diberikan dan persyaratan- persyaratan yang harus dipenuhi oleh nasabah. 3 Finalisasi Pembiayaan a. Penandatanganan akad dan pengikatan jaminan Merupakan perjanjian yang saling mengikat antara nasabah dan bank, akad dilakukan secara tertulis dan ditandatangani oleh masing-masing pihak.                 …. هﺮﻘﺒﻟا ٢ : ۲۸۲ Artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu melakukan utang- piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar...” QS.Al-Baqarah 2:282 Dari ayat diatas dapat kita pahami bahwa, bila terjadi transaksi tidak secara tunai yaitu transaksi berjangka waktu, maka pihak-pihak yang melakukan transaksi itu hendaknya melakukan pencatatan akad atas transaksi tersebut, dalam lanjutan ayat tersebut juga disebutkan bahwa pencatatan tersebut juga diperlukan dua orang saksi laki-laki, jika tidak ada boleh 1 orang laki-laki saja dan dua orang perempuan. Pada praktiknya, perjanjian antara bank dan nasabah dapat dibuat secara tertulis oleh internal bank, atau dapat dilakukan oleh notaris, pada intinya bisa 87 salah satu dari kedua bentuk perjanjian tersebut diatur sendiri berdasarkan ketentuan internal bank. Adapun syarat penandatanganan akad pembiayaan mudharabah adalah: 1. Koperasi telah menyerahkan legalitas usaha dan pendirian yang masih berlaku. 2. Koperasi telah mengembalikan asli Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan SP3 yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan ADART Koperasi diatas meterai Rp.6000,- 3. Koperasi telah menyerahkan Surat Kuasa dan Surat Pernyataan yang terkait dengan jaminan pembiayaan fasilitas Mudharabah Wal MurabahahIjarah. 4. Koperasi telah menyerahkan surat pernyataan dari anggota bahwa bila terjadi mutasi pegawai di luar wilayah kerjanya maka seluruh sisa pinjaman dilunasi. Anggota melanjutkan pembiayaannya di BSM, apabila sistem penggajian perusahaaninstansi tersentralisasi. 5. Koperasi telah menyerahkan surat pernyataan bersedia memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan BSM. 6. Koperasi telah melengkapi persyaratan legalitas usaha dan legalitas pengajuan pembiayaan sesuai dengan ketentuan dan masih berlaku. 7. End User anggota Koperasi telah membuka rekening BSM sebagai media pencairan pembiayaan. 88 8. Koperasi telah menyerahkan pernyataan yang berisi bahwa bukti transaksi sehubungan dengan penggunaan fasilitas pembiayaan akan diserahkan ke BSM. 9. Koperasi telah menyerahkan surat kuasa ke BSM untuk melakukan pendebetan rekening atas: a. Pembayaran biaya administrasi. b. Pembayaran biaya notaris. c. Pembayaran angsuran perbulan Selain itu dilakukan juga pengikatan jaminanagunan, yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan akad dan pengikatan agunan adalah bahwa seluruh pihak yang berwenang diharuskan hadir untuk menandatangani dokumen akad di depan petugas bank dan notaris. Sedangkan ketentuan mengenai AgunanJaminan pada BSM Bintaro adalah sebagai berikut: 1. Fidusia piutang nasabah kepada anggotanya dilakukan secara notariil dan didaftarkan pada kantor pendaftaran fiducia KPF. 2. Surat Kuasa anggota kepada Bendahara gaji PT. XXX untuk melakukan: a. Pemotongan gaji secara otomatis setiap bulan guna pembayaran kewajiban hingga lunas. b. Pemotongan tunjangan Hari Tua, Pesangon, JamsostekTaspenAsabri dan pembayaran lainnya yang akan diperoleh untuk pelunasan kewajiban apabila status anggota sebagai karyawan terputus hubungan kerjanya oleh sebab apapun juga. 89 3. Surat pernyataan dan kuasa anggota kepada koperasi untuk menyerahkan semua tunjangan dan hak-hak yang timbul kepada koperasi dan langsung diserahkan kepada BSM untuk menerima terlebih dahulu hak-hak anggota sebagai pelunasan kewajiban apabila status anggota sebagai karyawan terputus hubungan kerjanya oleh sebab apapun juga. 4. Surat pernyataan dan kuasa anggota kepada koperasi untuk menyerahkan semua tunjangan dan hak-hak yang timbul kepada koperasi dan langsung diserahkan kepada BSM untuk menerima terlebih dahulu hak-hak anggota sebagai pelunasan kewajiban apabila status anggota sebagai karyawan terputus hubungan kerjanya oleh sebab apapun juga. 5. Surat pernyataan koperasi kepada BSM yang berisi: a. Menjamin kelancaran pembayaran dan pelunasan kewajiban anggota kepada BSM. b. Bertanggung jawab penuh dan wajib melunasi sisa pembayaran anggota, apabila status anggota sebagai karyawan terputus hubungan kerjanya oleh sebab apapun juga yang menyebabkan anggota menunggak angsuran dan tidak dapat memenuhi kewajibannya di BSM. c. Langsung menyerahkan kepada BSM untuk menerima terlebih dahulu semua hak-hak yang diterima oleh anggota apabila status anggota sebagai karyawan terputus hubungan kerjanya oleh sebab apapun juga. d. Menjamin tingkat Debt Service Ratio DSR anggota Koperasi maksimal 40 dari penghasilan bersih anggota koperasi. 90 6. Surat pernyataan dari Bendahara gaji PT. XXX yang menjamin: a. Kelancaran pemotongan gaji anggota untuk pembayaran angsuran secara otomatis setiap bulan hingga lunas. b. Kelancaran pemotongan tunjangan-tunjangan dan hak-hak anggota yang timbul guna pelunasan kewajiban anggota berupa pokok, margin, denda dan biaya-biaya lain, apabila status anggota sebagai karyawan terputus hubungan kerjanya oleh sebab apapun juga. 7. Sertifikat asuransi penjaminan yang meng-cover minimal asuransi jiwa dengan perluasan PHK bagi masing-masing anggota yang mendapat pembiayaan dari BSM melalui lembagaperusahaan asuransi rekanan BSM. b. Pencairan Pembiayaan Tahap pencairan adalah tahapan pamungkas dari rangkaian panjang proses pembiayaan, dimana sejak dilakukannya pencairan pembiayaan kepada seorang nasabah, maka mulai saat itu fasilitas pembiayaan yang diberikan akan dicatat sebagi account bagi bank. Account tersebut merupakan aktiva yang akan menjadi sumber penghasilan bagi bank, dan pada saat yang sama akan juga mengandung risiko bagi bank. Syarat Pencairannya adalah: 1. Koperasi telah menandatangani akad pembiayaan secara notariil sesuai Rapat Anggota Tahunan RAT terakhir dan yang di persyaratkan dalam Anggaran DasarAnggaran Rumah Tangga. 2. Koperasi telah menyerahkan seluruh jaminan dan telah diikat secara sempurna. 91 3. Koperasi telah menyerahkan surat pernyataan dari anggota bahwa bila terjadi mutasi pegawai di luar wilayah kerjanya maka seluruh sisa pinjaman dilunasi. Anggota dapat melanjutkan pembiayaannya di BSM, apabila sistem pengganjian perusahaan atau instansi tersentralisasi. 4. Koperasi telah menyerahkan permohonan pencairan dengan melampirkan: a. Daftar nominatif pinjaman yang disahkan koperasi. b. Surat rekomendasipersetujuan dari KepalaManagerBagian Personalia yang membawahi anggota. c. Bukti perjanjian pembiayaan koperasi dengan anggota. 5. Dana pencairan langsung dikreditkan ke rekening koperasi dan langsung dipindah bukukan ke rekening anggota rekening anggota wajib di BSM. 6. Syarat untuk anggota yang dibiayai: a. Anggota adalah pegawai tetap di PT. XXX dengan masa kerja lebih dari 2 dua tahun. b. Berumur minimal 21 tahun, serta pada saat fasilitas jatuh tempo berusia maksimal 55 tahun atau belum pensiun. c. Setiap anggota yang akan mendapatkan pinjaman wajib melampirkan data-data lengkap seperti: copy KTP, copy kartu pegawai, nama, NIP, status pegawai, golongan, gaji pokokTHP, tujuan pembiayaan, nominal pembiayaan. 92 d. Menjamin DSR anggota koperasi maksimal 40 dari penghasilan bersih anggota koperasi, terhadap seluruh fasilitas pembiayaan karyawan apabila menerima pembiayaan lain sampai dengan masa pembiayaan berakhir.

C. Bentuk Pengawasan BSM Bintaro Terhadap Nasabah Penerima

Pembiayaan Pengawasan kredit adalah usaha penjagaan dan pengamanan dalam pengelolaan kekayaan bank dalam bentuk perkreditan yang lebih baik dan efisien, guna menghindarkan terjadinya penyimpangan dengan cara mematuhi kebijakan perkreditan yang telah ditetapkan serta mengusahakan penyusunan administrasi perkreditan yang benar. 13 Sedangkan pengawasan menurut BSM Bintaro adalah serangkaian kegiatan dalam rangka melakukan pengawalan sejak pembiayaan dicairkan hingga dilunasi. Fungsi pengawasan adalah untuk mengetahui secara dini penyimpangan yang terjadi atas pemberian pembiayaan kepada nasabah. Dengan adanya pengawasan, bank dapat segera mengambil langkah-langkah yang tepat dan cepat untuk melakukan perbaikan, hal ini penting untuk diperhatikan agar menghindari terjadinya pembiayaan bermasalah. 13 Ade Arthesa dan Handiman, Edia. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. h.109 93 Ada beberapa pengawasan yang dilakukan oleh BSM Bintaro terhadap nasabah yang masih dalam pembiayaan yang masih berlangsung: 14 1. Pengawasaan pemenuhan persyaratan pembiayaan mutlak dilakukan untuk melengkapi hal-hal yang belum dipenuhi nasabah terkait persyartan dan ketentuan yang berlaku seperti: dokumen perizinan yang telah jatuh tempo, perubahan akta perusahaan dll. 2. Pengawasan penguasaan jaminan dan penutupan asuransi. 3. Pengawasan atas pemanfaatan pembiayaan yang diberikan, dengan demikian dapat dipastikan bahwa tidak ada terjadi penggunanaan penyelewengan pembiayaan side streaming. 4. Manfaat lain dari kunjungan kepada nasabah adalah untuk mengetahui kendala yang dialami nasabah dalam usahanya. Sehingga bank dapat memberikan masukan terhadap kendala-kendala tersebut. 5. Pada dasarnya, BSM melakukan pengawasan terhadap hanya dengan bentuk melakukan pengecekan sekali-kali terhadap nasabah yang masih berlangsung melakukan pembiayaan, terutama pemerikasaan dalam hal keuangan, biasanya dalam jangka triwulan, terkadang sekali dalam 6 bulan, atau setidaknya setahun sekali. 15 Karena, kebanyakan dari account officer tersebut hanya membiarkan begitu saja pembiayaan yang sudah diberikan, bahkan terkadang mereka lupa 14 Wawancara Pribadi dengan Wahyudi, Bagian Marketing Bank Syariah Mandiri Bintaro, Bintaro. 04 Maret 2011 15 Ibid., 94 bahwa telah mencairkan pembiayaan tersebut. Sehingga hal ini bisa terjadi kelalaian dari pihak bank untuk selalu mengontrol pembiayaan yang sedang berlangsung dan memberikan peluang bagi nasabah untuk bisa melakukan manipulasi maka terjadilah kredit macet. Untuk itu, terdapat dua cara pengawasan yang dilakukan oleh bank, yaitu: 1. Pengawasan Secara Administratif: yaitu dengan cara monitoring yang dilaksanakan dengan menggunakan segala informasi yang tersedia, baik catatan yang tersedia maupun informasi lainya. 2. Pengawasan Secara Fisik: Merupakan monitoring dengan melakukan kunjungan langsung ke lokasi tempat usaha, lokasi jaminan, atau tempat yang ada kaitannya dengan fasilitas kredit yang diajukan. Pengawasan ini dilakukan secara berkala atau insidental sesuai dengan kebutuhannya. 16 Bank atau Kuasanya berhak untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas pembukuan dan jalannya pengelolaan usaha yang difasilitasi Pembiayaan oleh Bank berdasarkan Akad mudharabah, serta hal–hal lain yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengannya, termasuk dan tidak terbatas pada pembuat photo copynya. 17 Risiko yang ada pada setiap pemberian pembiayaan dinilai tinggi. Oleh karena itu, dalam melaksanakan pemberian pembiayaan ke nasabah, manajemen 16 Ade Arthesa dan Handiman, Edia. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. h. 108 17 Pasal 13 dalam syarat dan ketentuan BSM dan nasabah di BSM Bintaro: Tentang Pengawasan dan Pemeriksaan.