Tujuan dan Prinsip Analisis Kelayakan Pembiayaan

19

3. Aspek-Aspek dalam Penilaian Kelayakan Pembiayaan

Sebelum melakukan analisis kelayakan pembiayaan ada beberapa pedoman-pedoman yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis kelayakan usaha. Secara umum ada beberapa aspek yang sering dilakukan yaitu dengan analisis 5C, analisis 7P dan studi kelayakan. 6 Prinsip analisis berdasarkan 5C, antara lain: a Character Adalah sifat atau karakter dari pihak pengelola usaha. Analisis seringkali dilakukan dengan metode wawancara langsung kepada mudharib dan orang-orang disekitar lingkungannya. b Capacity Adalah kemampuan mudharib dalam menjalankan usaha dan mengembalikan modal yang diberikan shahibul mal. c Capital Adalah modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha tersebut. Terdiri dari tangible asset seperti dana dan material pendukung usaha. Tapi terdapat intangible asset yang penting untuk dimiliki pengusaha yaitu manajemen, keahlian, dan sistem tekhnologi. d Collateral 6 Kasmir, SE., MM. Manajemen Perbankan Jakarta: PT RajaGrafindo, 2007, h.91 20 Adalah jaminan yang diberikan mudharib kepada shahibul maal. Jaminan tersebut biasanya senilai atau lebih besar dari modal usaha. e Condition Adalah keadaan usaha mudharib yang dilihat dari pangsa pasar, trend, prospek usaha, bahkan kondisi politik dan ekonomi 7 . Sedangkan penilaian dengan 7P adalah sebagai berikut: 1. Personality Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah. 2. Party Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke dalam golongan tertentu dan akan mendapat fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank. 3. Perpose Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-macam, apakah untuk tujuan konsumtif, produktif, atau untuk tujuan perdagangan. 7 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, h.60 21 4. Prospect Yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak. Hal ini sangat penting untuk diingat karena jika suatu fasilitas kredit dibiayai tanpa adanya prospek, bukan hanya bank yang akan rugi tetapi juga nasabah. 5. Payment Merupakan ukuran dari nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit yang diperolehnya. 6. Profitability Yaitu untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diberikan oleh bank. 7. Protection Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh bank namun melalui suatu perlindungan. Perlindungan bisa didapat berupa jaminan barang atau jaminan asuransi 8 . Tahap-tahap dalam pembuatan dan penilaian studi kelayakan hendaknya dilakukan secara benar dan lengkap. Setiap tahapan memiliki 8 Kasmir, SE., MM. Manajemen Perbankan, h. 93