Jenis Analisis Kelayakan Pembiayaan

28 b Variabel Eksternal adalah faktor-faktor yang berada di luar kendali suatu usaha tetapi dapat mempengaruhi kegiatan operasionalnya. Beberapa variable eksternal yang sering muncul adalah: 1. Bencana Alam 2. Trend Masyarakat 3. Kondisi Keamanan 4. Kebijakan Pemerintah 14

B. Mudharabah

1. Pengertian Mudharabah

Berdasarkan undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998 Bab 1 pasal 1 ayat 12, kredit adalah penyediaan uang atau tagih yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya pada saat jangka waktu tertentu dengan tambahan pemberian bunga. pengertian tersebut berlaku bagi bank konvesional dengan pendapatan sistem bunga. Dalam dunia perbankan syariah sistem bunga diganti dengan sistem bagi hasil, dengan demikian pengertian pembiayaan dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan dan kesepakatan pinjam meminjam antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya pada 14 Ibid., h.234 29 saat jangka waktu tertentu dengan adanya imbalan berdasarkan bagi hasil yang telah disepakati. Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau berjalan. 15 Pengertian memukul atau berjalan ini dianologikan seperti proses seseorang yang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha. Mudharabah atau Qiradh berasal dari kata Al-Qardhu yang berarti Al Qatht’u, artinya pemilik memotong sebagian hartanya untuk diperdagangkan yang mendapatkan keuntungan, atau berasal dari kata Al Muqaradhah yang berarti Al Musawamah persamaan, karena modal dari si pemilik modal dan bekerja sama dalam pembagian keuntungan atau karena modal dari si pemilik modal dan pekerja hanya dituntut untuk bekerja saja maka ia sama seperti mengambil upah ijarah, maka si pekerja mempunyai hak untuk mendapatkan bagian dari keuntungan. 16 Secara Terminologi akad Mudharabah adalah akad kerjasama antara dua pihak dimana pihak pertama shahibul maal menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola dengan pembagian keuntungan usaha menurut kesepakatan bersama yang telah dituangkan dalam kontrak, apabila terjadi kerugian ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat dari kelalaian pengelola. Seandainya kerugian itu berakibat karena 15 Syafi’ Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek Jakarta: Gema Insani Press, 2007, h. 95. 16 Wahbah Zuhaili, Al mu’amalat Al maliyah Al Mu’ashira Birut-Lebanon: Darul Fikri Al Mu’ashir, h.105 30 kecurangan atau kelalaian pengelola maka yang bertanggung jawab atas kerugian tersebut adalah pihak pengelola. Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara pemilik dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha, laba dibagi atas dasar nisbah bagi hasil menurut kesepakatan kedua belah pihak, sedangkan bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh si pemilik dana kecuali disebabkan oleh misconduct, negligence atau violation oleh pengelola dana. Untuk lebih jelas perhatikan skema berikut: Gambar 2.1 Skema Al-Mudharabah: