Upacara Pemujaan Leluhur Upacara Minum Teh

mereka yang berisi teh dan minum untuk kebahagiaan dan kesuksesan sang mempelai. Pesta perkawinan selesai setelah hidangan terakhir selesai disantap.

4.1.5 Upacara Pemujaan Leluhur

Upacara pemujaan leluhur atau ibadah khusus yang ditujukan kepada leluhur yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa sangat banyak. Diantaranya adalah sembahyang Ce It Cap Go, sembahyang Tahun Baru, sembahyang Ceng Beng, sembahyang Qiang Guo dan Cia Gwe Cwe Kaw. Kesemua upacara sembahyang untuk pemujaan leluhur tersebut selalu menyertakan dalam upacaranya yang merupakan peralatan yang harus dipersiapkan sebelum memulai sembahyang. Peneliti akan menjelaskan salah satu dari upacara tersebut yaitu sembahyang Cia Gwe Cwe Kaw. Pada masyarakat Tionghoa di Propinsi Fu Jian, Cina, memiliki istilah yang sangat sangat populer pada Sembahyang Cia Gwe Cwe Kaw , yaitu Chu Jiu Tian Gong Sheng 初九天公聖 , yaitu hari ulang tahun King Thi Kong. Sembahyang Cia Gwe Cwe Kaw dilakukan di setiap tanggal 9 bulan pertama Imlek. Upacara King Thi Kong dapat diselenggarakan secara sederhana atau lengkap, yang terpenting adalah ketulusan dan kesuciannya, bukan kemewahannya. Biasanya yang menjalankan ritual King Thi Kong adalah orang yang sudah berpantang makanan berjiwa atau vegetarian sejak beberapa hari sebelumnya. Dalam ritual ini, segala perlengkapan harus khusus atau tidak pernah dipergunakan untuk keperluan lainnya, bersih lahir dan batin. Universitas Sumatera Utara Pada tanggal 9 bulan pertama Imlek ini, upacara sembahyang King Thi Kong dilakukan mulai dari kalangan atas sampai orang-orang miskin sekalipun. Seperti kita ketahui istilah Shang Di Tuhan Yang Maha Esa di kalangan penganut agama Tionghoa Buddha, Taoisme dan Khong Hu Cu disebut Tian Thian, yang kemudian secara lebih akrab disebut Tian Gong Hok Kian atau Thi Kong. Sembahyang kepada Thi Kong ini telah meluas sampai ke golongan masyarakat yang paling bawah, seperti petani, pedagang dan lain-lain. Penduduk yang miskin cukup menempatkan sebuah Hiolo tempat menancapkan dupa kecil yang digantungkan di depan pintu rumahnya dan menyalakan hio dupa dari pagi sampai tengah malam secara menyeluruh. Bagi orang berada, acara sembahyang ini merupakan hal yang paling megah dan khidmat. Sebuah meja besar dengan empat kakinya diletakkan di atas 2 buah bangku panjang. Lalu di atas meja tersebut diatur 3 buah Shen Wei Tempat Dewa yang terbuat dari kertas warna-warni yang saling dilekatkan. Kemudian di depan Shen Wei dijajarkan 3 buah cawan kecil yang berisi teh dan 3 buah mangkuk yang berisi misoa yang diikat dengan kertas merah. Juga dengan meletakkan 2 batang tebu di sisi meja altar. Setelah itu Wu Guo Liu Cai Go Ko Lak Chai diatur di bagian depan. Wu Guo Liu Cai berarti 5 macam buah-buahan dan 6 macam masakan vegetarian, ini menjadi dasar utama dalam penataan barang sajian upacara sembahyang orang Tionghoa. Di bagian paling depan sebelah kiri dan kanan dipasang 2 batang lilin. Sehari sebelum upacara sembahyang Cia Gwe Cwe Pe, tanggal 8 bulan 1 Imlek, seluruh penghuni rumah harus melakukan mandi keramas dan ganti baju. Universitas Sumatera Utara Sembahyang dilakukan tepat pukul 12 tengah malam Yang berarti sudah masuk Cia Gwe Cwe Kaw yang dimulai dengan yang tertua atau Ayah dalam suatu keluarga akan membakar lilin besar di depan altar dan kemudian mengambil 3 batang gaharu terbakar dan melakukan sebuah ritual kuno berdoa kepada Tian Gong Thi Kong Sang Penguasa untuk nasib baik dan keberuntungan. Setelah yang tertua dari keluarga melakukan doa, biasanya ibu dan kemudian anak-anak melakukan ritual yang sama. Setelah berdoa di altar meja besar di luar rumah, biasanya doa untuk altar rumah kecil di luar dan dalam rumah akan dilakukan juga. Semua melakukan San Gui Jiu Kou Sam Kwi Kiu Kho yaitu 3 kali berlutut dan 9 kali menyentuhkan kepala ke tanah. Setelah selesai baru kemudian kertas emas yang dibuat khusus lalu dibakar bersama dengan Shen Wei yang terbuat dari kertas warna-warni. Ini melambangkan membakar uang. Kemudian dinyalakan petasan untuk mengantar kepergian para malaikat pengiring. Upacara sembahyang King Thi Kong ini di kalangan Hoa Qiao Indonesia dikenal dengan sebutan Sembahyang Tuhan. Pada masyarakat Tionghoa yang ada di Indonesia, sembahyang Cia Gwe Cwe , dikenal dengan sebutan Sembahyang Tuhan atau sembahyang Tebu yang dilakukan dengan penuh kekhidmatan. Hubungan antara sembahyang Tuhan dengan sembahyang Tebu adalah karena selama terjadinya peperangan dan kekacauan ini, banyak rakyat yang bersembunyi di dalam perkebunan tebu yang banyak tumbuh di sana. Di dalam rumpun tebu itulah mereka melewati malam dan hari Tahun Baru Imlek. Setelah keadaan aman, pada Cia Gwe Cwe Kaw Tanggal 9 bulan 1 Imlek pagi mereka Universitas Sumatera Utara berbondong-bondong keluar dan kembali ke rumah masing-masing. Untuk menyatakan rasa syukur karena terhindar dari bencana maut akibat perang, mereka lalu mengadakan upacara sembahyang King Thi Kong pada tanggal 9 bulan 1 Imlek ini sebagai ucapan rasa terima kasih kepada Thi Kong atas lindungan-Nya. Oleh karena ini, maka sebagian besar orang Hok Kian mengatakan bahwa Cia Gwe Cwe Kaw adalah Tahun Baru-nya orang Hok Kian, sedikitpun tidak salah.( http:sedikit-motivasi.blogspot.com201201hari-ke-9-tahun- baru-cina-sembahyang.html) Upacara sembahyang ini termasuk salah satu rangkaian upacara pada pesta menyambut Tahun Baru Imlek Perayaan Musim Semi yang berlangsung selama 15 hari dari tanggal 1 sampai 15 bulan 1 penanggalan Imlek. Pada Ritual sembahyang Cia Gwe Cwe yang ada di Indonesia, umumnya dilaksanakan dengan mendirikan meja tinggi didepan pintu menghadap langit, bersembahyang mengucap syukur kepada Yang Kuasa, berjanji untuk hidup lebih baik terhadap sesama dan memenuh kewajiban sebagai mahluk ciptaanNya. Tanggal 9 bulan 1 imlek juga bermakna bahwa angka 1 berarti Esa dan angka 9 adalah yang tertinggi. Saat ini tradisi sembahyang tebu ini tidak lagi hanya dilakukan oleh masyarakat suku Hokkian, tetapi juga sudah dilakukan oleh seluruh masyarakat tionghoa. Sebab tradisi ini sangat baik untuk beribadah kepada Tuhan dan tentunya tidak merugikan bagi suku yang lain untuk mengikutinya.

4.2 Makna Minum Teh