Upacara Teh Wu Wo

tentang ajaran Tao lagi http:budayaleluhur.blogspot.com201008etika- taoisme-.memperkenalkan-filsafat.html.

4.1.3 Upacara Teh Wu Wo

Menurut asal katanya pengertian dari upacara teh Wu Wo yaitu Wu 无 yang berarti suatu ketiadaan, sedangkan Wo 我 yang berarti kepemilikan dan perwujudan sesuatu. Dilihat dari dua arti kata tersebut memiliki arti yang bertentangan. Sehingga perpaduan akasara Wu-Wo 无 我 dapat diartikan mengosongkan pikiran dan perasaan; hanya ‘wujud’ tanpa ikatan fisik dan mental. Dalam upacara teh Wu-Wo memiliki arti filosofis yang dapat tergambar pada saat para peserta harus melupakan status sosial masing-masing tidak memandang kekayaan seseorang, ataupun penampilan seseorang Yuanita Tanuwijaya, 2009: 65-66. Menurut HP. Melati 2009: 18-19, upacara teh Wu-Wo 无 我 茶 会 memiliki keunikan, salah satunya karena setiap peserta harus membawa perangkat teh miliknya sendiri. Ada beberapa peralatan yang harus dipersiapkan dan yang paling sederhana adalah: sebuah poci teh, sebuah pitcher, temos, tikar brewing mat sebagai alas menyeduh, tikar alas yang lebih besar, tea tray 茶盘, dan sebuah kain tea cloth diletakkan antara poci dan pitcher. Pada saat upacara dimulai setiap peserta mulai menyeduh teh yang mereka bawa. Jikalau dalam satu kali seduhan menghasilkan empat cangkir teh, maka tiga cangkir teh itu akan diberikan kepada tiga peserta yang duduk disebelah kiri. Sedangkan cangkir yang keempat diperuntukkan bagi dirinya sendiri. Kalau Universitas Sumatera Utara seduhan pertama telah habis, selanjutnya dilanjutkan dengan seduhan yang kedua, ketiga hingga usai. Semua peserta dalam upacara teh Wu-Wo saling menyuguhkan dan menikmati teh. Pengaturan tempat duduk juga disusun secara acak, supaya tidak seorang pun dapat memilih siapa yang menerima teh persembahannya dan siapa yang akan memberi persembahan teh. Ada tujuh prinsip yang terkandung dalam upacara teh Wu-Wo, yaitu : 1. Tidak ada perbedaan tingkat social 2. Tidak mengharapkan imbalan apapun 3. Membuka pikiran 4. Menyerap perilaku positif dan terus berusaha mengembangkannya 5. Patuh pada peraturan dan jadwal yang telah ditentukan 6. Memperkuat kerjasama 7. Tidak ada perbedaan wilayah Para peserta duduk membentuk lingkaran. Para peserta upacara teh Wu- Wo tidak diperkenankan untuk dating terlambat. Kalau ada peserta yang datang terlambat, maka mereka tidak diperbolehkan untuk mengikuti upacara teh ini. Sama halnya dengan upacara Teh Taois, upacara Teh Wu Wo juga tidak dikenal oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia. Melati, HP. 2009. The Magic of Tea: Sejuta Khasiat dan Kisah di Balik Secangkir Teh. Jakarta: Penerbit Hikmah.

4.1.4 Upacara Perkawinan