Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap negara mempunyai kebudayaan yang khas yang dimiliki dari negara tersebut. Kebudayaan masing-masing suku bangsa dapat berdampingan, tumbuh dan berkembang secara bersama-sama tanpa ada persaingan budaya. Istilah kebudayaan merupakan suatu yang agung dan mahal, tentu saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa dan cipta manusia yang semuanya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia. Budaya secara harafiah berasal dari bahasa latin yaitu Colere yang memiliki arti bercocok tanam culvation atau disebut juga mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang Poerwanto, 2000:51. Selain definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas, adapun pengertian kebudayaan yang juga dipaparkan dalam Xiandai Hanyu Cidian 现代汉语词典, 2005:1427 : “ 人类在社会历史发展过程中所创造的物质财富和精神财富的总 和 , 如 文 学 、 艺 术 、 教 育 、 科 学 等 。 Kebudayaan adalah keseluruhan kekayaan materi dan kekayaan jiwa yang diciptakan manusia dalam proses perkembangan sejarah masyarakat, misalnya sastra, seni, pendidikan, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara Negara Cina merupakan salah satu negara yang kaya akan budaya dan tradisi, serta merupakan suatu bangsa yang memilki kebudayaan yang sangat tinggi. Kebudayaan dan peradaban Cina digolongkan sebagai salah satu dari lima yang tertua, yaitu Mesir, Babilon, Aztec, dan Yunani. Mereka telah mengenal peradaban sejak beberapa ribu tahun sebelum Masehi. Kebudayaan, kepercayaan, dan tradisi tersebut tetap dipelihara sampai sekarang, salah satu tradisi budaya tersebut adalah minum teh. Minuman yang sering diminum oleh masyarakat Tionghoa adalah teh dan arak. Dari kedua jenis minuman tersebut, teh adalah minuman yang paling penting dalam masyarakat Tionghoa, dan biasanya mereka menyebutnya cha 茶 Skripsi Yuanita, 2009: 1. Kebiasaan minum teh sudah dikenal sejak ribuan lalu, dan sangat sulit dilepaskan dalam kehidupan masyarakat Tionghoa. Ada pepatah kuno Cina yang mengatakan bahwa “ lebih baik tanpa makanan sehari, dari pada tanpa teh sehari ”. Bagi masyarakat Tionghoa, minum teh merupakan hal yang sudah menjadi tradisi atau ritual sehari-hari yang tidak dapat terlewatkan. Mulai dari usia muda sampai orang tua, semuanya menyukai minum teh. Budaya minum teh di Cina banyak dilakukan dalam berbagai upacara, seperti upacara keagamaan, penyembahan leluhur, upacara perkawinan, dan bahkan dalam kehidupan sehari-hari sekalipun tidak lepas dari budaya minum teh. Dalam masyarakat dunia, teh merupakan salah satu minuman tertua dan paling dihormati. Penyebaran teh di dunia sangat cepat, mulai dari Cina, Jepang, Eropa, hingga ke Indonesia dan negara kawasan Asia lainnya. Universitas Sumatera Utara Negara Cina merupakan negara yang pertama kali menemukan kegunaan teh sebagai minuman maupun obat-obatan. Propinsi Yunnan, merupakan salah satu daerah di mana teh pertama kali ditemukan. Di Cina, budaya minum teh dikenal sejak 3.000 tahun Sebelum Masehi SM, yaitu pada zaman Kaisar Shen Nung berkuasa. Penemuan teh ini terjadi ketika beberapa helai daun teh tersebut masuk ke dalam rebusan air Kaisar Shen Nung, ketika diminum, ia merasa bahwa air tersebut lebih sedap daripada air putih biasa. Sejak itu teh pun mulai dikenal dan disebarluaskan keseluruh penjuru Cina. Teh merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat Tionghoa. Karena berkaitan dengan pandangan hidup sebagai landasan dilakukannya budaya minum teh tersebut. Teh bagi masyarakat tionghoa memiliki makna yang sangat penting. Teh yang digunakan dalam setiap perayaan upacara budaya masyarakat Tionghoa memiliki maknanya hingga saat ini. Melihat aspek di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana upacara dan makna minum teh pada masyarakat Tionghoa di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalalah