Uji Tingkat Kesukaran Soal Uji Daya Pembeda Soal

Keterangan: r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan n = Banyaknya item M = Mean atau rerata skor total S t = Standar deviasi skor total Suharsimi:2012:93 Hasil perhitungan dari dibandingkan dengan r tabel dengan taraf signifikansi 0,05. Apabila maka butir soal dikatakan reliabel, tetapi apabila sebaliknya maka dikatakan bahwa soal tidak reliabel. Hasil perhitungan reliabilitas instrumen mendapatkan nilai sebesar 0,564 lebih besar dari 0,374, jadi instrumen dapat dikatakan reliabel.

3.6.3 Uji Tingkat Kesukaran Soal

Suharsimi 2012:222 menyatakan bahwa soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. Rumus untuk mencari indeks kesukaran adalah: Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Klasifikasi tingkat kesukaran menurut Suharsimi 2012:225 adalah sebagai berikut: 1. Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar 2. Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang 3. Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah Klasifikasi di atas akan rancu jika digunakan sebagai patokan, oleh karena itu agar tidak terjadi kerancuan dalam penelitian ini tingkat kesukaran soal diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Soal dengan P 0,00 samapai 0,30 adalah soal sukar 2. Soal dengan P 0,30 0,70 adalah soal sedang 3. Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dari soal uji coba dapat diketahui hasilnya dalam Tabel 3.3: Tabel 3.3 Rekap Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal No. Kriteria Nomor Soal Jumlah 1. Sukar 14, 21, 34 3 2. Sedang 3, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32,33 24 3. Mudah 1, 2, 4, 10, 12, 24, 31, 35 8 Sumber: Data primer diolah tahun 2015

3.6.4 Uji Daya Pembeda Soal

Suharsimi 2012:226 daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Langkah awal untuk mencari indeks diskriminasi adalah membuat tabel kerja yang dikelompokkan antara kelompok atas dengan kelompok bawah. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi: D = - Keterangan: D = daya pembeda B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah Klasifikasi daya pembeda menurut Suharsimi 2012:232 D : 0,00 – 0,20 : jelek poor D : 0,21 – 0,40 : cukup satistifactory D : 0,41 – 0,70 : baik good D : 0,71 – 1,00 : baik sekali excellent D : negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. Hasil perhitungan tingkat daya pembeda soal dari uji coba dapat diketahui hasilnya pada tabel dibawah ini: Tabel 3.4 Rekap Hasil Analisis Daya Pembeda Soal No. Kriteria No.Soal Jumlah 1. Baik Sekali 7, 11, 18, 22, 33 5 2. Baik 2, 3, 5, 6, 8, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 23, 25, 27, 28, 29, 31, 32, 34, 35 22 3. Cukup 9, 24, 26 3 4. Jelek 1, 4, 10, 12 4 Sumber: Data primer diolah pada tahun 2015

3.7 Metode Analisi Data

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe team game tournament materi masalah sosial lingkungan setempat kelas IV MI Dayatussalam Cileungsi Bogor Jawa Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 121

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN FUTSAL.

1 6 34

EFEKTIVITAS TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA.

2 5 42

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA.

0 0 17