Penelitian Terdahulu tentang Industri Manufaktur Penelitian Terdahulu tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu tentang Industri Manufaktur

Hasil penelitian Azhari 2005 menunjukan bahwa sektor industri pengolahan cenderung memiliki struktur pasar yang bersifat oligopoli, dimana tingkat oligopolinya bervariasi antara oligopoli ketat, sedang dan longgar. Pengaruh konsentrasi terhadap penyesuaian harga memiliki hubungan yang positif dimana ketika konsentrasi meningkat maka koefisien penyesuaian harga juga akan meningkat. Irawan 2005 menyatakan bahwa faktor yang sangat mempengaruhi pendapatan nasional pada sektor industri pengolahan adalah pendapatan nasional tahun sebelumnya dan faktor yang sangat mempengaruhi kesempatan kerja sektor industri pengolahan adalah PDB dan kesempatan kerja tahun sebelumnya. Pengaruh sektor industri pengolahan terhadap pendapatan nasional cukup besar. Terlihat dari sumbangan sektor industri pengolahan terhadap pendapatan nasional dimana hampir seperempat dari pendapatan nasional berasal dari pendapatan nasional industri pengolahan. Pengaruh sektor industri pengolahan terhadap kesempatan kerja tidak terlalu besar. Hal ini disebabkan oleh sektor industri pengolahan lebih padat modal dibandingkan dengan sektor lain. Upaya pemerintah dalam meningkatkan pandapatan nasional atau pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan produksi dan distribusi, ekspor-impor, dan menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan atau pembangunan ekonomi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian tentang industri manufaktur di analisis dari struktur, perilaku dan kinerja industri. Industri manufaktur yang di analisis adalah industri besar dan sedang industri berdasarkan kode ISIC 2 digit yaitu dari kode 15 sampai kode 36. Klasifikasi kode industri dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.2 Penelitian Terdahulu tentang

Structure Conduct Performance SCP Hasil penelitian Safitri 2006 menunjukan bahwa struktur pasar pada industri besi dan baja adalah oligopoli ketat namun ada perusahaan yang mendominasi pasar. Variabel XEF dan CR 4 mempunyai pengaruh terbesar dalam meningkatkan kinerja PCM. Sedangkan dalam penurunan PCM variabel yang memiliki pengaruh terbesar adalah variabel DUMMY, MES dan GROWTH. Berdasarkan analisis perilaku dari perusahaan pada industri besi baja di Indonesia diduga ada beberapa perilaku dari struktur pasar terhadap kinerja pada industri besi baja di Indonesia. Perilaku yang terjadi antara lain adalah strategi harga, produk, promosi dan distribusi. Berdasarkan penelitian terdahulu, yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja industri manufaktur dapat dilihat dari tingkat konsentrasi empat perusahaan terbesar CR 4 , tingkat rasio Efisiensi-X XEFF, produktivitas PROD, pertumbuhan nilai produksi GROWTH, nilai ekspor EX dan nilai impor IM. Untuk melihat perilaku pasar dalam industri manufaktur melalui strategi harga, strategi produk, strategi promosi dan strategi distribusi dan perilaku pasar.

2.3 Penelitian Terdahulu yang Menggunakan Panel Data