Tabel 3.1. Tipe-tipe Pasar Tipe Pasar
Kondisi Utama Contoh
Monopoli murni Suatu perusahaan yang memiliki 100
persen dari pangsa pasar PLN, TELKOM,
PAM Perusahaan yang
dominan Suatu perusahaan yang memiliki 50-100
persen dari pangsa pasar dan tanpa pesaing yang kuat
Surat kabar lokal atau nasional, film kodak,
batu baterai Oligopoli ketat
Penggabungan empat perusahaan terkemuka yang memiliki pangsa pasar
60-100 persen, kesepakatan di antara mereka untuk menetapkan harga relatif
mudah Bank-bank lokal,
siaran TV, bola lampu, sabun, toko
buku, rokok kretek dan semen
Oligopoli longgar Penggabungan empat perusahaan
terkemuka yang memiliki 40 persen atau kurang dari pangsa pasar, kesepakatan
mereka untuk mendapatkan harga sebenarnya tidak mungkin
Kayu, perkakas rumah tangga, mesin-mesin
kecil, perangkat keras, majalah, batu baterai,
obat-obatan
Persaingan monopolistik
Banyak pesaing yang efektif, tidak satu pun yang memiliki lebih dari 10 persen
pangsa pasar Pedagang eceran,
penjual pakaian Persaingan murni
Lebih dari 50 pesaing yang mana tidak satu pun yang memiliki pangsa pasar
yang berarti Sapi dan unggas
Sumber: Jaya, 2001
b. Konsentrasi
Concentration
Konsentrasi atau pemusatan merupakan gabungan pangsa pasar dari perusahaan-perusahaan oligopoli dimana mereka menyadari adanya saling
ketergantungan. Kombinasi pangsa pasar perusahaan membentuk suatu tingkat pemusatan dalam pasar. Konsentrasi menunjukan tingkatan dari oligopoli dimana
pangsa pasar merupakan indikator tunggal yang menunjukan tingkatan kekuatan monopoli dalam skala ordinal dimana membandingkan pangsa pasar yang lebih
besar atau lebih kecil pada industri yang sama. Pangsa pasar yang lebih tinggi besarnya mengarah pada kekuatan monopoli, sedangkan pangsa pasar yang lebih
kecil menunjukan hal yang sebaliknya Jaya, 2001.
Menurut Greer dalam Andiani 2006, konsentrasi disebabkan oleh lima faktor yaitu pertama, adanya kesempatan dan keberuntungan. Kedua, adanya
penyebab teknis berupa besar pasar yang dimasuki, skala ekonomi, kemudahan memperoleh sumber daya dan tingkat pertumbuhan pasar. Ketiga, adanya
kebijakan pemerintah berupa peraturan, pemberian paten, lisensi, tarif dan kuota. Keempat, kebijakan usaha berupa merger dan adanya predatory pricingexclusive
dealing . Kelima, berupa differensiasi produk.
Konsentrasi dapat diukur dengan menggunakan indeks konsentrasi yaitu statistik yang dikembangkan untuk menghasilkan ukuran ringkasan struktur pasar.
Ukuran pasar konsentrasi yang umumnya digunakan adalah persentase dari seluruh jumlah pengiriman yang dipasok oleh empat perusahaan terbesar. Ukuran
lain adalah Hirschmann-Herfindahl Index HHI yang menimbang pangsa pasar rata-rata dari semua perusahaan dalam sebuah industri Asia Development Bank,
2001 dalam Puspasari, 2006.
c. Hambatan Untuk Masuk
Barrier to Entry
Bentuk pesaing bermunculan untuk berpacu dalam mencapai target keuntungan yang diinginkan dan merebut pangsa pasar. Persaingan yang terjadi
adalah persaingan yang potensial dimana perusahaan-perusahaan di luar pasar yang mempunyai kemungkinan untuk masuk dan menjadi pesaing yang
sebenarnya. Konsep persaingan potensial dan kemudahan untuk masuk merupakan intuisi sederhana serta telah lama digunakan. Hambatan-hambatan ini
mencakup seluruh cara dengan menggunakan perangkat tertentu yang sama contoh: paten, dan franchise. Pada intinya, hambatan untuk masuk mencakup
segala sesuatu yang memungkinkan terjadinya penurunan kecepatan pesaing baru Jaya, 2001.
Ada tiga hal hambatan memasuki suatu pasar, yaitu: pertama, hambatan- hambatan timbul dalam kondisi pasar yang mendasar, baik dalam bentuk
perangkat legal maupun dalam kondisi-kondisi berubah dengan cepat. Kedua, hambatan yang terbagi dalam beberapa tingkat yaitu hambatan rendah, sedang
serta tinggi. Ketiga, hambatan merupakan sesuatu yang kompleks. Menurut Shepherd 1990, ada dua jenis barrier to entry, yaitu hambatan
eksogen dan hambatan endogen. Hambatan eksogen merupakan hambatan untuk ke dalam pasar yang bersifat dari luar perusahaan. Hambatan eksogen ini terdiri
dari modal capital requirement, skala ekonomi, differensiasi produk, differsifikasi intensitas penelitian dan pengembangan, investasi yang besar dan
integrasi vertikal. Sedangkan hambatan endogen dapat berupa kebijakan harga dari establish firm, strategi penguasaan produk, strategi penguasaan bahan baku,
strategi pemasaran produk dan image dari loyalitas merek suatu produk itu sendiri.
3.1.2.2 Perilaku Industri
Menurut teori ekonomi industri, perilaku industri menganalisis tingkah laku serta penerapan strategi yang digunakan oleh perusahaan dalam suatu
industri untuk merebut pangsa pasar dan mengalahkan pesaingnya. Perilaku industri ini terlihat dalam penentuan harga, promosi, koordinasi kegiatan dalam
pasar dan juga dalam kebijakan produk. Perilaku industri terbagi menjadi tiga
jenis antara lain, perilaku dalam strategi harga, perilaku dalam strategi produk dan perilaku dalam strategi promosi.
Dalam perilaku industri dapat dijelaskan mengenai harga dan jumlah yang ditetapkan oleh perusahaan, kolusi dan persaingan yang terjadi antara perusahaan,
diskriminasi harga, differensiasi produk, pengeluaran iklan dan promosi serta pengeluaran riset dan pengembangan.
3.1.2.3 Kinerja Industri
Menurut Jaya 2001, kinerja industri adalah hasil kerja yang dipengaruhi oleh struktur dan perilaku industri. Menurut para ekonom, kinerja industri
biasanya memusatkan pada tiga aspek pokok yaitu efisiensi, kemajuan teknologi dan kesinambungan dalam distribusi.
a. Efisiensi
Efisiensi adalah menghasilkan suatu nilai output yang maksimum dengan menggunakan sejumlah input tertentu, baik secara fisik maupun nilai ekonomis
harga. Efisiensi terdiri dari dua kategori, yaitu efisiensi internal efisiensi-X dan efisiensi alokasi. Efisiensi internal biasanya menggambarkan perusahaan yang
dikelola dengan baik, menggambarkan usaha yang maksimum dari para pekerja dan menghindari kejenuhan dalam pelaksanaan jalannya perusahaan. Sedangkan
efisiensi alokasi menggambarkan sumber daya ekonomi yang dialokasikan sedemikian rupa sehingga tidak ada lagi perbaikan dalam berproduksi yang dapat
menaikan nilai dari output.
b. Kemajuan Teknologi
Melalui penemuan dan pembaharuan teknologi, orang dapat membuat suatu karya yang baru serta meningkatkan produktivitas suatu produksi barang
yang telah ada. Kemajuan teknologi dapat berpengaruh pada produksi, biaya dan harga.
c. Kesinambungan dalam Distribusi KeadilanEquity
Keadilan dalam pendistribusian sangat erat kaitannya dengan efisiensi dalam pengalokasian. Keadilan mempunyai tiga dimensi pokok yaitu
kesejahteraan, pendapatan dan kesempatan. Kesejahteraan dan pendapatan berkaitan dengan nilai uang. Sementara kesempatan berkaitan dengan peluang
yang dimiliki setiap orang.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional