VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Analisis Struktur, Perilaku dan Kinerja Industri Manufaktur
6.1.1 Analisis Struktur Industri
Analisis struktur pasar pada industri manufaktur dapat diketahui dengan melihat pangsa pasar dari perkembangan penjualan masing-masing industri,
konsentrasi rasio empat perusahaan terbesar CR
4
dan besarnya hambatan masuk pasar. Namun karena adanya keterbatasan data penjualan setiap industri
manufaktur yang tidak dapat disajikan, maka pangsa pasar dari masing-masing industri manufaktur tidak dapat ditentukan.
6.1.1.1 Analisis Rasio Konsentrasi
Konsentrasi merupakan kombinasi pangsa pasar dari perusahaan- perusahaan ”oligopolis” dimana mereka menyadari adanya saling ketergantungan.
Untuk menganalisis struktur pasar pada pembahasan kali ini adalah dengan menggunakan rasio konsentrasi. Pengukuran rasio konsentrasi dilakukan pada
empat perusahaan terbesar CR
4
dalam industri manufaktur di Indonesia. Pengelompokan empat perusahaan didasarkan pada nilai output yang dihasilkan
oleh empat perusahaan terbesar dalam industri manufaktur. Rasio konsentrasi diperoleh dengan mengukur besarnya kontribusi output yang dihasilkan oleh
empat perusahaan terbesar terhadap total output industri. Berdasarkan hasil analisis pada Lampiran 7, rata-rata rasio empat
perusahaan terbesar CR
4
dalam industri manufaktur selama periode 2000-2004 adalah sebesar 37,52 persen. Jika dilihat dari rata-rata rasio empat perusahaan
terbesar CR
4
tiap industri selama periode tersebut, terdapat variasi struktur pasar yang terjadi dalam industri manufaktur di Indonesia. Industri yang memiliki rasio
konsentrasi diatas 60 persen sebanyak 5 industri, untuk industri yang memiliki rasio konsentrasi di bawah 40 persen terdapat 13 industri dan industri yang
memiliki rasio konsentrasi antara 40-60 persen dalam industri manufaktur ada 4 industri. Tipologi struktur industri manufaktur untuk masing-masing industri
dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1. Tipologi Struktur Industri Manufaktur Indonesia Tahun 2000-2004
Tipologi Struktur Industri Jenis Industri
Oligopoli ketat Industri tembakau kode 16, industri batu bara,
pengilangan minyak bumi, pengolahan gas bumi dan bahan bakar nuklir kode 23, industri mesin dan
peralatan kantor, akuntansi dan pengolahan data kode 30, industri peralatan kedokteran, alat-alat
ukur, peralatan navigasi, peralatan optik, jam dan lonceng kode 33 dan industri alat angkut, selain
kendaraan bermotor roda empat atau lebih kode 35.
Oligopoli longgar Industri makanan dan minuman kode 15, industri
tekstil kode 17, industri pakaian jadi kode 18, industri kulit dan barang dari kulit kode 19, industri
kayu, barang dari kayu tidak termasuk furnitur dan barang-barang anyaman kode 20, industri kimia dan
barang-barang dari bahan kimia kode 24, industri furnitur dan industri pengolahan lainnya kode 25,
industri barang galian bukan logam kode 26, industri barang-barang dari logam kecuali mesin dan
peralatannya kode 28, industri mesin dan perlengkapannya kode 29, industri mesin listrik
lainnya dan perlengkapannya kode 31, industri radio, televisi dan peralatan komunikasi serta
perlengkapannya kode 32 dan industri karet dan barang dari karet kode 36.
Oligopoli Sedang Industri kertas dan barang dari kertas kode 21,
industri penerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman kode 22, industri logam dasar kode 27
dan industri kertas dan barang dari kertas kode 34
Menurut jaya 2001 menyatakan bahwa gabungan empat perusahaan terbesar yang memiliki rasio konsentrasi di atas 60 persen dikatakan memiliki
struktur pasar yang bersifat ologopoli ketat, dimana kesepakatan diantara mereka untuk menetapkan harga relatif lebih mudah. Sementara gabungan empat
perusahaan terbesar yang memiliki rasio konsentrasi di bawah 40 persen memiliki struktur pasar yang bersifat ologopoli longgar, dimana kesepakatan diantara
mereka untuk menetapkan harga sangat sulit dilakukan. Untuk industri yang memiliki rasio konsentrasi antara 40-60 persen menurut Utton dalam Azhari
menyebutkan sebagai industri yang memiliki struktur pasar yang bersifat oligopoli sedang, artinya kesepakatan mereka untuk menetapkan harga mungkin saja terjadi
jika kerjasama yang dilakukan diantara mereka sangat baik.
6.1.1.2 Analisis Hambatan Masuk Industri