Strategi Harga Strategi Produk dan Promosi

Menurut Comanor dan Wilson 1967 dalam Alistair 2004, MES yang lebih besar dari 10 persen menggambarkan hambatan masuk yang tinggi pada suatu industri. Nilai MES yang tinggi tersebut dapat menjadi penghalang bagi masuknya perusahaan baru ke dalam pasar industri manufaktur di Indonesia. Menurut umar 2000 ada beberapa faktor yang bisa menghambat masuknya pendatang baru ke dalam suatu industri, yaitu skala ekonomi, kecukupan modal, biaya peralihan, akses kesaluran distribusi, ketidakunggulan biaya independen dan peraturan pemerintah.

6.1.2 Analisis Perilaku Industri dalam Industri Manufaktur

Perilaku perusahaan di pasar merupakan kebijakan perusahaan tentang produk dan jasa dari barang yang dijual tersebut sebagai akibat dari struktur pasar yang dihadapinya, termasuk didalamnya kemungkinan adanya perubahan kebijakan yang dibuat sebagai reaksi terhadap kebijakan produk dan harga yang dibuat oleh pesaing. Analisis perilaku pasar dilakukan secara deskriptif dengan mengacu pada struktur pasar yang telah ada. Berdasarkan hasil analisis, struktur pasar dalam industri manufaktur di Indonesia adalah bersifat oligopoli. Hal ini akan menimbulkan beberapa perilaku yang dilakukan oleh para pelaku industri pada industri manufaktur di Indonesia. Perilaku yang dilakukan tersebut antara lain adalah strategi harga, produk, promosi, distribusi dan perilaku kolusi.

6.1.2.1 Strategi Harga

Pada umumnya, strategi dalam penentuan harga dimiliki oleh setiap perusahaan yang bersaing dalam suatu industri. Pada industri manufaktur, perusahaan bersifat ”price takers”, harga produk yang ditetapkan merupakan harga pasar kesepakatan penjual dan pembeli. Adanya penetapan harga tersebut maka produsen harus bersaing secara sehat, namun pada saat yang sama juga tersedia kesempatan untuk bekerja sama melakukan kolusi. Berdasarkan hasil analisis struktur pasar MES dikatakan bahwa di dalam industri manufaktur terdapat perusahaan yang mendominasi pasar. Dengan adanya perusahaan dominan tersebut hal ini akan menyebabkan perusahan lain tidak bisa menentukan harga melainkan hanya mengikuti harga yang ditetapkan oleh perusahaan dominan tersebut, karena jika menetapkan harga yang lebih tinggi maka perusahan tersebut akan kehilangan konsumen. Perusahaan dominan juga dapat melakukan pemotongan harga bagi pelanggan baru atau konsumen yang membeli dalam jumlah yang sangat besar.

6.1.2.2 Strategi Produk dan Promosi

Keistimewaan yang dimiliki oleh barang yang diproduksi oleh perusahaan oligopolis merupakan sumber lain perilaku pasar yang dapat menghambat new entry . Pada strategi harga yang menjadi pokok permasalahan hanyalah perusahaan yang menaikkan, menurunkan atau bahkan tidak merubah harga, maka strategi produk dan promosi mencakup banyak alternatif yang tersedia. Strategi produk yang dilakukan perusahaan dominan pada industri manufaktur dalam rangka meningkatkan keuntungan perusahaan adalah peningkatan mutu melalui pengembangan kualitas produk yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia SNI, melakukan inovasi, menciptakan produk baru desain produk serta memberikan ketersediaan produk dalam jumlah yang cukup. Setiap alternatif strategi produk akan dapat menimbulkan reaksi yang bermacam- macam dari perusahaan pesaing, namun seringkali reaksi dari perusahaan pesaing akan timbul lebih lama bila dibandingkan dengan strategi harga sehingga jarang dapat membalas dengan cepat. Persaingan akan berjalan dengan sempurna apabila pembeli dapat membandingkan barang yang satu dengan yang lain, sehingga perusahaan dalam sebuah industri harus dapat membedakan produknya dari produk pesaing untuk merebut pasar. Dengan adanya differensiasi produk persaingan akan menjadi tidak efektif, karena perbandingan produk yang satu dengan yang lain menjadi sulit untuk dilakukan karena berbeda. Differensiasi produk sangat erat kaitannya dengan kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan dalam meningkatkan penjualannya. Strategi produk akan lebih efektif apabila terdapat homogeneous produk dalam industri, sebab dana yang dibutuhkan relatif besar. Promosi produk dilakukan oleh produsen yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada para konsumen tentang adanya suatu produk di pasar, untuk meningkatkan penjualan serta untuk merebut pangsa pasar dari produsen lain. Strategi promosi dalam industri manufaktur dapat dilakukan melalui advertensi di berbagai media seperti media elektronik televisi dan internet dan media cetak majalah dan koran, free samples, pelayanan yang lebih baik dan lain-lain.

6.1.2.3 Strategi Distribusi