64
c. Pestisida
Pengendalian hama dan penyakit merupakan tahapan produksi yang sangat penting, karena jika petani tidak paham baik dari segi waktu dan penggunaan
pestisida maka dipastikan ikan budidaya mereka akan diserang bakteri-bakteri bahkan virus di lingkungan sekitar budidaya. Pestisida yang biasa digunakan
petani adalah Booster, Linex, Tigerback, garam dan Portas. Adapun jumlah rata- rata penggunaan dan harga dari pestisida tersebut adalah sebagai berikut, Booster
7 sachet dengan harga Rp 22.000sachet, Linex 4 Sachet seharga Rp 18.000sachet, Tigerback 3 botol Rp 60.000botol, garam 346 kilogram Rp
500kilogram, dan Portas 7 botol Rp 15.000botol. Pestisida tersebut diperoleh di toko-toko ataupun kios-kios pertanian yang terdapat di daerah sekitar tempat
tinggal petani. Keterangan lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 4. Penggunaan pestisida tersebut dilakukan dengan cara mencampurkan air
sesuai dengan anjuran penggunaan dosis kemudian langsung ditebar ke seluruh permukaan kolam. Adapun masing-masing fungsi dari pestisida tersebut adalah
sebagai berikut, Booster berfungsi sebagai vitamin dan penambah nafsu makan ikan dan juga membasmi bakteri-bakteri pathogen yang ada di dalam air. Setelah
dilarutkan kemudian dicampurkan ke dalam pakan yang akan diberikan pada waktu pemberian pakan baik pagi maupun sore hari. Linex dan Tigerback
fungsinya hampir sama yaitu membunuh bakteri-bakteri pathogen. Akan tetapi ada sedikit perbedaan, Linex berfungsi untuk mengobati luka pada mulut ikan
sedangkan Tigerback berfungsi membunuh ikan-ikan hama yang memakan ikan budidaya seperti ikan nila, Lundu, dan lain-lain. Akan tetapi, jika menggunakan
Tigerback ikan budidaya tidak ikut terbunuh. Sedangkan garam berfungsi untuk mengusir ular-ular dan bakteri yang akan masuk pada lingkungan budidaya.
Adapun portas berfungsi membunuh semua biota yang ada di air saat dilakukan pembersihan tambak.
d. Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap biaya usahatani. Perhitungan biaya tenaga kerja
untuk ikan lele Bapukan adalah dengan menghitung hari orang kerja HOK
65 dikalikan dengan upah per HOK. Hari orang kerja HOK dilakukan selama
delapan jam per hari. Perhitungan biaya tersebut digunakan untuk menghitung biaya tenaga kerja mulai dari pengolahan lahan yang terdiri dari pembersihan
tambak, penjemuran tambak, pengapuran, pemupukan, pengisian air, penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit, serta pemanenan. Pada Tabel 15
dapat dilihat jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam proses budidaya ikan lele Bapukan.
Tabel 15. Jumlah Penggunaan Tenaga Kerja dalam Proses Budidaya Ikan Lele
Bapukan
No Proses Budidaya
Tenaga Kerja Keluarga Tenaga Kerja Luar
Keluarga Pria
Orang Wanita
Orang HOK
Pria Orang
Wanita Orang
HOK
1 pengolahan lahan
3 0,8
3,8 10
- 10
2 pembersihan
tambak 3
- 3
6 1,6
7,6 3
penjemuran tambak, 1
1,6 2,6
3 0,8
3,8 4
Pengapuran 2
1,6 3,6
4 1,6
5,6 5
Pemupukan -
1,6 1,6
3 1,6
4,6 6
pengisian air 1
- 1
2 0,8
2,8 7
Penanaman dan pemeliharaan
1 -
1 3
- 3
8 pengendalian hama
dan penyakit 1
- 1
3 -
3 9
pemanenan. 3
- 3
9 1,6
10,6
Total 14
5,6 20,6
43 8
51
Pada daerah penelitian, satu hari kerja berkisar lima jam yang dimulai pukul 07.00 sampai pukul 12.00 dengan upah Rp.15.000 per hari untuk pria dan
Rp.12.000 per hari untuk wanita. Adanya perbedaan upah pria dan wanita menyebabkan satu hari kerja wanita HKW terlebih dahulu dikonversi ke hari
kerja pria HKP. Tenaga kerja pria dengan upah Rp. 15.000 dihitung sebagai satu HKP sedangkan wanita dengan upah Rp. 12.000 dihitung sebagai 0,8 HKP.
Perhitungan tersebut diperoleh dari pembagian antara upah wanita dengan upah pria.
66 Jumlah hari kerja yang dibutuhkan petambak untuk melaksanakan suatu
kegiatan usahatani dikonversikan ke jumlah HOK. Ketetapan satu HOK dalam usahatani adalah delapan jam kerja sehingga satu hari kerja di daerah penelitian
setara dengan 58 HOK. Dengan demikian, upah per hari di daerah penelitian dikonversikan ke upah per HOK. Setelah HKW dikonversikan ke HKP, maka
dapat diketahui upah per hari yang ditetapkan adalah Rp 15.000. Upah tersebut merupakan upah selama lima jam kerja sehingga upah per jam Rp. 3.000. Oleh
karena itu, upah per HOK selama delapan jam adalah Rp. 24.000. Sistem upah tenaga kerja di daerah penelitian terdiri dari tiga bagian yaitu
upah harian, gaji dan upah borongan. Tenaga kerja harian adalah tenaga kerja yang dibayar harian dan kegiatan yang dilakukan adalah pembersihan kolam,
pengapuran, dan pemupukan. Tenaga kerja dengan sistem gaji adalah tenaga kerja upahan mulai dari proses penanaman sampai dengan panen dan dibayar per bulan
sebesar Rp.500.000, sedangkan tenaga kerja borongan adalah tenaga kerja yang digunakan saat proses pemanenan dihitung per petak Rp 100.000 untuk setiap
tujuh orang. Selain itu, biaya yang dikeluarkan saat pemanenan adalah sewa pompa kubota sebesar Rp. 10.000jam, jaring untuk pemanenan krakad dengan
harga sewa Rp. 5000petak.
e. Pakan