67 dengan rata-rata penggunaan setiap musim tanam adalah 12 sak 30 kilogramsak
dengan harga per sak adalah Rp 210.000. Akan tetapi, untuk menekan harga pakan yang tinggi maka para petani menanggulanginya dengan mengganti pakan
dari merek sinta ke pakan alternatif seperti sosis yang sudah kadaluarsa, jeroan ayam, dan bangkai ayam.
6.2.2. Teknik Budidaya
Teknik budidaya merupakan hal yang sangat penting dalam usahatani karena dapat menentukan jumlah output yang dihasilkan. Perlakuan atau teknik
budidaya ikan lele Bapukan sama seperti proses budidaya ikan lele pada umumnya. Adapun proses budidaya ikan lele Bapukan di lokasi penelitian adalah
sebagai berikut :
8. Persiapan lahan
Persiapan yang dilakukan di lokasi penelitian meliputi pembersihan rumput, pengurangan air, pemberian portas, pengecekan kondisi kolam, perbaikan
konstruksi kolam. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sebelum proses pemasukan air. Kegiatan yang dilakukan selama persiapan lahan adalah
pencangkulan dan pembalikan tanah. Tujuan pembalikan tanah adalah membebaskan senyawa dan gas beracun sisa pemeliharaan sebelumnya, serta hasil
dekomposisi bahan organik baik dari kotoran maupun sisa pakan. Selain itu, karena tanah menjadi gembur, aerasi akan berjalan dengan baik sehingga
kesuburan lahan akan meningkat.
9. Pengapuran
Kegiatan pengapuran yang dilakukan di lokasi penelitian diawali dengan mengeringkan tanah selama dua hari sampai dengan kondisi tanah retak-retak,
kemudian kapur ditebarkan ke seluruh kolam yang sudah retak-retak tersebut. Setelah menunggu kurang lebih dua jam, kemudian tanah yang sudah ditebari
kapur dibalikkan dengan tujuan menstabilkan kondisi pH tanah pada kondisi keasaman tujuh sampai delapan. Selain itu, tujuan pengapuran adalah
menghilangkan penimbunan dan pembusukan bahan organik selama pemeliharaan awal maupun mencegah kemungkinan penurunan pH tanah. Pengapuran
68 menyebabkan bakteri dan jamur pembawa penyakit mati karena bakteri atau
jamur sulit bertahan hidup pada pH tersebut. Pengapuran di lokasi penelitian menggunakan kapur dolomite dengan dosis 500 gramm
2
. Memberikan kapur ke dalam kolam bertujuan untuk memberantas hama, penyakit dan memperbaiki
kualitas tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 20-200 gramm2, tergantung pada keasaman kolam. Untuk kolam dengan pH rendah dapat diberikan kapur lebih
banyak, juga sebaliknya apabila tanah sudah cukup baik, pemberian kapur dapat dilakukan sekedar untuk memberantas hama penyakit yang kemungkinan terdapat
di kolam. Akan tetapi di tempat penelitian hanya sedikit petani yang melakukan pengapuran karena mereka beranggapan dengan pemupukan sudah cukup.
10. Pemupukan