68 menyebabkan bakteri dan jamur pembawa penyakit mati karena bakteri atau
jamur sulit bertahan hidup pada pH tersebut. Pengapuran di lokasi penelitian menggunakan kapur dolomite dengan dosis 500 gramm
2
. Memberikan kapur ke dalam kolam bertujuan untuk memberantas hama, penyakit dan memperbaiki
kualitas tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 20-200 gramm2, tergantung pada keasaman kolam. Untuk kolam dengan pH rendah dapat diberikan kapur lebih
banyak, juga sebaliknya apabila tanah sudah cukup baik, pemberian kapur dapat dilakukan sekedar untuk memberantas hama penyakit yang kemungkinan terdapat
di kolam. Akan tetapi di tempat penelitian hanya sedikit petani yang melakukan pengapuran karena mereka beranggapan dengan pemupukan sudah cukup.
10. Pemupukan
Fungsi utama pemupukan kolam adalah memberikan unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan pakan alami. Memperbaiki struktur tanah, dan
menghambat peresapan air pada tanah yang tidak kedap air. Penggunaan pupuk untuk pemupukan tanah dasar kolam sangat tepat karena pupuk mengandung
unsur-unsur mineral penting, dan asam–asam organik utama memberikan bahan- bahan yang diperlukan untuk peningkatan kesuburan lahan dan pertumbuhan
plankton. Pemupukan hanya dilakukan dengan menggunakan urea sebanyak 15
gramm2. Mereka beralasan menggunakan urea saja sudah cukup dengan tambahan obat-obatan untuk membuat air kolam yang berwarna hijau. Adapun
pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang penyaring.
11. Pengelolaan air
Pada tempat penelitian, pengelolaan diawali dengan pengisian air ke dalam kolam setinggi 40 cm. Ketinggian tersebut bertujuan untuk memaksimalkan
pertumbuhan plankton. Setelah itu air didiamkan selama kurang lebih satu minggu, kemudian setelah tumbuh plankton maka benih dapat ditebar. Dalam
pemeliharaan petani biasanya mengalami kondisi dimana mereka kesulitan memperoleh air tawar. Kondisi tersebut terjadi pada saat musim kemarau, yaitu
terjadi pada bulan April. Cara penanggulangan yang biasa dilakukan petani yaitu
69 dengan membuat sumur di dekat kolam sehingga petani tidak kekurangan air
tawar.
12. Penebaran Benih
Penebaran benih yang dilakukan di tempat penelitian dilakukan pada sore hari dengan tujuan ketika benih ditebar benih tersebut tidak langsung terkena sinar
matahari, sehingga ketika esok hari diberikan pakan nafsu makan ikan akan meningkat. Pada tempat penelitian tidak dilakukan proses penyucihamaan mereka
langsung melakukan penebaran benih ke tambak pada pagi ataupun sore hari. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari atau pada saat
udara tidak panas. Sebelum ditebarkan ke kolam, benih di aklimatisasi dulu perlakuan penyesuaian suhu dengan cara memasukan air kolam sedikit demi
sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong wadah angkut benih menuju lingkungan
yang baru yaitu kolam. Hal ini berarti bahwa perlakuan tersebut dilaksanakan diatas permukaan air kolam dimana wadah kantong benih mengapung diatas air.
Jumlah benih yang ditebar 10.000-20.000 ekorpetak yang berukuran 8-10 cmsangkal. Pada daerah penelitian penebaran biasanya dilakukan pada sore hari
karena tidak langsung terkena sinar matahari, ditebar sekitar pukul 17.00-18.00 WIB.
13. Pemberian Pakan