Berpidato tanpa Teks Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia 3 Kelas 12 Deden Fathudin Usman Supendi Syamsuddin AR dan 2009

Reportase 107 Paragraf deduktif diawali dengan menjelaskan gagasan yang bersifat umum, kemudian dijelaskan dengan gagasan yang bersifat khusus. Sebaliknya, paragraf induktif diawali dengan menjelaskan gagasan yang bersifat khusus, kemudian diakhiri dengan gagasan yang bersifat umum. Oleh karena itu, paragraf deduktif disebut paragraf yang berpola umum – khusus, sedangkan paragraf induktif adalah paragraf yang berpola khusus – umum. Cermatilah masing-masing paragraf pada wacana di bawah ini Bahasa Jurnalistik Kita Miskin Struktur Bahasa jurnalistik, sebagai salah satu varian ragam bahasa Indonesia, belum banyak dikembangkan oleh surat kabar yang ada di Indonesia. Ada kecenderungan, surat kabar hanya menggunakan kalimat dengan struktur yang mementingkan unsur siapa orang yang menjadi berita. Tidak heran jika unsur lain, seperti mengapa, jarang disampaikan dalam berita yang ada di surat kabar nasional. Demikian, antara lain penjelasan promo-vendus Suroso di depan panitia ujian doktor dalam Sidang Terbuka Universitas Negeri Jakarta UNJ di Jakarta, Jumat 31 dalam sidang yang dipimpin oleh Rektor UNJ, Prof. Dr. Sutjipto, Suroso berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul ”Bahasa Jurnalistik Perspektif Berita Utama Politik Surat Kabar Indonesia pada Awal Era Reformasi 1999” dengan predikat sangat memuaskan. Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 7.2 Media masa cetak Menurut Suroso, surat kabar yang ada lebih mementingkan unsur siapa orang yang menjadi tokoh berita. Hal itu karena ada pengaruh budaya di Indonesia yang memang lebih mementingkan siapa orang yang berbicara, dibanding substansi suatu persoalan. Akibatnya, jarang sekali dijumpai berita yang dihasilkan dari hasil investigasi yang lebih banyak mengungkapkan unsur mengapa. Padahal, dengan mengembangkan unsur mengapa dalam struktur kalimatnya, wartawan akan membuat sebuah berita yang lebih informatif dan menguntungkan pembaca. Namun, kecen- derungan saat ini wartawan lebih mengekspos unsur siapa dibanding mengapa. Sayangnya, menurut Suroso, saat ini belum ada lembaga pen- didikan yang mengajarkan kemampuan menulis sejak dini. Bahkan, pendidikan tinggi yang mempunyai jurusan jurnalistik pun tidak membekali keterampilan menulis bahasa jurnalistik dengan baik. Dikutip dengan pengubahan dari Kompas, 4 Januari 2003 Komp Bahasa SMA 3 Bhs 108 Temukan ide pokokgagasan utama setiap paragraf pada teks di atas Di manakah letak gagasan utama tersebut: awal, akhir, atau gabungan awal-akhir? Perhatikan ide-ide pokok di bawah ini Kembangkan masing- masing ide pokok itu menjadi paragraf deduktif, induktif, dan campuran 1. Keberadaan bahasa Jawa dalam kondisi memprihatinkan. 2. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat lebih suka mengguna- kan bahasa Indonesia. 3. Bahasa Indonesia dianggap lebih prestise dibanding bahasa Jawa. 4. Program studi Bahasa Jawa kurang diminati. 1. Berdasarkan paragraf yang sudah kalian susun, tulislah sebuah wacana dengan topik ”Eksistensi Bahasa Jawa” Berilah tulisan kalian judul yang menarik 2. Jika tulisan kalian sudah selesai, tukarkan dengan tulisan yang dibuat oleh teman kalian 3. Suntinglah wacana yang ditulis oleh teman kalian dalam hal 9 pemilihan kata. 9 keruntutan kalimat. 9 kepaduan paragraf. 9 kesesuaian judul dan isi. ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Pelatihan 10 Pargaraf Ke- Ide Pokok Letak Ide Pokok Gagasan Utama Gagasan Utama 1. 2. 3. 4. ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Pelatihan 11 ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Pelatihan 12 Rangkuman 1. Saat membaca cepat, kalian tidak perlu lagi memahami kata per kata. Akan tetapi, kalian cukup menemukan kata kuncinya sehingga dapat mengetahui ide pokoknya. 2. Kalimat yang bertujuan untuk membujuk atau memengaruhi disebut kalimat persuasif, sedangkan kalimat yang bertujuan untuk menyampaikan pandangan pikiran disebut kalimat argumentatif. Reportase 109 1. Bacalah teks berikut secara cepat tanpa meninggalkan pemahaman terhadap isi Waktu kalian hanya 1 menit Menyiapkan Sarana Mudik yang Nyaman dan Aman Inilah tugas pemerintah setahun sekali menyambut tradisi mudik Lebaran. Bagaimana menyiapkan berbagai sarana dan prasarana agar lebih 14 juta orang yang bakal pulang kampung nanti bisa merasa nyaman dan aman. Mulai dari kondisi jalan, terminal, sampai moda-moda transportasi baik darat, laut, maupun udara. Memang ini bukan sesuatu yang menyeramkan dan membuat tegang karena kita sudah berpengalaman. Namun, haruslah ada peningkatan dari segi kualitas pelayanan. Untuk itu, dibutuhkan perbaikan sistem transportasi atau traffic management agar semua dapat tertampung dan sampai di tujuan dengan selamat. Refleksi Dalam menuliskan sebuah laporan kalian harus menyiapkan mental kalian untuk dikritisi. Dari hal ini, ada satu hal yang bisa kita ambil pelajaran. Sebuah kritik bukanlah sesuatu yang harus kita tanggapi dengan emosi. Justru, sebuah kritik harus kita respons dengan pikiran yang jernih karena sebuah kritik merupakan salah satu bentuk perhatian kepada kalian. Kritik jika disikapi dengan benar akan semakin membuat kalian lebih dewasa. Jangan terbuai oleh sebuah pujian karena seringkali ada maksud tersembunyi di balik pujian yang manis. ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Soal-Soal Pengembangan Kompetensi Sumber: CD Corel Trains 2 Komp Bahasa SMA 3 Bhs 110 Bagaimanapun, ini menjadi tanggung jawab pemerintah, dalam hal ini Departemen Perhubungan dan departemen teknis terkait lainnya. Perbaikan jalan sepanjang pantura dikabarkan sudah dikebut sehingga pada H-7 semua sudah siap dengan kondisi lebih lebar dan mulus. Jalur antara Tegal dan Pekalongan dulu masih sering menjadi simpul kemacetan karena belum dibuat dua jalur. Sementara itu, jalur-jalur alternatif pun telah disiapkan. Menurut laporan, belum semuanya didukung sarana penerangan yang memadai. Semua itu merupakan gambaran dari apa yang harus dilakukan untuk melancarkan pemudik lewat jalur darat, termasuk pengendara sepeda motor. Perlu juga diperhatikan secara khusus pelayanan pemudik yang akan menumpang kereta api. Walaupun sudah ditambah kapasitasnya, tiket yang tersedia sudah ludes terjual baik untuk berangkat maupun pulang. Kenaikan harga tiket tidak menjadi masalah karena itu memang wajar. Masalahnya, apakah kenaikan harga itu juga sudah diimbangi dengan peningkatan dari segi kenyamanan dan keselamatan. Setiap tahun, kita selalu disuguhi gambar yang memprihatin- kan yakni orang berdesak-desak masuk ke gerbong kereta api. Bahkan, ada yang sampai masuk dengan cara melompat lewat jendela WC. Tentu saja itu bukan tradisi yang baik. Masalah keselamatan di sisi yang lain perlu memperoleh per- hatian khusus. Ketidakdisiplinan penumpang, lonjakan penumpang melebihi kapasitas, juga banyaknya kecelakaan, seharusnya mendorong kita untuk lebih cermat dalam mengantisipasi keadaan. Penyesalan setelah benar-benar terjadi tidak ada gunanya. Apalagi, ada kebiasaan saling melempar tanggung jawab. Oleh karena itu, segala prosedur dan aturan harus diikuti dengan ketat. Dikutip dengan penyederhanaan dari Suara Merdeka, 28 September 2007 Jawablah pertanyaan berikut a. Apa saja masalah yang muncul saat menghadapi tradisi mudik Lebaran? b. Apakah yang dimaksud traffic management? c. Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab terhadap masalah perhubungan dan transportasi berkaitan dengan tradisi mudik tersebut? d. Bagaimana kondisi jalan di sepanjang pantura? Apakah sudah layak digunakan? e. Masalah apa yang sering dialami oleh penumpang saat akan mudik menggunakan kereta api? f. Penumpang kadang kala melakukan ketidakdisiplinan saat menggunakan jasa kereta api. Apa saja ketidakdisiplinan itu?