Mendengarkan dan Memahami Puisi Terjemahan
Komp Bahasa SMA 3 Bhs
70
Hati Pak Asad menjadi riang mendengar ucapan tadi. Pak Asad bertambah yakin bahwa dengan mengumpulkan infak seperti ini akan
dapat menebus dosa-dosanya yang dia perbuat selama ini. Bahkan, menurut pikirannya dia termasuk orang yang beruntung di antara jamaah-
jamaah yang lain. Orang hanya mendapatkan pahala Jumat saja, sedangkan dirinya ditambah lagi dengan pahala mengumpulkan infak.
Pak Asad seorang pensiunan pegawai pemerintahan. Selama lebih kurang lima puluh lima tahun beliau mengabdikan dirinya untuk
bangsa dan negara ini. Telah banyak yang beliau lakukan. Banyak orang yang beliau bantu untuk menjadi pegawai. Walaupun beliau
meminta imbalan dua sampai tiga juta per-orang. Pak Asad juga kepala instansi. Semua proyek yang akan dikerjakan harus melalui
tangan beliau terlebih dahulu. Seorang kontraktor kalau ingin memenangkan tender, harus berpandai-pandai dengan beliau.
Sepuluh sampai lima belas persen harus menjadi bagiannya. Kalau tidak, jangan harap seorang kontraktor akan memenangkan tender
tersebut. Di samping itu, Pak Asad juga senang dengan perempuan. Bahkan, sekretaris beliau menjadi perempuan yang beliau kencani
setiap minggu.
Jamaah masjid tampak tinggal beberapa orang lagi yang belum pulang ke rumahnya. Pak Asad selesai menghitung uang infak yang
dikumpulkannya. ”Aku mau pulang” pikirnya. Dengan sebuah kantong plastik,
dibawanya uang itu ke rumahnya dan besok akan dimasukkan ke rekening atas nama masjid di sebuah bank di kota ini.
Jam sudah menunjukkan pukul dua belas lewat lima menit, waktu salat pada Jumat minggu ini lebih cepat masuk dibandingkan
jumat-jumat sebelumnya. Seperti biasa, sebelum waktu Jumat masuk, pengurus masjid selalu menyampaikan pengumuman dan laporan
keuangan.
”Kaum muslimin yang berbahagia. Hidup kita ini ibarat seorang pergi merantau. Di rantau kita bekerja untuk mendapatkan uang
sebanyak-banyaknya. Uang yang sudah kita kumpulkan ini nanti yang akan kita bawa pulang ke kampung. Uang yang akan kita
kumpulkan ini kita umpamakan dengan amal yang kita perbuat hari ini. Amal inilah yang nanti yang akan menolong kita di akhirat kelak.
Untuk itu, mari kita berlomba-lomba untuk mendapatkannya,” kata, Khatib Maliki dengan berapi-api.
Namun, Pak Asad terus saja dengan pekerjaannya menemui para jamaah dari saf ke saf. Sesekali Pak Asad tidak lupa menegur jamaah
yang memberikan uang lebih dari jamaah lainnya. ”Orang yang baik di sisi Allah adalah orang mau bertobat dari
segala perbuatan yang tidak baik.” Kalimat khatib yang terakhir terdengar jelas oleh Pak Asad. Hatinya jadi riang. ”Aku termasuk
orang yang dikatakan khatib,” pikirnya.
Kesenian
71
Apa yang dilakukan Pak Asad sebenarnya tidak sesuai dengan tata tertib melaksanakan salat Jumat. Pak Asad melakukan saat khatib
menyampaikan khotbah. Pernah seorang jamaah menyampaikan kepada seorang pengurus. ”Katakanlah kepada Pak Asad itu, jangan
memungut infak sewaktu khatib menyampaikan khotbah.”
Namun, pengurus itu mengatakan kalau tidak ada Pak Asad, siapa yang melakukan ini. Uangnya, kan untuk masjid juga. Hari
demi hari berjalan terus, Jumat ke Jumat dilalui Pak Asad dengan tugasnya mengumpulkan infak. Orang-orang yang mengetahui
bahwa itu merupakan sebuah kesalahan hanya membiarkan saja. Pak Asad tidak mendapatkan apa-apa. Dalam hatinya dia bertobat, tapi
malah dia tambah terpuruk.
Sumber: Majalah Sastra, Oktober 2000 dikutip dengan pengubahan
Setelah kalian membaca cerita pendek di atas, rasanya cerita tersebut mudah untuk dipahaminya. Penulis menceritakan suatu
peristiwa dengan jelas tema, amanat, alur, latar, serta nilai yang terkandung dalam cerpen tersebut. Untuk itu, marilah kita baca sekali
lagi cerpen itu dan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Pelatihan 4
1. Adakah penggalan cerita yang tidak jelas pada cerpen di atas?
Kalau ada kutip atau tunjukkan penggalan cerita tersebut 2.
Jelaskan tema yang terkandung dalam cerpen tersebut 3.
Jelaskan amanat yang terkandung dalam cerpen tersebut 4.
Tuliskan alur cerita yang tersirat pada cerpen di atas 5.
Apa yang menjadi latar cerita tersebut 6.
Jelaskan tokoh dan perwatakan yang disampaikan penulis melalu cerpen itu
7. Jelaskan nilai budaya yang terkandung dalam cerita itu serta
bagaimana kaitannya dengan budaya masyarakat sekarang
Setiap bahasa memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri. Tulisan Latin dengan tulisan Arab memiliki perbedaan, baik dalam
tata cara menulis maupun pelafalan. Begitu pula struktur dan kaidah aksara Arab berbeda dengan aksara latin. Agar kalian memiliki
kemampuan dalam melafalkan atau melisankan dan mengalihkan aksara Arab-Melayu ke aksara Latin, mari kita mempelajarinya
dengan mengikuti langkah-langkah berikut.