Program Kegiatan Selama Bulan Ramadan dan Akhir
Pendidikan Apresiasi Seni
127
Mempertimbangkan Apresiasi Anak pada Televisi
Anak-anak sering diandaikan sebagai lembaran putih yang harus dilukis dengan sesuatu yang indah agar kelak lukisan itu
dapat menjelma menjadi taman kehidupan nan elok. Namun, saat ini, ketika televisi sedang menjadi sahabat karib anak-anak,
agaknya lukisan yang digoreskan itu tidak semuanya indah. Televisi sedang membeberkan suatu realitas kehidupan yang
carut-marut. Anak-anak ”dipaksa” untuk meresapi tayangan televisi secara berlebihan.
Produksi acara televisi secara ideal tentu tidak dibuat dengan asal-asalan. Setidaknya, pasti terdapat studi tentang target
penonton yang kemudian berimplikasi pada persoalan-persoalan pasar. Juga setidaknya secara sosiologis dan kultural akan
menjadi pijakan untuk menentukan segmentasi penonton.
Ketika sebuah program diproduksi, ada hal lain yang selalu diperhitungkan secara teknis, tetapi berkaitan dengan goal dan
dampaknya. Misalnya, tema, muatan, pesan, kemasan, dan jam tayang. Pilihan-pilihan yang tidak tepat seputar hal-hal teknis
tersebut akan membuat program mengalami distorsi pemutar balikkan fakta di kemudian hari. Pada posisi semacam ini,
sangat sulit untuk menggeneralisasi bahwa film TV asing tidak melewati suatu studi yang dalam dan detail meskipun beberapa
sampel bisa mewakili satu persoalan yang bersifat kasuistis. Mungkin itu yang berkaitan dengan tema, muatan nilai, atau
pilihan jam tayang. Pada kasus film produksi luar, mungkin latar belakang produksi film tersebut di negaranya sendiri sering
diabaikan. Jika kemudian terjadi sebuah pengaruh yang tidak diinginkan – ketika televisi Indonesia memutarnya – sebenarnya
kesalahan lebih banyak terletak pada programmer yang kurang memahami atau peduli terhadap hal-hal tersebut.
..............................................................................................
Dikutip dari majalah Gong, edisi 74VII2005, halaman 28
Sumber: www.indonesia.sc
Komp Bahasa SMA 3 Bhs
128
Kata Berhikmah
Tajam pisau karena diasah. Seseorang menjadi pandai karena belajar.
5. Pilihlah kata yang mengalami pergeseran makna generalisasi
dan spesialisasi -
adik -
anak -
baju -
budak -
bujang -
gulai -
ke belakang -
pemondokan -
teman -
tuan