14
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pengertian Belajar
Menurut Gagne dan Berliner dalam Rifa’i 2009: 82, belajar merupakan suatu proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari
pengalaman. Sejalan dengan Gagne dan Berliner, Slameto 2010: 2 menyatakan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Selanjutnya
menurut Hamalik 2008: 36, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih
luas dari pada itu, yakni mengalami. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu proses perubahan tingkah laku seseorang baik secara fisik, psikis, atau sosial yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman yang mampu
diterapkan dalam
kehidupannya untuk
berinteraksi dengan
lingkungannya.Perubahan perilaku itu harus terjadi secara sadar dalam diri individu dan dilaksanakan secara permanen. Sesuai dengan konsep belajar di atas,
maka penelitian ini bertujuan supaya siswa dapat memahami konsep matematika dengan baik dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
15
2.1.2 Minat Belajar Siswa
Slameto 2010: 180 menyatakan bahwa “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh”.
Minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan rasa suka terhadap suatu hal dan dapat juga diketahui melalui aktivitas yang dilakukannya.
Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu akan cenderung memberikan perhatian yang besar terhadap hal yang diminatinya. Sama halnya dengan
pendapat Slameto, menurut Sudaryono dkk 2013: 90 minat adalah kesadaran yang timbul bahwa objek tertentu sangat disenangi dan melahirkan perhatian yang
tinggi bagi individu terhadap objek tersebut. Berbeda dengan pendapat Slameto, Djaali 2008: 121 menyatakan bahwa
“Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri”. Pengertian diatas lebih menekankan kehadiran minat
itu karena adanya hubungan dengan sesuatu yang dirasa penting bagi diri individu. Minat belajar siswa akan tumbuh jika siswa merasa materi yang
diberikan guru merupakan sesuatu yang penting bagi dirinya. Disinilah tugas seorang guru dalam menyampaikan materi kepada siswa, kreatifitas dalam
mengolah materi sangat dibutuhkan disini. Crow and Crow dalam Djaali 2008: 121 mengatakan bahwa minat
berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, dan pengalaman yang dirangsang
oleh kegiatan itu sendiri. Penekanan dari pengertian di atas adalah adanya
16 dorongan. Dorongan yang menimbulkan aktivitas dari seseorang dalam
melakukan kegiatan, seperti mengerjakan tugas dengan semangat. Dengan demikian, hakekat minat belajar adalah suatu ketertarikan
seseorang terhadap kegiatan belajar yang dapat dilihat dari adanya semangat, perhatian, ketekunan, dan pengorbanan yang diberikan untuk kegiatan belajar.
Minat seseorang terhadap sesuatu bukan semata-mata merupakan bawaan sejak lahir, melainkan lebih banyak didapat dari pengalaman orang tersebut. Jika
pengalaman siswa terhadap suatu kegiatan selalu menimbulkan hasil yang sesuai dengan harapannya, maka minat siswa terhadap kegiatan tersebut akan meningkat.
Oleh karena itu, setiap pendidik dituntut untuk mampu menimbulkan minat siswa terhadap materi yang akan diberikan. Salah satunya yaitu menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tournament dalam pembelajaran matematika.
2.1.3 Aktivitas Belajar Siswa