9
1.2 Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah
1.2.1 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka ruang lingkup dari penelitian ini yaitu peningkatan minat dan hasil belajar dalam pembelajaran matematika pada
materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1 Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT pada pembelajaran pecahan di kelas V Sekolah
Dasar Negeri Keturen Kota Tegal dapat meningkatkan performansi guru?
2 Apakahpenerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games TournamentTGT dapat meningkatan minat belajar siswa pada
pembelajaran pecahan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Keturen Kota Tegal?
3 Apakahpenerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games TournamentTGT dapat meningkatan aktivitas belajar siswa pada
pembelajaran pecahan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Keturen Kota Tegal?
4 Apakahpenerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games TournamentTGT dapat meningkatan hasil belajar siswa pada
pembelajaran pecahan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Keturen Kota Tegal?
10
1.2.2 Pemecahan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah dengan melakukan perbaikan pembelajaran matematika
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournament TGT dalam pembelajaran matematika materi pecahan pada siswa
kelas V Sekolah Dasar Negeri Keturen Kota Tegal dan penggunaan media kertas origami guna mempermudah siswa dalam menerima konsep pecahan. Penggunaan
media kertas origami bertujuan untuk memudahkan siswa dalam menerima penjelasan tentang konsep pecahan. Kertas origami bisa membantu siswa dalam
mengerjakan tugas yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan. Siswa akan dibagi kedalam kelompok-kelompok dengan tingkat
kemampuan yang berbeda dalam tiap kelompok. Pembagian kelompok dengan tingkat kemampuan yang berbeda dalam tiap kelompok dimaksudkan agar salah
satu siswa dengan tingkat kemampuan yang tinggi akan mengajari siswa dengan tingkat kemampuan yang di bawahnya. Kondisi seperti itu yang nantinya akan
meningkatkan interaksi antara siswa dengan siswa. Setelah siswa mempelajari materi yang diberikan oleh guru, siswa akan diberikan tugas untuk dikerjakan oleh
masing-masing kelompok. Pengerjaan tugas tersebut akan dibuat menantang dengan unsur permainan sesuai dengan karakter anak SD yang masih suka dengan
bermain. Permainan dalam model pembelajaran ini yaitu dengan mengadakan semacam perlombaan antar kelompok, seperti balap mobil, balap kapal, ular
tangga, dan lain sebagainya. Minat belajar, aktivitas belajar, dan hasil belajar siswa akan meningkat dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
11 Teams Games Tournament dalam pembelajaran matematika pada materi pecahan.
Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament pada materi pecahanjuga dapat meningkatkan performansi guru dalam proses
pembelajaran.
1.3 Tujuan Penelitian