39
2.3 Kerangka Berpikir
Secara visual, kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut:
Gambar2.1Kerangka Berpikir Karakteristik matematika yang abstrak menyebabkan mata pelajaran
matematika sulit untuk dipahami oleh siswa sekolah dasar yang masih berada pada taraf berpikir operasional konkret. Dalam pembelajaran, guru masih
cenderung menggunakan metode pembelajaran konvensional. Pembelajaran lebih berpusat pada guru, sedangkan siswa hanya dijadikan sebagai objek pasif, tidak
ada semangat di dalam pembelajaran. Siswa cenderung hanya mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru. Untuk itu, dibutuhkan suatu model
pembelajaran yang dapat mendorong siswa secara aktif terlibat dalam pembelajaran, membuat siswa berminat untuk mengikuti pelajaran matematika,
dan untuk meningkatkan performansi guru. Salah satu model pembelajaran yang
Pembelajaran konvensional: cenderung menggunakan
metode ceramah, membosankan, dan kurang
melibatkan siswa secara aktif
Siswa kurang antusias dalam belajar, kurang
terlibat secara aktif, interaksi antar siswa
kurang, hasil belajar kurang memuaskan
Melakukan PTK dengan menerapkan
model pembelajaran Teams Games
Tournament
Aktivitas, minat, dan hasil belajar siswa meningkat, serta
performansi guru
juga meningkat
40 dapat diterapkan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament TGT. Pembelajaran kooperatif pada dasarnya menerapkan kerjasama antar
siswa, karena dengan bekerjasama dan saling berdiskusi akan mempermudah siswa dalam menemukan dan memahami suatu konsep. Siswa secara rutin bekerja
dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Dengan begitu siswa akan berminat untuk menggali pengetahuan dari
teman-temannya dan ingin melibatkan dirinya dalam proses belajar. Melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournament TGT, akan tercipta sikap saling membantu antar siswa dalam
memahami materi yang diberikan oleh guru. Karena model pembelajaran ini dikemas dalam permainan yang menantang dan menarik, maka model
pembelajaran ini juga dapat meningkatkan performansi guru, menambah pengetahuan, perilaku atau sikap, minat, motivasi, dan keterampilan dalam
pembelajaran.
2.4 Hipotesis Tindakan