35 kelompok dimana peraturannya yaitu setiap kelompok mengirim perwakilan
kelompoknya untuk diuju secara individu. Dengan TGT siswa yang berkemampuan tinggi akan mengajari siswa yang berkemampuan dibawahnya
agar mampu memahami materi yang diajarkan guru atau untuk menjawab pertanyaan dari guru. Dalam TGT akan diberikan hadiah bagi kelompok yang
mempunyai skor tertinggi.
2.1.10 Materi Pecahan di Kelas V Semester 2
Pada kelas V semester genap, pembelajaran matematika dibagi menjadi 2 dua standar kompetensi yaitu 1 menggunakan pecahan dalam pemecahan
masalah; 2 memahami sifat-sifat bangun datar dan bangun ruang serta hubungan antar bangun. Dalam penelitian ini akan difokuskan pada standar kompetensi
menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Standar kompetensi menggunakan pecahan dalam penelitian ini terbagi menjadi 4 empat kompetensi
dasar, yaitu: 1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya.
2 Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan. 3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.
4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala. Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan Badan Penelitian
dan Pengembangan Depdikbud dalam Heruman 2012: 43 menyatakan bahwa pecahan merupakan salah satu topik yang sulit untuk diajarkan. Kesulitan itu
terlihat dari kurang bermaknanya kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru, dan
36 sulitnya pengadaan media pembelajaran. Akibatnya guru biasanya langsung
mengajarkan pengenalan angka. Dalam materi operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan dibagi
menjadi 4 sub materi dan memerlukan alokasi waktu 10 jam pelajaran, yaitu: 1 Penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama.
2 Pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama. 3 Penjumlahan pecahan campuran.
4 Pengurangan pecahan campuran.
2.1.11 Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament TGT pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan.
Pembelajaran diawali secara klasikal. Guru memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai konsep dari bilangan pecahan, seperti menjelaskan
adanya bilangan yang sebagai penyebut dan ada bilangan yang sebagai pembilang, konsep penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama, pengurangan
pecahan berpenyebut sama, penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama, pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama, penjumlahan pecahan campuran,
dan pengurangan pecahan campuran. Selanjutnya guru membagi 25 siswa menjadi 5 kelompok. Setiap
kelompok terdiri dari 5 orang siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda. Selanjutnya guru memberikan informasi tentang pelaksanaan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT. Setelah dibagi menjadi beberapa kelompok selanjutnya masing-masing kelompok bersama-sama
mempelajari materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Untuk menguji
37 kemampuan siswa, maka akan dilakukan suatu perlombaan atau kompetisi. Siswa
akan berkompetisi secara seimbang antara yang berkemampuan tinggi melawan kemampuan yang tinggi juga.
Dalam perlombaan ini disiapkan 5 meja turnamen untuk masing-masing wakil dari kelompok. Setiap anggota kelompoksecara bergilir akan maju secara
individu untuk diuji. Pembaca soal akan membacakan soal atau pertanyaan dan masing-masing wakil kelompok harus menjawab. Jika jawabannya benar, maka
akan dinilai secara individu dan siswa itu akan membawa pulang skornya untuk diserahkan ke kelompok asalnya. Kelompok dengan skor terbanyaklah yang akan
mendapatkan hadiah dari kompetisi atau turnamen ini.
2.2 Kajian Empiris