Materi Kelarutan dan Hasil kali kelarutan

6. Mengklasifikasi hasil terbaik.

2.9. Tinjauan Materi Kelarutan dan Hasil kali kelarutan

Kelarutan dan hasil kali kelarutan merupakan materi pokok yang diajarkan pada siswa SMA kelas XI pada semester genap yang meliputi pengertian kelarutan dan hasil kali kelarutan, pengaruh ion senama, kelarutan dan pH, serta reaksi pengendapan.

2.9.1. Materi Kelarutan dan Hasil kali kelarutan

a. Kelarutan Kelarutan zat dalam air sangat beragam, ada zat yang mudah larut dan ada pula yang sukar larut. Kelarutan solubility suatu zat dalam pelarut menyatakan jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut. Satuan kelarutan dinyatakan dalam gramliter atau molliter. Besarnya kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1. Jenis Pelarut Ada dua jenis pelarut; polar dan non-polar. Pelarut polar mempunyai kutub muatan, misalnya air kutub H + dan OH - . Sedangkan pelarut non-polar tidak mempunyai kutub muatan, misalnya benzena, minyak, dan eter. Senyawa polar mudah larut dalam pelarut polar, demikian pula senyawa non-polar yang lebih mudah larut di pelarut non- polar. 2. TemperaturSuhu Kelarutan suatu zat akan semakin besar jika suhu dinaikkan. Adanya panas mengakibatkan makin renggangnya jarak antarmolekul zat padat tersebut, sehingga mengakibatkan kekuatan gaya antarmolekul tersebut menjadi lemah, sehingga mudah terlepas oleh gaya tarik molekul- molekul air. b. Hasil Kali Kelarutan Pada larutan jenuh terjadi kesetimbangan antara ion-ion dengan zat yang tidak larut. Proses ini terjadi dengan laju reaksi yang sama sehingga terjadi reaksi kesetimbangan. Contohnya reaksi kesetimbangan pada larutan jenuh NaCl dalam air adalah: NaCl s + H 2 O l Na + aq + Cl - aq Konstanta kesetimbangan: = Na + [Cl − ] [NaCl] Oleh karena NaCl yang larut dalam air sangat kecil maka konsentrasi NaCl dianggap tetap. Sesuai dengan harga K untuk kesetimbangan heterogen, konstanta reaksi ini dapat ditulis: Ksp = [Na + ][ Cl - ] Ksp atau tetapan hasil kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion- ion dalam larutan jenuh, dipangkatkan masing-masing koefisien reaksinya. c. Hubungan Kelarutan s dengan Hasil Kali Kelarutan Ksp Kelarutan zat-zat yang sukar larut dapat ditentukan berdasarkan harga Ksp zat tersebut. Demikian pula harga Ksp dapat ditentukan jika konsentrasi ion-ion zat terlarut diketahui. Kesetimbangan yang terjadi dalam larutan jenuh Ag 2 CrO 4 adalah sebagai berikut: Ag 2 CrO 4s + H 2 O l 2 Ag + aq + CrO 4 2- aq Konsentrasi kesetimbangan ion Ag + dan ion CrO 4 2- dalam larutan jenuh dapat dikaitkan dengan kelarutan Ag 2 CrO 4 yaitu sesuai dengan stoikiometri reaksi perbandingan koefisien reaksinya. Jika kelarutan Ag 2 CrO 4 dinyatakan dengan s maka konsentrasi ion Ag+ dalam larutan itu sama dengan 2s dan konsentrasi CrO 4 2- sama dengan s. Denga demikian nilai tetapan hasil kali kelarutan Ksp Ag 2 CrO 4 dapat dikaitkan dengan nilai kelarutannya s, sebagai berikut: Ksp = [Ag + ] 2 [CrO 4 2- ] = 2s 2 s = 4s 3 Secara umum hubungan antara kelarutan s dan hasil kali kelarutan Ksp untuk elektrolit AxBy dapat dinyatakan sebagai berikut: AxBy x A y+ aq + y B x- aq s x s y s Ksp = [A y+ ] x [B x- ] y = xs x ys y = x x y y s x+y d. Pengaruh Ion Senama dalam Kelarutan Pengaruh penambahan ion senama mengakibatkan kelarutan zat akan berkurang. Akan tetapi, ion senama tidak mempengaruhi harga tetapan hasil kali kelarutan, asalkan suhi tidak berubah. Data suatu percobaan kelarutan AgCl dalam air dan dalam larutan NaCl 0,15 M adalah sebagai berikut. 1. Kelarutan AgCl dalam air = 4,8.10 -5 2. Kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,15 M = 1,5.10 -8 AgCl lebih kecil kelarutannya dalam NaCl, sebab di dalam larutan ada ion Cl- yang berasal dari NaCl. Reaksi yang terjadi pada larutan NaCl adalah: NaCl s + H 2 O l Na + aq + Cl - aq Berdasarkan azas Le Chatelier, jika konsentrasi zat pada kesetimbangan diubah maka akan terjadi pergeseran kesetimbangan. Dalam hal ini adanya ion Cl - dari NaCl akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kiri atau ke arah AgCl s , maka kelarutan AgCl s berkurang. e. Pengaruh pH terhadap Kelarutan Suatu basa umumnya lebih larut dalam larutan yang bersifat asam, sebaiknya lebih sukar larut dalam larutan yang ersifat basa. Harga pH sering digunakan untuk menghitung harga Ksp suatu basa yang sukar larut. Sebaliknya Ksp suatu basa dapat digunakan untuk menentukan pH larutan. Perhatikan kesetimbangan antara MgOH 2 padat dengan ion- ionnya dalam suatu larutan. MgOH 2s + H 2 O l Mg 2+ aq + 2OH - aq Jika pH larutan kita perkecil dengan menambahkan asam, maka H + dari asam akan bereaksi dengan ion hidroksida membentuk H 2 O. OH - aq + H + aq H 2 O Berdasarkan azas Le Chatelier, pengurangan [OH - ] mengakibatkan kesetimbangan bergeser ke kanan, MgOH 2 padat lebih banyak larut, maka pada reaksi tersebut penurunan pH akan menambah kelarutan. Contoh pengaruh pH terhadap kelarutan MgOH 2 dapat diihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 . Data Kelarutan MgOH 2 dalam Berbagai pH Derajat Keasaman pH Kelarutan 9 10 11 12 1,5 x 10 -1 1,5 x 10 -3 1,5 x 10 -5 1,5 x 10 -7 f. Reaksi Pengendapan Reaksi pengendapan berfungsi memperoleh endapan senyawa yang diinginkan dengan mengeluarkan ion yang ada dalam suatu zat terlebih dahulu. Misal kita akan mengendapkan ion Cl - dari air laut dengan menambahkan larutan AgNO 3 . Cl - aq + Ag + aq  AgCl s Untuk larutan yang dicampurkan: A + + B -  AB [A + ][B – ] Ksp, maka tidak terjadi endapan belum jenuh [A + ][B – ] Ksp , maka terjadi endapan lewat jenuh. [A + ][B – ] = Ksp , maka tidak terjadi endapan jenuh

2.10. Penugasan dengan Menggunakan Pendekatan Project-