Validitas Lembar Observasi Reliabilitas Lembar Observasi

Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda Soal Interval Kriteria D ≤ 0,00 Sangat Jelek 0,00 D ≤ 0,20 Jelek 0,20 D ≤ 0,40 Cukup 0,40 D ≤ 0,70 Baik 0,70 D ≤ 1,00 Sangat Baik

3.8.2 Analisis Data Hasil Belajar Kognitif dan Afektif

Hasil belajar kognitif dianalisis dengan menghitung nilai rerata dan ketuntasan belajar klasikal hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan dan nilai tes akhir siklus I dan siklus II untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar. Analisis hasil belajar klasikal dinyatakan berhasil jika sekurang-kurangnya 24 dari 30 siswa mampu mencapai KKM lebih dari 75 untuk ranah kognitif dan lebih dari 3 untuk ranah afektif dan psikomotorik.

3.8.3 Analisis Lembar Observasi

3.8.3.1 Validitas Lembar Observasi

Instrumen lembar observasi dalam penelitian ini meliputi lembar observasi meliputi lembar observasi psikomotorik dan afektif. Pengujian validitas instrumen lembar observasi ini menggunakan pengujian validitas konstruk. Dalam hal ini instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli Sugiyono, 2010:352. Dalam penelitian ini ahli yang dimaksud adalah dosen pemimbing skripsi dan guru pamong penelitian. Lembar observasi yang telah dikonsultasikan dan disetujui oleh para ahli tersebut dikatakan valid.

3.8.3.2 Reliabilitas Lembar Observasi

Pengujian reliabilitas lembar observasi menggunakan pengujian reabilitas Raters dengan tiga observer. Format tabel perhitungan reliabilitas lembar observasi dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Format Tabel Perhitungan Reliabilitas Responden Nilai Observer ΣX p ΣX p 2 Rater 1 Rater 2 Rater 3 R 1 x 1 x 8 x 15 ΣX 1 ΣX 1 2 R 2 x 2 x 9 x 16 ΣX 2 ΣX 2 2 R 3 x 3 x 10 x 17 ΣX 3 ΣX 3 2 R 4 x 4 x 11 x 18 ΣX 4 ΣX 4 2 R 5 x 5 x 12 x 19 ΣX 5 ΣX 5 2 R 6 x 6 x 13 x 20 ΣX 6 ΣX 6 2 R 7 x 7 x 14 x 21 ΣX 7 ΣX 7 2 ΣX p ΣX A ΣX B ΣX C ΣΣX p ΣΣX p 2 ΣX p 2 ΣX A 2 ΣX B 2 ΣX C 2 Mardapi, 2000: 18 Keterangan: R 1 2 3.. = responden atau subjek A B C = observer x 1 2 3... = nilai dari para observer n p = jumlah responden n r = jumlah raters atau observer Data yang telah ditabulasikan pada Tabel 3.5 dihitung dengan rumus: 1 Jumlah Kuadrat Total JKT JKT = 1 2 + 2 2 + ⋯ + 21 2 − � 2 × dbt = n p x n r – 1 2 Jumlah Kuadrat antar Raters JKt JKt = � 2 + � 2 + � 2 − � 2 × dbt = n r – 1 3 Jumlah Kuadrat antar Subjek JKs JKs = � 2 − � 2 × dbt = n p – 1 4 Jumlah Kuadrat Residu JKr JKr = JKT ─ JKt ─ JKs dbs = n p - 1 x 2 Kemudian hasil perhitungan jumlah kuadrat diringkas dalam Tabel 3.5. Tabel 3.5 Ringkasan Anava untuk Perhitungan Reliabilitas Rating Variasi JK Db MK JKT ... np × nr - 1 ─ JK antar raters ... nr - 1 ─ JKs ... np - 1 Vp JKr ... np - 1 × 2 Ve Mardapi, 2000: 19 Reliabilitas instrumen penilaian untuk seorang rater atau observer: 11 = � − � � + + 1 . � Sedangkan untuk besarnya reliabilitas rerata dari tiga rater atau observer adalah: = � − � � Keterangan: R 11 = reliabilitas penilaian untuk seorang rater atau observer R kk = reliabilitas rerata dari ketiga rater atau observer Vp = varian untuk responden Ve = varian untuk kesalahan k = jumlah rater atau observer 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yang diawali dengan kegiatan pra-penelitian sebelum masuk pada siklus I. Kegiatan prapenelitian bertujuan untuk mengetahui masalah belajar siswa secara spesifik, untuk itu kegiatan ini dilakukan kolaborasi dengan guru pengampu karena guru pengampu merupakan pihak yang paling mengetahui masalah belajar siswa. Identifikasi masalah belajar siswa dilakukan melalui dokumentasi nilai siswa dan wawancara dengan guru pengampu. Berdasarkan identifikasi masalah, diperoleh nilai kognitif siswa kelas XI IPA 1 belum tuntas KKM ≥ 75, dan menurut guru pengampu ini perlu ditingkatkan. Hasil belajar kognitif ini perlu ditingkatkan dengan pendekatan yang sesuai untuk lebih mendalami materi ajar dengan pengalaman belajar yang lebih kompleks. Masalah belajar siswa yang telah diungkapkan diatasi oleh peneliti dan guru pengampu dengan menerapkan pendekatan Project-Based Learning berbasis bahan sekitar. Pendekatan yang dimaksud dapat mewakili pengalaman belajar siswa baik dalam ranah kognitif, psikomotorik maupun afektif. Lewin dalam Elfanany, 2013: 20 mengembangkan tahap kegiatan penelitian tindakan kelas pada setiap siklus yang terdiri atas perencanaan,