Pengujian Reliabilitas Analisis Tingkat Kesulitan Kesukaran Pengujian Daya Beda

r xy : koefisien korelasi XY N : banyaknya subjek uji data ∑X : jumlah skor item ∑Y : jumlah skor total ∑X 2 : jumlah kuadrat skor item ∑Y 2 : jumlah kuadrat skor total ∑XY : jumlah perkalian skor item dengan skor soal Arikunto 2007: 73. Penghitungan validitas seluruh item instrumen tes dibantu dengan aplikasi SPSS 16. Pengambilan keputusan uji validitas dilakukan menggunakan batasan r tabel dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Artinya, apabila r hitung r tabel maka item tersebut dianggap valid, sedangkan apabila r hitung r tabel maka item tersebut dianggap tidak valid Priyatno 2010: 91. Setelah peneliti menguji validitas konstruksi, kemudian dilanjutkan dengan pengujian validitas isi. Sugiyono 2011: 129 menyatakan bahwa: “pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. .... Secara teknis pengujian validitas konstruksi dan validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen atau matrik pengembangan instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir item pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi instrumen itu maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis.” Berdasarkan pendapat tersebut peneliti membuat kisi-kisi instrumen yang kemudian dikonsultasikan kepada penilai ahli. Kisi-kisi tersebut dikembangkan dari silabus yang berlaku di sekolah tempat penelitian.

3.5.2.2 Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen tes dilakukan secara internal consistency, yakni dengan mencobakan instrumen sekali saja, kemudian yang data diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu Sugiyono 2011: 131. Berdasarkan pengujian validitas instrumen tes, diperoleh item yang valid. Dari item yang valid tersebut kemudian dihitung reliabilitasnya menggunakan reliability analysis. Untuk mengetahui reabilitas perangkat tes soal bentuk pilihan ganda digunakan rumus KR-21 sebagai berikut: Keterangan: = reliabilitas instrumen k = banyak butir soal M = skor rata-rata = varians total Selanjutnya dikonsultasikan dengan . Jika hitung maka instrumen dikatakan reliabel Arikunto 2006: 189

3.5.2.3 Analisis Tingkat Kesulitan Kesukaran

Untuk menganalisis tingkat kesukaran soal digunakan rumus: P Keterangan: P : Tingkat kesukaran B : Banyak siswa yang menjawab benar Js : Jumlah seluruh peserta tes Arikunto 2006: 208 Klasifikasi tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut: 0,00 - 0,30 berarti sukar, 0,31 - 0,70 berarti sedang, dan 0,71 - 1,00 berarti mudah Arikunto 2007: 208. Proporsi jumlah soal berdasarkan pertimbangan sebagian besar soal berada dalam kategori sedang, sebagian lagi termasuk dalam kategori mudah dan sukar dengan proporsi yang seimbang Sudjana 2012:135.

3.5.2.4 Pengujian Daya Beda

Daya pembeda butir soal untuk soal pilihan ganda dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: J= jumlah peserta tes J A = banyaknya peserta kelas atas J B = banyaknya peserta kelas bawah B A = banyaknya peserta kelas atas yang menjawab soal itu dengan benar B B= banyaknya peserta kelas bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A = = proporsi peserta kelas atas yang menjawab dengan benar P B = = proporsi peserta kelas bawah yang menjawab dengan benar Arikunto 2007: 214. Klasifikasi daya pembeda butir soal adalah sebagai berikut yaitu: D = 0,00 – 0,20 = jelek poor, D = 0,21 – 0,40 = cukup satifactory, D = 0,41 – 0,70 = baik good, D = 0,71 – 1,00 = baik sekali excellent, D= negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja Arikunto 2007: 218.

3.6 Pengolahan Data

Data minat dan hasil belajar yang telah dikumpukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data kemudian diolah agar lebih mudah dideskripsikan dan dianalisis.

3.6.1 Deskripsi Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif. Data kuatitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan Sugiyono 2010: 15. Data ini berupa data minat dan hasil belajar siswa. Data minat dan hasil belajar kemudian peneliti jabarkan menjadi data pre test dan post test .

3.6.2 Pengolahan Data Pre-Test

Data skor minat dan nilai hasil belajar siswa diperoleh ketika pre-test dan post-test . Kedua kelompok diberi pre test untuk mengetahui keadaan awal dari kedua kelompok tersebut. Hasil pre test yang baik bila nilai kelompok eksperimen dan kontrol tidak berbeda secara signifikan Sugiyono 2011: 76. Jadi nilai minat dan hasil belajar dianalisis pada awal sebelum dengan menggunakan analisis perbedaan compare analysis. Sebelum dianalisis perbedaan, data pre-test harus melewati serangkaian uji prasyarat analisis perbedaan. Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas data. Uji normalitas data berguna untuk menentukan teknik statistik yang akan digunakan. Statistik parametris bekerja berdasarkan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN 01 GUNUNG SARI KABUPATEN LOMBOK BARAT

6 24 21

KEEFEKTIFAN METODE MATEMATIKA GASING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR KELILING BANGUN DATAR SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR KABUPATEN PEKALONGAN

6 42 261

KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 KOTA TEGAL

0 7 327

Keefektifan Penggunaan Media Kartu Domica terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pecahan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 02 Dan 03 Semingkir Pemalang

1 36 303

KEEFEKTIFAN MEDIA “CROOSS TWOO COLOURURS” TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PERKALIAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEJAMBON TEGAL

1 60 279

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR SISWA KELAS III SD NEGERI RANDUGUNTING 3 KOTA TEGAL

0 66 217

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN DATAR MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI KEMANDUNGAN 03 TEGAL

2 8 284

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATERI BANGUN DATAR MELALUI PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALSARI 4 TEGAL

0 8 258

Miskonsepsi pada pembelajaran matematika materi bangun datar segitiga kelas IV Sekolah Dasar.

0 2 2

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA BANGUN DATAR SEDERHANA DI KELAS I SEKOLAH DASAR

0 0 8