proses pembelajaran. Pembelajaran model komputer memang baru diterapkan di beberapa sekolah saja karena kurangnya sarana dan prasarana, kurangnya maupun
belum siapnya SDM dalam hal tersebut. Salah satu media pembelajaran model komputer yaitu media slide presentasi yang dapat dibuat dengan media Microsoft
Power Point .
Media slide
presentasi yang berisi bullet, font, dan colour yang menyolok sehingga menjadi pusat perhatian. Siswa-siswa akan menjadi tertarik mengikuti
pelajaran. Ukuran media slide presentasi yang diproyeksikan berukuran besar sehingga dapat kelompok banyak. Dibandingkan dengan media gambar yang
ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. Media slide presentasi dapat menyajikan teks, gambar, foto, animasi, audio dan video sehingga lebih menarik.
Sedangkan media gambar hanya teks, gambar, dan foto saja. Adanya gambar, animasi, dan audio dalam media slide presentasi yang digunakan dapat
melibatkan belajar melalui indra penglihatan, pendengaran, dan motorik siswa. Media gambar hanya menekankan persepsi indra mata. Oleh karena itu, peneliti
menduga bahwa media slide presentasi akan lebih baik dari media gambar pada pembelajaran matematika.
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, dapat peneliti rumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
2.4.1 Hipotesis Penelitian Minat Belajar
Rumusan hipotesisnya :
1 H0
1
= Tidak ada perbedaan minat belajar yang signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media slide
presentasi dan siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media gambar pada materi sifat-sifat bangun datar sederhana.
Hipotesis statistiknya : H0
1
: μ
1
= μ
2
uji dua pihak. 2 Ha
1
= Terdapat perbedaan minat belajar yang signifikan, antara siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media slide
presentasi dan siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media gambar pada materi sifat-sifat bangun datar sederhana.
Hipotesis statistiknya : Ha
1
: μ
1
≠ μ
2
uji dua pihak. 3 H0
2
= Rata-rata nilai minat belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media slide presentasi lebih kecil atau
sama dengan rata-rata nilai minat belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media gambar pada materi sifat-sifat
bangun datar sederhana. Hipotesis statistiknya : H0
2
: μ
1
μ
2
uji pihak kanan. 4 Ha
2
= Rata-rata nilai minat belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media slide presentasi lebih besar
daripada rata-rata nilai minat belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media gambar pada materi sifat-sifat
bangun datar sederhana. Hipotesis statistiknya : Ha
2
: μ
1
μ
2
uji pihak kanan.
2.4.2 Hipotesis Penelitian Hasil Belajar
1 H0
1
= Tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan, antara siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media slide
presentasi dan siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media gambar pada materi sifat-sifat bangun datar sederhana.
Hipotesis statistiknya : H0
1
: μ
1
= μ
2
uji dua pihak. 2 Ha
1
= Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan, antara siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media slide
presentasi dan siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media gambar pada materi sifat-sifat bangun datar sederhana.
Hipotesis statistiknya : Ha
1
: μ
1
≠ μ
2
uji dua pihak. 3 H0
2
= Rata-rata nilai hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media slide presentasi lebih kecil atau sama dengan
rata-rata nilai hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media gambar pada materi sifat-sifat bangun datar
sederhana. Hipotesis statistiknya : H0
2
: μ
1
μ
2
uji pihak kanan. 4 Ha
2
= Rata-rata nilai hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media slide presentasi lebih besar daripada rata-rata
nilai `minat belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media gambar pada materi sifat-sifat bangun datar
sederhana. Hipotesis statistiknya : Ha
2
: μ
1
μ
2
uji pihak kanan.
49
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen semu eksperimen kuasi quasi experimental design bentuk nonequivalent control
group design . Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true
experiment design yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok
kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel- variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen Sugiyono, 2011: 77.
Desain eksperimen semu bentuk nonequivalent control group design dapat digambarkan sebagai berikut:
Keterangan: X
: Perlakuan yang diberikan O
1
O
3
: Pre test pada tiap kelompok O
2
O
4
: Post test pada tiap kelompok Desain nonequivalent control group design hampir sama dengan desain
eksperimen murni bentuk pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random
Sugiyono 2011: 79. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan X yaitu pembelajaran menggunakan media slide presentasi, sedangkan kelompok kontrol
menggunakan media gambar. Data pre test merupakan data yang dikumpulkan O
1
X O
2
O
3
O
4