Pengujian Hipotesis Penelitian Hasil Belajar

4.4.1 Pengujian Hipotesis Penelitian Hasil Belajar

Rumusan hipotesisnya yaitu: 1 H0 1 = Tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan, antara siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media slide presentasi dan siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media gambar pada materi sifat-sifat bangun datar sederhana. Hipotesis statistiknya : H0 1 : μ 1 = μ 2 uji dua pihak. 2 Ha 1 = Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan, antara yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media slide presentasi dibandingkan dengan yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media gambar pada materi sifat-sifat bangun datar sederhana. Hipotesis statistiknya : Ha 1 : μ 1 ≠ μ 2 uji dua pihak. 3 H0 2 = Rata-rata nilai hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media slide presentasi lebih kecil atau sama dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media gambar pada materi sifat-sifat bangun datar sederhana. Hipotesis statistiknya : H0 2 : μ 1 μ 2 uji pihak kanan. 4 Ha 2 = Rata-rata nilai hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media slide presentasi lebih besar daripada rata-rata nilai `minat belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media gambar pada materi sifat-sifat bangun datar sederhana. Hipotesis statistiknya : Ha 2 : μ 1 μ 2 uji pihak kanan. Hipotesis nomor 1 dan 2 menggunakan statistik parametris dengan teknik t test dua pihak. Hipotesis yang akan diuji berdasarkan n jumlah sampel yang tidak sama, yaitu n 1 = 19 dan n 2 = 21 serta sampel tidak berkorelasi atau berasal dari dua populasi yang berbeda. Untuk mengetahui varian ke dua sampel homogen atau tidak, maka perlu diuji homogenitas variannya terlebih dahulu dengan uji F. Harga F hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk pembilang = n-1 = 19 -1 = 18 untuk varian terbesar dan dk penyebut = n -1 = 21-1 = 20 untuk varian terkecil. Taraf signifikansi = 0,05, maka dicari pada Tabel F didapat F tabel = 2,12 Riduwan 2012: 237. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika F hitung F tabel berarti tidak homogen, dan jika F hitung F tabel berarti homogen Riduwan 2012: 120. Berdasarkan perhitungan F hitung F tabel yaitu 3,122,19 berarti varian ke dua data post test hasil belajar tidak homogen. Karena n yang tidak sama n 1 ≠ n 2 dan varian tidak homogen, maka pengujian t-test menggunakan rumus separated varians. t = t = t = 4,04 Selanjutnya t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel . Nilai t sebagai pengganti t tabel , dihitung dari selisih harga t tabel dengan dk = n 1 -1 dan dk = n 2 – 1, dibagi dua, kemudian ditambah dengan harga t yang terkecil. Harga t tabel dengan dk= n 1 -1 = 21-1 = 20 adalah 2,086. Sedangkan harga t tabel dengan dk = n 2 – 1 = 19-1 = 18 adalah 2,101. Harga t tabel pengganti = Peneliti kemudian membandingkan harga t hitung dengan harga t tabel . Ternyata t tabel t hitung 2,0875 4,04, maka H0 1 ditolak dan Ha 1 diterima. Kesimpulannya terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Gambar 4.3 Uji Hipotesis Dua Pihak Pengujian hipotesis nomor 3 dan 4 menggunakan statistik parametris dengan teknik t test pihak kanan. Pengujian menggunakan uji pihak kanan menggunakan rumus: Keterangan: +2,086 = 0,0015 +2,0875 = 2,0875 Daerah Penerimaan H0 Daerah Penerimaan Ha 2,0875 ‐2,0875 4,04 Daerah Penerimaan Ha t = nilai t yang dihitung = nilai rata-rata, dalam pengujian hipotesis ini nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen. = nilai yang diharapkan, dalam pengujian hipotesis ini nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen. s = simpangan baku sampel. n = jumlah anggota sampel Sugiyono 2011: 179. Harga t hitung = 7,98. Harga tersebut dibandingkan dengan dk 20 dan α = 5. Harga t tabel = 1,725. Harga t hitung = 7,98 ternyata jatuh pada daerah penerimaan H0, sehingga H0 2 ditolak dan Ha 2 diterima. Rata-rata nilai hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media slide presentasi lebih besar daripada rata-rata nilai minat belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media gambar pada materi sifat-sifat bangun datar sederhana. Gambar 4.2 Uji Hipotesis Pihak Kanan

4.4 Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN 01 GUNUNG SARI KABUPATEN LOMBOK BARAT

6 24 21

KEEFEKTIFAN METODE MATEMATIKA GASING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR KELILING BANGUN DATAR SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR KABUPATEN PEKALONGAN

6 42 261

KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 KOTA TEGAL

0 7 327

Keefektifan Penggunaan Media Kartu Domica terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pecahan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 02 Dan 03 Semingkir Pemalang

1 36 303

KEEFEKTIFAN MEDIA “CROOSS TWOO COLOURURS” TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PERKALIAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEJAMBON TEGAL

1 60 279

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR SISWA KELAS III SD NEGERI RANDUGUNTING 3 KOTA TEGAL

0 66 217

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN DATAR MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI KEMANDUNGAN 03 TEGAL

2 8 284

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATERI BANGUN DATAR MELALUI PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALSARI 4 TEGAL

0 8 258

Miskonsepsi pada pembelajaran matematika materi bangun datar segitiga kelas IV Sekolah Dasar.

0 2 2

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA BANGUN DATAR SEDERHANA DI KELAS I SEKOLAH DASAR

0 0 8