Hakikat Pembelajaran Minat Belajar

tingkah laku individu yang relatif permanen karena disebabkan oleh praktik atau pengalaman.

2.2.2 Hakikat Pembelajaran

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 20, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005: 17 dituliskan bahwa pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Menurut Gagne 1997 dalam Lapono 2008: 1-14 merumuskan pembelajaran sebagai pengaturan peristiwa yang ada di luar diri seseorang peserta didik, dan dirancang serta dimanfaatkan untuk memudahkan proses belajar. Gagne dan Brigss dalam Aisyah, dkk 2007: 1- 3 melukiskan bahwa pembelajaran sebagai “upaya orang yang tujuannya membantu orang belajar”. Secara lebih rinci Gagne mendefinisikan pembelajaran sebagai “seperangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya beberapa proses belajar yang sifatnya internal”. Suatu pengertian yang hampir sama dikemukakan Aisyah, dkk 2007: 1-3 bahwa pembelajaran adalah “suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Pembelajaran merupakan sub- set khusus pendidikan”. Dapat peneliti simpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh gurupengajar untuk membantu siswa agar dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya serta mampu berinteraksi dengan lingkungan.

2.2.3 Minat Belajar

Secara bahasa, minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005: 1027. Menurut Slameto 2010:180 “minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh”. Minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan rasa suka terhadap suatu hal dan juga dapat diketahui melalui aktivitas yang dilakukannya. Menurut Djaali 2008: 121 menyatakan “minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri”. Sedangkan menurut W. S Wingkel 1984: 30 dalam Ardiansyah n.d menyatakan bahwa minat merupakan kecondongan merasa terbaik pada bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang-bidang itu. Mikarsa, dkk 2007: 3.3 mengemukakan bahwa minat merupakan dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara selektif yang menyebabkan dipilihnya suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan, dan lama kelamaan akan mendatangkan kepuasan dalam dirinya. Di lain pihak, jika kepuasan berkurang maka minat seseorang pun akan berkurang. Menurut Safari 2003, bahwa untuk mengetahui berapa besar minat belajar siswa, dapat diukur melalui: 1 Kesukaan, pada umumnya individu yang suka pada sesuatu disebabkan karena adanya minat. Biasanya apa yang paling disukai mudah sekali untuk diingat. Sama halnya dengan siswa yang berminat pada suatu mata pelajaran tertentu akan menyukai pelajaran itu. Kesukaan ini tampak dari kegairahan dan inisiatifnya dalam mengikuti pelajaran tersebut. Kegairahan dan inisiatif ini dapat diwujudkan dengan berbagai usaha yang dilakukan untuk menguasai ilmu pengetahuan yang terdapat dalam mata pelajaran tersebut dan tidak merasa lelah dan putus asa dalam mengembangkan pengetahuan dan selalu bersemangat, serta bergembira dalam mengerjakan tugas ataupun soal yang berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru di sekolah. 2 Ketertarikan, seringkali dijumpai beberapa siswa yang merespon dan memberikan reaksi terhadap apa yang disampaikan guru pada saat proses belajar mengajar di kelas. Tanggapan yang diberikan menunjukkan apa yang disampaikan guru tersebut menarik perhatiannya, sehingga timbul rasa ingin tahu yang besar. 3 Perhatian, semua siswa yang mempunyai minat terhadap pelajaran tertentu akan cenderung memberikan perhatian yang besar terhadap pelajaran itu. Melalui perhatiannya yang besar ini, seorang siswa akan mudah memahami inti dari pelajaran tersebut. 4 Keterlibatan yakni keterlibatan, keuletan, dan kerja keras yang tampak melalui diri siswa menunjukkan bahwa siswa tersebut ada keterlibatannya dalam belajar dimana siswa selalu belajar lebih giat, berusaha menemukan hal-hal yang baru yang berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru di sekolah. Dengan demikian, siswa akan memiliki keinginan untuk memperluas pengetahuan, mengembangkan diri, memperoleh kepercayaan diri, dan memiliki rasa ingin tahu.

2.2.4 Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN 01 GUNUNG SARI KABUPATEN LOMBOK BARAT

6 24 21

KEEFEKTIFAN METODE MATEMATIKA GASING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR KELILING BANGUN DATAR SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR KABUPATEN PEKALONGAN

6 42 261

KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 KOTA TEGAL

0 7 327

Keefektifan Penggunaan Media Kartu Domica terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pecahan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 02 Dan 03 Semingkir Pemalang

1 36 303

KEEFEKTIFAN MEDIA “CROOSS TWOO COLOURURS” TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PERKALIAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEJAMBON TEGAL

1 60 279

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR SISWA KELAS III SD NEGERI RANDUGUNTING 3 KOTA TEGAL

0 66 217

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN DATAR MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI KEMANDUNGAN 03 TEGAL

2 8 284

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATERI BANGUN DATAR MELALUI PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALSARI 4 TEGAL

0 8 258

Miskonsepsi pada pembelajaran matematika materi bangun datar segitiga kelas IV Sekolah Dasar.

0 2 2

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA BANGUN DATAR SEDERHANA DI KELAS I SEKOLAH DASAR

0 0 8