baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja Arikunto 2007: 218.
3.6 Pengolahan Data
Data minat dan hasil belajar yang telah dikumpukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data kemudian diolah agar lebih mudah dideskripsikan dan
dianalisis.
3.6.1 Deskripsi Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif. Data kuatitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan
Sugiyono 2010: 15. Data ini berupa data minat dan hasil belajar siswa. Data minat dan hasil belajar kemudian peneliti jabarkan menjadi data pre test dan post
test .
3.6.2 Pengolahan Data Pre-Test
Data skor minat dan nilai hasil belajar siswa diperoleh ketika pre-test dan post-test
. Kedua kelompok diberi pre test untuk mengetahui keadaan awal dari kedua kelompok tersebut. Hasil pre test yang baik bila nilai kelompok eksperimen
dan kontrol tidak berbeda secara signifikan Sugiyono 2011: 76. Jadi nilai minat dan hasil belajar dianalisis pada awal sebelum dengan menggunakan analisis
perbedaan compare analysis. Sebelum dianalisis perbedaan, data pre-test harus melewati serangkaian uji prasyarat analisis perbedaan. Uji prasyarat analisis
terdiri dari uji normalitas data. Uji normalitas data berguna untuk menentukan teknik statistik yang akan digunakan. Statistik parametris bekerja berdasarkan
asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal.` Bila
data tidak normal, maka statistik parametris tidak dapat digunakan, untuk itu perlu digunakan statistik nonparametris. Pengujian normalitas data menggunakan Uji
Kolmogorov-Smirnov . Alasan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov, yaitu
karena uji ini digunakan untuk menguji data yang berskala interval dan ratio. Agar lebih mudah maka peneliti menggunakan aplikasi SPSS16 untuk menguji
normalitas suatu data. Jika uji normalitas data menunjukan data tersebut normal, maka analisis diteruskan dengan uji homogenitas varians.
Pada dasarnya uji homogenitas dilakukan untuk menyelidiki terpenuhi tidaknya sifat homogen pada varians antar kelompok. Uji hipotesis mengenai
homogenitas varians dilakukan dengan uji F yang dilakukan pada taraf signifikan 5.
F = Harga F hitung dibandingkan dengan F tabel. Dengan kriteria pengujian sebagai
berikut, 1 jika F
hitung
F
tabel
berarti tidak homogen dan, 2 jika F
hitung
F
tabel
berarti homogen Sudjana, 2012: 120. Setelah uji normalitas dan homogenitas dilakukan, maka akan diketahui
bagaimana kondisi data. Apabila data yang diuji ternyata berdistribusi normal, maka analisis akhir menggunakan analisis perbedaan t-test. Sugiyono 2011: 196-
7 menjelaskan bahwa terdapat beberapa rumus t test yang digunakan untuk pengujian, dan berikut ini diberikan pedoman penggunaannya:
1 Rumus t-test Separated Varians.
t =
2 Rumus t-test Polled Varians. t=
Pedomannya: 1 Bila jumlah anggota sampel sama n
1
= n
2
dan varians homogen σ
1 2
= σ
2 2
, maka dapat digunakan t-test baik untuk separated maupun pool [sic] varian
. Untuk melihat harga t tabel, digunakan dk= n
1
+ n
2
-2. 2 Bila n
1
≠ n
2
dan varians homogen σ
1 2
= σ
2 2
, dapat digunakan t-test dengan pooled [sic] varian. Derajat kebebasannya dk = n
1
– n
2
– 2. 3 Bila n
1
= n
2
, varians tidak homogen σ
1 2
≠ σ
2 2
dapat digunakan rumus separated varians
dan polled varian dengan dk = dk = n
1
-1 atau n
2
-2. 4 Bila n
1
≠ n
2
dan varians tidak homogen σ
1 2
≠ σ
2 2
. Untuk ini digunakan t- test
dengan separated varian. Harga t sebagai pengganti t
tabel
dihitung dari selisih harga t
tabel
dengan dk=n
1
– 1 dan dk = n
2
– 1 kemudian dibagi 2, dan ditambahkan dengan harga t yang terkecil.
Kriteria pengambilan keputusan dengan uji t berlandaskan bahwa jika harga t
hitung
t
tabel
maka H0 diterima dan Ha ditolak atau tidak ada perbedaan yang signifikan. Apabila harga t
hitung
t
tabel
maka Ha diterima dan H0 ditolak atau ada perbedaan yang signifikan. Jika data yang diuji ternyata berdistribusi tidak
normal maka analisis akhir cukup menggunakan uji nonparametris yaitu dengan uji U Mann Whitney. Uji ini digunakan untuk menguji kemampuan generalisasi
signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel. Untuk uji U Mann Whitney terdapat dua rumus yang digunakan
untuk pengujian. Kedua rumus tersebut digunakan dalam perhitungan karena akan diperlukan untuk mengetahui harga U mana yang lebih kecil. Harga U yang lebih
kecil tersebut yang digunakan untuk pengujian dan dibandingkan dengan U tabel. Kedua rumus tersebut adalah sebagai berikut:
Rumus 1
: U
1
= n
1
n
2
+ Rumus 2
: U
2
= n
1
n
2
+ Keterangan :
n
1
: jumlah sampel 1 n
2
: jumlah sampel 2 U
1
: jumlah peringkat 1 U
2
: jumlah peringkat 2 R
1
: jumlah rangking pada sampel n
1
R
1
: jumlah rangking pada sampel n
2
Sugiyono 2011: 61. Kriteria keputusan diambil dengan cara membandingkan harga U yang
lebih kecil dengan harga U tabel. Apabila harga U terkecil lebih kecil atau sama dari harga U tabel maka hipotesis nol H0 diterima dan hipotesis alternatif Ha
ditolak. Apabila harga U terkecil lebih besar dari harga U tabel maka hipotesis nol H0 ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima. Setelah dianalisis
perbedaannya, apabila kedua kelompok dinyatakan tidak terdapat perbedaan yang
signifikan, maka kedua kelompok tersebut dapat digunakan untuk subjek penelitian. Apabila kedua kelompok tersebut dinyatakan terdapat perbedaan yang
signifikan, maka kedua kelompok tersebut tidak dianjurkan dipakai sebagai subjek penelitian.
3.6.2 Pengolahan Data Post-Test