Berdasarkan uji proporsi di atas dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan dengan model pembelajaran NHT
berbantuan Mouse Mischief dapat mencapai ketuntasan belajar. Perhitungan uji hipotesis 1 dapat dilihat pada Lampiran 28.
4.1.4.4 Uji Hipotesis II Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Uji hipotesis II merupakan uji kesamaan dua rata-rata yang dalam penelitian ini menggunakan uji kesamaan dua rata-rata satu pihak kanan. Uji
kesamaan dua rata-rata ini dilakuakan untuk mengetahui apakah rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan pendekatan model
pembelajaran NHT berbantuan Mouse Mischief lebih dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan pendekatan model pembelajaran
ekspositori. Hipotesis pengujiannya adalah H :
dan H
1
: .
Kriteria pengujiannya adalah terima jika
dan tolak jika
mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi adalah dk
dan peluang dimana
Dari perhitungan yang dilakukan diperoleh t
hitung
sebesar 4,8. Harga t
tabel
dengan α =5 dan dk = adalah
Karena t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak. Artinya rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta
didik kelas eksperimen lebih dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas kontrol. Perhitungan uji hipotesis 2 selengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran 28.
4.2 Pembahasan
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil dua kelas sampel secara cluster random sampling, terpilih kelas VIII D sebagai kelas eksperimen dan kelas
VIII B sebagai kelas kontrol. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan analisis data awal. Analisis data awal yang dilakukan peneliti adalah uji
normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan dua rata-rata. Dari uji analisis data awal diperoleh hasil bahwa kedua kelas sampel
berdistribusi normal, homogen dan tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai
kemampuan yang setara. Dengan kata lain penelitian ini dimulai dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang kemampuan awalnya setara. Pada
penelitian ini terdapat dua kelas sampel yang mendapat perlakuan berbeda, yaitu kelas eksperimen mendapatkan pelakuan dengan pendekatan model pembelajaran
NHT berbantuan Mouse Mischief, sedangkan kelas kontrol mendapatkan perlakuan dengan pendekatan model pembelajaran ekspositori. Pelaksanaan
pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan sebanyak empat kali pertemuan, dimana tiga kali pertemuan menggunakan model pembelajaran
yang telah dirancang dan satu kali pertemuan untuk tes kemampuan pemecahan masalah.
Dalam pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mengarahkan peserta didik untuk melatih kemampuan pemecahan masalah yang
membutuhkan pemikiran lebih. Selama proses pembelajaran peserta didik mulai berpikir dan mengkonstruk pengetahuannya dalam memecahkan masalah yang