Luas Permukaan Kubus Luas Permukaan Balok Volum Kubus Volum Balok

b. Bahan pelajaran diberikan secara urut oleh guru. c. Guru dapat menentukan hal yang dianggap penting. d. Guru dapat memberikan penjelasan-penjelasan individu atau klasikal. Kekurangan dari pembelajaran ekspositori sebagai berikut. a. Pada metode ini tidak menekankan penonjolan aktivitas fisik seperti aktivitas mental siswa. b. Kegiatan terpusat pada guru sebagai pemberi informasi bahan pelajaran. c. Pengetahuan yang didapat cepat hilang.

2.1.8 Tinjauan Materi Tentang Kubus dan Balok

Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah Kubus dan Balok yang diajarkan pada kelas VIII semester genap. Materi dalam penelitian ini dibatasi pada sub materi luas dan volum kubus dan balok.

2.1.8.1 Luas Permukaan Kubus

Misalkan sebuah kubus dengan panjang rusuknya s cm. Jika kubus tersebut dibuat jaring-jaringnya, maka akan diperoleh gambar seperti berikut. Gambar 2.3 Kubus dan Jaring-jaring Kubus s s s 1 2 3 4 5 6 s s s s s s Dari Gambar 2.3 terlihat suatu kubus berserta jaring-jaringnya. Untuk mencari luas permukaan kubus sama dengan menghitung luas jaring-jaring kubus tersebut. Oleh karena jaring-jaring kubus merupakan 6 buah persegi yang sama dan kongruen maka Jadi, luas permukaan kubus dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

2.1.8.2 Luas Permukaan Balok

Misalkan sebuauh balok dengan panjang p cm, lebar l cm, dan tinggi t cm. Jika balok tersebut dibuat jaring-jaring, maka akan diperoleh gambar seperti berikut. Gambar 2.4 Balok Gambar 2.5 Jaring-jaring Balok Gambar 2.5 merupakan gambar jaring-jaring balok. Untuk mencari luas permukaan balok yaitu dengan menghitung semua luas jaring-jaringnya. Sehingga diperoleh : Jadi, luas permukaan balok dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

2.1.8.3 Volum Kubus

Gambar 2.6 menunjukkan sebuah kubus satuan dengan panjang rusuk 2 ssatuan panjang. Gambar 2.6 Kubus Satuan Jadi, diperoleh rumus volum kubus dengan panjang rusuk s sebagai berikut.

2.1.8.4 Volum Balok

Gambar 2.7 menunjukkan sebuah balok satuan dengan ukuran panjang = 4 satuan panjang, lebar = 2 satuan panjang, dan tinggi = 2 satuan panjang. Jadi, volum balok dengan ukuran panjang p, lebar l , dan tinggi t dirumuskan sebagai berikut. Gambar 2.7 Balok Satuan

2.2 Kerangka Berpikir

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan guru, peserta didik dengan peserta didik, dan peserta didik dengan lingkungan sekolah, dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadi kebiasaan bagi peserta didik yang bersangkutan. Kegiatan pembelajaran yang berlangsung di SMP Negeri 2 Kendal masih sering menggunakan model pembelajaran ekspositori. Dalam model ini masih sering ditemui adanya kecenderungan meminimalkan keterlibatan peserta didik dan pembelajaran lebih berpusat pada guru, sehingga tidak mendorong siswa menjadi aktif didalam proses pembelajaran. Peserta didik cenderung menunggu sajian dari guru daripada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang mereka butuhkan, akibatnya mempengaruhi kualitas kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Matematika sebagai sumber dari ilmu yang lain memiliki peran penting dalam kehidupan. Oleh sebab itu, peserta didik dituntut untuk memiliki kemampuan dasar matematika. Peserta didik dalam mempelajari matematika harus melalui pemahaman dan aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya. Dalam mewujudkannya dirumuskan lima tujuan umum pembelajaran matematika, yaitu: 1 belajar untuk berkomunikasi mathematical communication, 2 belajar untuk bernalar mathematical reasoning, 3 belajar memecahkan masalah mathematical problem solving, 4 belajar untuk mengaitkan ide mathematical