Muatan dan Bilangan Koordinasi

2. Muatan dan Bilangan Koordinasi

Muatan ion kompleks adalah jumlah muatan atom pusat dan ligannya. Jika ligan suatu molekul netral, muatan ion kompleks berasal dari atom pusat.

Kata Kunci

Pada senyawa [Cu(NH 3 ) 4 ]SO 4 , muatan ion kompleks dapat dihitung jika

Atom pusat

muatan anion diketahui. Jika ion sulfat bermuatan 2–, ion kompleks

Ligan

bermuatan 2+ , yaitu [Cu(NH 3 ) 4 ] 2+ . Jika ligan suatu molekul netral maka

Teori asam-basa lewis

Ikatan kovalen koordinasi

bilangan oksidasi atom pusat sama dengan muatan ion kompleks. Dalam

Ion kom pleks

ion [Cu(NH 3 ) 4 ] 2+ , biloks Cu sama dengan + 2.

Contoh 4.2

Menentukan Bilangan Oksidasi

Berapakah biloks atom pusat dalam [Co(NH 3 ) 5 Cl](NO 3 ) 2 ?

Jawab :

Gugus NO 3 adalah anion nitrat, memiliki muatan 1–, NO – 3 . Ligan NH 3 bersifat netral,

sedangkan Cl suatu anion bermuatan 1–. Oleh karena senyawa koordinasi bermuatan netral maka jumlah semua muatan harus nol.

Unsur-Unsur Transisi Periode Keem pat

[Co(NH 3 ) 5 Cl](NO 3 ) 2

x + 5(0) + (–1) + 2(–1) = 0 Jadi, biloks kobalt adalah + 3.

Atom dalam ligan yang terikat langsung pada atom pusat dinamakan atom donor. Misalnya, ligan NH

) 2 ] 3 2+ dalam ion kompleks [Ag(NH 3 . Atom nitrogen dalam NH 3 adalah atom donor. Jumlah atom donor yang terikat pada atom pusat disebut bilangan koordinasi logam. Berapakah bilangan koordinasi dalam ion [Ag(NH 3 ) 2 ] 2+ ? Oleh karena ada dua atom nitrogen yang terikat langsung pada Ag maka atom perak memiliki bilangan koordinasi 2. Dalam ion [Cr(H 2 O) Cl + 4 2 ] , krom memiliki bilangan koordinasi 6 sebab ada enam atom yang terikat langsung. Bilangan koordinasi ion logam biasanya dipengaruhi oleh ukuran relatif

H 2 C CH 2 ion logam dan ligan yang terikat. Jika ukuran ligan besar, boleh jadi hanya

NH 2 beberapa ligan yang terikat. Sebaliknya, jika ukuran ligan kecil maka jumlah

(a)

ligan yang terikat pada ion logam lebih banyak. Contohnya, besi(III) dapat mengkoordinasi enam ion fluorida membentuk [FeF ] 3– 6 , tetapi dengan ion klorida ( ion klorida lebih besar dari ion fluorida) hanya dapat

CH 2

CH mengkoordinasi sebanyak empat membentuk ion [FeCl 4 ] 2 – .

H 2 NH N

2 H C NH

Ion kompleks yang memiliki bilangan koordinasi empat dapat berada

2 2 dalam dua bentuk struktur, yaitu tetrahedral dan segiempat datar. Struktur

H 2 C Co N

NH 2 tetrahedral lebih umum terdapat pada senyawa bukan transisi, sedangkan

H 2 NH 2 struktur segiempat datar banyak dijumpai dalam senyawa transisi, seperti

C CH 2 pada platina(II) dan emas(III), juga beberapa ion kompleks dari tembaga.

(b)

Contoh 4.3

COO -

Menentukan Muatan, Bilangan Koordinasi, dan Rumus Ion Kompleks

H 2 C Tentukan muatan, bilangan koordinasi, dan rumus ion kompleks yang tersusun dari: CH 2 a. atom pusat Cu N 2+ dan empat buah ligan H O.

b. atom pusat Fe 2+

dan enam buah ligan CN – .

H 2 Muatan ion kompleks merupakan jumlah muatan atom pusat dan muatan ligan. C N CH 2 Bilangan koordinasi adalah jumlah atom donor yang terikat pada atom pusat secara langsung. Rumus ion kompleks dituliskan dalam kurung siku. Dengan demikian, dapat

- OOC

ditentukan bahwa:

(c)

a. Bilangan koordinasi Cu = 4 Muatan ion kompleks = 2 + 4 (0) = + 2

Rumus ion kompleks adalah [Cu(H O) ] 2+ 2 4

Gambar 4.4

b. Bilangan koordinasi Fe = 6

(a) St rukt ur et ilendiam in

Muatan ion kompleks = 2 + 6 (–1) = –4

(b) St rukt ur ion kom pleks

Rumus ion kompleksnya adalah [Fe(CN) ] 4–

3 ] (c) St rukt ur EDTA

[Co(en) 3+

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMUNIKASI, KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN DUKUNGAN SOSIAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA BADAN PUSAT STATISTIK JEMBER

0 48 17

STUDI PENJADWALAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PADA PROYEK PEMBANGUNAN PUSAT PERDAGANGAN CIREBON RAYA (PPCR) CIREBON – JAWA BARAT

34 235 1

EVALUASI KAPASITAS LAHAN PARKIR DI PUSAT PERBELANJAAN KOTA BANJARMASIN (Studi Kasus pada Jl. Pangeran Samudera Banjarmasin)

0 42 1

ANALISIS TEORI ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PUSAT PERBELANJAAN (KASIR) CARREFOUR JEMBER, JL. HAYAM WURUK JEMBER

0 24 5

HUBUNGAN ANTARA KINERJA TUTOR DENGAN MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR KEJAR PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) BAYUANGGA KECAMATAN KADEMANGAN KOTA PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2010/2011

0 26 16

HUBUNGAN ANTARA KINERJA TUTOR DENGAN MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR KEJAR PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) BAYUANGGA KECAMATAN KADEMANGAN KOTA PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2010/2011

0 29 16

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DAUD PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU SD MUHAMMADIYAH METRO PUSAT

1 11 74

TINJAUAN GEOGRAFIS PERUMAHAN PRASANTI GARDEN DI KELURAHAN METRO KECAMATAN METRO PUSAT KOTA METRO TAHUN 2013

26 107 62

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV C SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 32 244