Sifat dan Kegunaan Eter
c. Sifat dan Kegunaan Eter
T idak sepert i alkohol, et er t idak memiliki ikat an hidrogen antarmolekul sehingga titik didih eter di bawah titik didih alkohol untuk jumlah atom karbon yang sama, misalnya etanol dan dimetil eter.
Etanol berisomer dengan dimetil eter (C 2 H 6 O), tetapi wujudnya berbeda. Pada suhu kamar, dimetil eter berwujud gas, sedangkan etanol berwujud cair.
Eter kurang larut di dalam pelarut air dibandingkan alkohol. Hal ini disebabkan eter memiliki kepolaran rendah. Walaupun sesama molekul eter tidak terjadi antaraksi, tetapi eter dapat berantaraksi dengan air
Sumber: Heineman Advanced Science:
dan alkohol. Makin tinggi rantai alkil dalam eter makin kurang
Chem istry, 2000
kelarutannya di dalam air.
Gambar 6.6
Eter tidak bereaksi dengan hampir semua oksidator maupun reduktor.
Sejak zaman dulu, eter digunakan
Demikian juga dalam asam dan basa, eter cenderung stabil, kecuali pada
sebagai zat pembius.
suhu tinggi. Karena itu, eter sering digunakan sebagai pelarut untuk reaksi-reaksi organik.
Tabel 6.7
Sifat Fisika Eter (Titik Didih dan Kelarutan)
Nama
Titik Didih (°C)
Kelarutan (g 100mL)
Dimetil eter
Larut sempurna
Dietil eter
Larut sempurna
Sumber: Kimia Organik Dasar (Sabirin, M), 1993
Di samping kegunaannya sebagai anestetik, dietil eter secara luas dipakai sebagai pelarut untuk lemak, lilin, atau zat-zat lain yang kurang larut dalam air. D ivinil eter ( CH 2 = CH– O – CH= CH 2 ) memiliki kemampuan anastetik tujuh kali lebih besar daripada dietil eter. Pada umumnya eter bersifat racun, tetapi jauh lebih aman jika dibandingkan kloroform untuk keperluan obat bius ( Gambar 6 .6 ) . Penggunaan eter harus hati-hati karena mudah terbakar.
Umumnya eter dibuat dari dehidrasi alkohol. Dietil eter dapat dibuat melalui pemanasan etanol dengan asam sulfat pekat pada suhu sekitar 140°C hingga reaksi dehidrasi sempurna. Perhatikan Gambar 6.7.
Mudah dan Akt if Belajar Kim ia unt uk Kelas XII
Penangas m inyak
Gambar 6.7
Pem buat an et er dari alkohol
Alko h o l
Sumber: Sougou Kagashi
2 4 CH H SO
3 CH 2 OH + HOCH 2 CH 3 ⎯⎯⎯→ CH 3 CH 2 –O–CH 2 CH 3 + H 2 O
Sintesis eter secara besar-besaran dengan metode illiamson, yaitu
Kata Kunci
reaksi antara alkil halida dengan alkoksi atau fenoksi, persamaan reaksinya
Met ode William son
secara umum:
Dehidrasi
RO + R'X ⎯ → R–O–R' + X – Keterangan: R = Karbon primer; sekunder, dan tersier; atau aril. R ' = Karbon primer atau metil.
Tes Kompetensi Subbab C
Kerjakanlah di dalam buku latihan.
1. Tuliskan rumus struktur dari senyawa alkohol berikut.
aturan IUPAC dan trivial.
a. 2,2–dimetilpentanol 4. Jelaskan mengapa alat-alat kedokteran, terutama b. 4–heksen–2–ol
untuk operasi harus direndam dalam alkohol. 2. Tentukan nama dari senyawa alkohol berikut.
5. Air nira jika disimpan lama atau dipendam dalam tanah selama lebih dari satu minggu akan berubah a. OH
menjadi suatu alkohol (arak). Jelaskan berdasarkan reaksi fermentasi gula.
H 3 C CH 2 C CH 3 6. Tuliskan rumus struktur dari senyawa eter berikut.
a. 2–metoksi butana CH 2 b. difenil eter
CH 2 dietil oksirana CH 2 c. CH 3
7. Tuliskan isomer yang mungkin dari senyawa yang memiliki rumus molekul C H O.
b. 4 CH 10 3 8. Mengapa oksirana lebih larut di dalam air daripada
H 3 C CH 2 C CH 3 dimetil eter, padahal massa molekul relatif kedua senyawa itu tidak berbeda jauh?
CH 2 9. Mengapa senyawa eter pada umumnya kurang larut di dalam air, tetapi larut dalam benzen?
HO
CH CH 2 CH 2 CH 3
10. Tuliskan suatu reaksi pembuatan etil metil eter 3. Gambarkan struktur isomer posisi dari alkohol dengan
dengan cara Williamson.
rumus molekul C 5 H 12 O. Kemudian, tentukan nama
masing-masing isomer itu dengan menggunakan