Lum p ur Pembuatan Baja
a. Lum p ur Pembuatan Baja
Besi t uang
Baja merupakan paduan (alloi) yang digolongkan sebagai baja karbon cair
(kandungan karbon di atas 1,5%) yang mengandung logam lain, seperti Cr, Gambar 4.10
Co, Mn, dan Mo. Sifat-sifat mekanik baja ditentukan oleh komposisi kimianya. Skem a pirom et alurgi besi Pengolahan besi dari bijihnya merupakan proses reduksi. Akan tetapi, pengubahan besi menjadi baja merupakan proses oksidasi untuk mengeluarkan pengotor.
Oksidasi besi dilakukan dengan berbagai cara, tetapi dua cara umum yang biasa digunakan pada pembuatan baja adalah proses perapian terbuka (open hearth) dan proses essemer (basic o ygen).
1) Proses Bessemer
Gas oksigen
Gas buang
Sumber: Chemistry (McMurry), 2001
Gambar 4.11
Besi t uang dari t anur sem bur
Pipa buang dan uap air
dipindahkan ke t ungku basic oksigen dijadikan baja karbon.
Ko n ven t er
Besi cair
Gambar 4.12
Besi cair Skem a reakt or Bessem er
150 – 300 t on
Pada proses ini, besi cair hasil dari tanur sembur dimasukkan ke dalam reaktor silinder. Udara panas disemburkan dari lubang-lubang pipa untuk mengoksidasi karbon dan zat pengotor yang masih tersisa.
Unsur-Unsur Transisi Periode Keem pat
Sekilas Persamaannya: Kimia Δ C(s) + O
2 (g) ⎯⎯→ CO 2 (g)
Si( A )+ O 2 (g) ⎯⎯→ SiO 2 ( A )
Henry Bessemer
2 (g) ⎯⎯→ 2FeO( A ) Untuk mereduksi kembali FeO yang turut teroksidasi, ditambahkan
2Fe( Δ A )+ O
logam mangan. Reaksi yang terjadi:
Mn( Δ A ) + FeO( A ) ⎯⎯→ (Fe–MnO)( A )
feromangan
Baja jenis feromangan mutunya kurang baik dan harganya relatif murah. Baja feromangan biasanya dipakai untuk membuat kerangka beton bangunan, pipa ledeng, dan kawat pagar.
2) Proses Perapian Terbuka
Pada proses perapian terbuka digunakan reaktor serupa mangkuk
yang memuat sekitar 100–200 ton besi cair. Untuk menjaga besi tetap
Sumber: Jendela IPTEK: Kimia, 1997
cair maka atap wadah dibentuk cembung agar dapat memantulkan kalor
Dia berperan besar dalam usaha
m em percepat proses pem buat an
ke arah permukaan besi cair.
baja pada pertengahan abad 19
Semburan udara panas mengandung oksigen dilewatkan melalui
dengan konverternya yang terkenal. Udara ditiupkan ke seluruh lelehan
permukaan besi dan bereaksi dengan pengotor. Si dan Mn dioksidasi
besi glubal (bijih besi yang telah
pertama kali menjadi terak, diikuti oleh oksidasi karbon menjadi CO
dipanaskan dalam tanur dengan
yang menimbulkan agitasi dan busa di atas mangkuk.
batu bara atau kayu). Besi murni yang masih meleleh, dituang dari
Oksidasi termal karbon meningkatkan suhu dalam mangkuk yang
konverter dan ditam bahkan
menyebabkan fluks batu kapur terkalsinasi menghasilkan kapur tohor yang
sejum lah tertentu karbon dan logam, seperti nikel , m angan , atau
mengambang di atas lelehan. Kapur ini bergabung dengan fosfat, sulfat,
krom ium . Zat tambahan ini
silikat, dan pengotor lain. Kalsinasi adalah proses pemanasan di bawah
m engubah lelehan besi m enjadi
titik leleh zat untuk menghilangkan pengotor.
baja , yaitu alloi yang sangat terkenal karena kekuatannya.
b. Tahap Penghalusan Baja Karbon
Tahap penghalusan melibatkan oksidasi karbon dan pengotor secara terus-menerus. Pengotor seperti Mn, P, dan Si bereaksi dengan oksigen membentuk oksida, dan direaksikan kembali dengan suatu fluks. Jenis fluks bergantung pada pengotor. Jika pengotor adalah mangan (basa) maka fluks yang bersifat asam ditambahkan (silika).
2 (s) ⎯⎯→ MnSiO 3 ( A ) Jika pengotor silikon atau fosfor (asam) maka fluks yang bersifat basa
MnO(s) + SiO Δ
ditambahkan (CaO atau MgO):
SiO 2 (s) + MgO(s) ⎯⎯→ Δ MgSiO 3 ( A )
Sumber:www.nusaweb.com
Gambar 4.13
4 O 10 (s) + 6CaO(s) ⎯⎯→ 2Ca 3 (PO4) 2 ( A )
Baja st ainless st eel (Fe 72%, Cr 19%, dan Ni 9%) banyak digunakan unt uk
Sebelum dikeluarkan dari tanur, logam lain, seperti Co, Cr, Ni, V,
peralat an rum ah t angga dan alat ked okt eran.
atau W dapat ditambahkan pada baja agar menghasilkan paduan yang memiliki sifat-sifat tertentu.
2. Metalurgi Tembaga
Langkah-langkah pada pengolahan tembaga tidak berbeda dengan pengolahan besi, melibatkan tiga tahap, yaitu pemekatan, proses reduksi, dan pemurnian.
Mudah dan Akt if Belajar Kim ia unt uk Kelas XII Mudah dan Akt if Belajar Kim ia unt uk Kelas XII
Buih bercam pur bijih t em baga
Proses pemekatan tembaga dari bijihnya dilakukan dengan cara pengapungan (flotasi), seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.14. Pada
Udara
proses ini, bijih dihancurkan menjadi serbuk, kemudian dicampurkan b ert ekanan dengan zat pengapung, dan udara dialirkan hingga berbusa. Zat pengapung
berupa surfaktan (memiliki ujung polar dan nonpolar), misalnya saponin. Partikel-partikel yang terbasahi oleh air seperti pengotor berada di dasar tanki. Adapun partikel yang tidak terbasahi menempel pada busa dan mengapung di atas permukaan tanki.