Pembuatan dan Kegunaan Unsur Logam Alkali

3. Pembuatan dan Kegunaan Unsur Logam Alkali

Logam natrium dan litium dibuat dengan cara elektrolisis lelehan garamnya. Logam natrium kali pertama dibuat pada tahun 1807 oleh Humpry Davy melalui elektrolisis lelehan NaOH. Cara ini merupakan metode pembuatan logam natrium di industri (lihat Gambar 3.14).

Perangkat elekt rolisis lelehan NaCl pada pembuatan logam

Na ( A )

Lelehan NaCl

alkali

Anode karbon

Kat ode besi

¾® 2Na( A )

Sumber: Chemistry,2000

Oleh karena elektrolisis di atas diperlukan suhu tinggi sekitar 800°C untuk melelehkan garam NaCl maka untuk menurunkan suhu titik lelehnya bahan baku dicampur CaCl 2 membentuk campuran NaCl–CaCl 2 . Penambahan CaCl 2 ke dalam NaCl dapat menurunkan titik leleh NaCl hingga sekitar 580°C. Demikian juga litium diperoleh dari elektrolisis lelehan campuran LiCl–KCl. Kalium lebih mudah dibuat melalui reduksi kimia daripada melalui elektrolisis KCl. Secara komersial, lelehan KCl direaksikan dengan logam natrium pada 870°C, persamaan reaksinya:

Na( A ) + KCl( A ) ⎯⎯ → NaCl( A ) + K(g)

Sumber: Chemistry,2000

Uap kalium meninggalkan reaktor yang selanjutnya dikondensasi.

Gambar 3.15

Sejumlah besar natrium digunakan dalam pembuatan senyawa Na 2 O 2

Model paduan logam Li–Al

Ident ifikasikan oleh Anda m ana

dan NaNH 2 . Oleh karena natrium merupakan zat pereduksi kuat, logam

logam lit ium dan yang m ana logam

natrium sering digunakan pada pembuatan logam lain seperti titan dan

alu m in iu m .

sintesis beberapa senyawa organik.

76 Mudah dan Akt if Belajar Kim ia unt uk Kelas XII

Logam penting lainnya adalah litium, berguna sebagai paduan Li–Al. Paduan logam ini sangat ringan sehingga banyak digunakan untuk membuat kerangka pesawat terbang dan material lainnya. Kegunaan dari logam litium adalah sebagai anode pada baterai. Hal ini dimungkinkan karena litium memiliki massa jenis rendah dan potensial reduksi standarnya sangat negatif.

S ejumlah kecil kalium diproduksi untuk membuat K 2 O yang

digunakan dalam masker gas dengan sistem tertutup (lihat Gambar 3.16).

Kelebihan dari masker ini adalah uap hasil pernapasan (CO 2 + H 2 O)

bereaksi dengan superoksida menghasilkan gas oksigen.

4K 2 O(s) + 2H 2 O( A ) ⎯⎯ → 4KOH(s) + 3O 2 (g)

Kalium hidroksida yang dihasilkan dalam reaksi ini mengikat karbon dioksida dari hasil pernapasan.

KOH(s) + CO 2 (g) ⎯⎯ → KHCO 3 (s)

Sumber: Ihsc.on.ca

4. Pembuatan dan Kegunaan Senyawa Alkali

Gambar 3.16

Senyawa alkali banyak dimanfaatkan, terutama dalam industri dan rumah Masker K 2 O dengan sist em tangga. Beberapa kegunaan senyawa alkali dijabarkan dalam Tabel 3.10.

t ert ut up Tabel 3.10 Kegunaan Senyawa Alkali

Sifat

Kegunaan

Li 2 CO 3 Produksi aluminium Pembuatan LiOH

LiOH Pabrik sabun litium untuk pelumas LiH

Pereduksi pada sintetis organik Pembuatan antihistamin dan obat-obatan

NaCl Sumber Na dan NaCl Bumbu, dan penyedap makanan Pabrik sabun (mengendapkan sabun dari campuran reaksi)

NaOH Industri pulp dan kertas Ekstraksi oksida aluminium Pabrik rayon viskosa Pemurnian minyak bumi

Na 2 CO 3 Pabrik sabun Pabrik gelas Digunakan dalam detergen dan softener Na 2 O 2 Pemutih tekstil NaNH 2 Pembuatan celupan indigo untuk blue jeans denim

KCl Pupuk KOH

Pabrik sabun lunak K 2 CO 3 Pabrik gelas KNO 3 Pupuk dan bahan peledak

Sumber: General Chemistry , 1990

Litium karbonat adalah garam yang kurang larut, diperoleh dari pengolahan bijih litium. Garam ini digunakan untuk membuat LiOH. Kalsium hidroksida bereaksi dengan litium karbonat mengendapkan kalsium karbonat, dan meninggalkan larutan LiOH.

Contoh 3.2

Pembuatan Unsur Alkali

Tunjukkan dengan persamaan kimia, bagaimana KNO 3 (kalium nitrat) dapat dibuat

dari KCl (kalium klorida) dan asam nitrat dalam dua tahap.

Deskrip si Unsur-Unsur Golongan Ut am a

Jawab

Kalium hidroksida dibuat secara komersial dari kalium klorida dengan cara elektrolisis larutannya.

2 KCl(aq) + 2 H 2 O( A ) ⎯⎯ → 2KOH (aq) + H 2 (g) + Cl 2 (g)

Jika larutan kalium hidroksida dari hasil elektrolisis dinetralkan dengan asam nitrat:

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMUNIKASI, KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN DUKUNGAN SOSIAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA BADAN PUSAT STATISTIK JEMBER

0 48 17

STUDI PENJADWALAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PADA PROYEK PEMBANGUNAN PUSAT PERDAGANGAN CIREBON RAYA (PPCR) CIREBON – JAWA BARAT

34 235 1

EVALUASI KAPASITAS LAHAN PARKIR DI PUSAT PERBELANJAAN KOTA BANJARMASIN (Studi Kasus pada Jl. Pangeran Samudera Banjarmasin)

0 42 1

ANALISIS TEORI ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PUSAT PERBELANJAAN (KASIR) CARREFOUR JEMBER, JL. HAYAM WURUK JEMBER

0 24 5

HUBUNGAN ANTARA KINERJA TUTOR DENGAN MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR KEJAR PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) BAYUANGGA KECAMATAN KADEMANGAN KOTA PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2010/2011

0 26 16

HUBUNGAN ANTARA KINERJA TUTOR DENGAN MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR KEJAR PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) BAYUANGGA KECAMATAN KADEMANGAN KOTA PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2010/2011

0 29 16

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DAUD PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU SD MUHAMMADIYAH METRO PUSAT

1 11 74

TINJAUAN GEOGRAFIS PERUMAHAN PRASANTI GARDEN DI KELURAHAN METRO KECAMATAN METRO PUSAT KOTA METRO TAHUN 2013

26 107 62

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV C SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 32 244