Pengertian Pencemaran Udara Pencemaran Udara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pencemaran Udara

2.1.1. Pengertian Pencemaran Udara

Pencemaran udara terus menunjukkan intensitas yang makin meningkat akhir- akhir ini. Beberapa polutan udara telah dituduh sebagai biang keladi pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim global. Karena udara digunakan sebagai media untuk kehidupan manusia maka terdapatnya makhluk hidup seperti mikroorganisme, zat atau bahan pencemar udara yang melampaui baku mutu berarti terjadi pencemaran. Dengan demikian pencemaran udara mengandung pengertian adanya penyimpangan mengenai kualitas udara Sarudji, 2010. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999 menyebutkan bahwa yang dinamakan pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan atau komponen lain kedalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Pencemaran udara berarti hadirnya satu atau beberapa kontaminan di dalam udara atmosfer di luar, seperti antara lain oleh debu, busa, gas, kabut, bau-bauan, asap atau uap dalam kuantitas yang banyak, dengan berbagai sifat maupun lama berlangsungnya di udara tersebut, hingga dapat menimbulkan gangguan-gangguan terhadap kehidupan manusia, tumbuhan atau hewan maupun benda, atau tanpa alasan jelas sudah dapat mempengaruhi kelestarian kehidupan organisme Kristanto, 2002. Universitas Sumatera Utara Batasan-batasan terhadap pokok-pokok pengertian yang memberikan bobot pada defenisi-defenisi di atas adalah : 1. Bahwa setiap pembebasan bahan atau zat-zat ke dalam udara atmosfir tidak harus selalu dikatakan pencemar udara. Karena bahan-bahan kontaminan belum menjurus pada pada suatu kemampuan untuk secara potensial mengubah stabilitas dan kualitas kelestarian udara atmosfir. 2. Bahwa untuk menimbulkan gangguan terhadap susunan udara atmosfir harus dipenuhi dahulu angka batas Nilai Ambang Batas. Angka batas tersebut ditentukan oleh faktor kuantitas kontaminan, lamanya berlangsung maupun potensinya. 3. Sumber pencemar tidak hanya dibatasi yang berasal dari aktivitas manusia, tetapi juga oleh sumber-sumber pencemar akibat peristiwa alamiah seperti gunung meletus, bencana alam, dan lain-lain Kristanto, 2002. Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya. Dalam udara terdapat oksigen O 2 untuk bernafas, karbondioksida untuk proses fotosintesis oleh klorofil daun dan ozon O 3 untuk menahan sinar ultraviolet. Susunan komposisi udara bersih dan kering, kira-kira tersusun oleh : Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Komposisi Udara bersih dan kering Unsur Volume Kandungan ppm Nitrogen 78.09 780.900 Oksigen 20.94 209.400 Argon 0.93 9.300 Karbondioksida 0.00318 318 Neon 0.0018 18 Helium 0.00052 5.2 Krepton 0.0001 1 Xenon 0.000008 0.008 Nitrogen Oksida 0.000025 0.25 Hidrogen 0.00005 0.5 Metana 0.00015 1.5 Nitrogen Dioksida 0.0000001 0.001 Ozon 0.000002 0.02 Belerang Dioksida 0.00000002 0.0002 Karbon Monoksida 0.00001 0.1 Ammonia 0.000001 0.01 Sumber Wardhana, 1995 Apabila susunan udara mengalami perubahan dari susunan keadaan normal seperti tersebut diatas dan kemudian mengganggu kehidupan manusia, hewan dan binatang, maka berarti udara telah tercemar Wardhana, 1995.

2.1.2. Pencemar Udara dan Sumbernya

Dokumen yang terkait

Penentuan Kadar Sulfur Dioksida (SO2) Di Udara Ambien Dengan Metode Pararosanilin

17 144 53

Tingkat Pencemaran Udara Oleh Sulfur Dioksida (S02) Di Desa Sijantang Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto Propinsi Sumatera Barat

3 47 71

Penentuan Kadar Sulfur Dioksida (SO2) Di Udara Ambien Dengan Metode Pararosanilin Secara Spektrofotometri

20 128 46

Kajian Pemanfaatan Bambu di Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

4 47 59

Hubungan Kadar Particulate Matter 10 (Pm10) Di Udara Terhadap Keluhan Gangguan Saluran Pernafasan Pada Pekerja Industri Arang Di Kecamatan Sunggal Kanan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 16

Hubungan Kadar Particulate Matter 10 (Pm10) Di Udara Terhadap Keluhan Gangguan Saluran Pernafasan Pada Pekerja Industri Arang Di Kecamatan Sunggal Kanan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 2

Hubungan Kadar Particulate Matter 10 (Pm10) Di Udara Terhadap Keluhan Gangguan Saluran Pernafasan Pada Pekerja Industri Arang Di Kecamatan Sunggal Kanan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 8

Hubungan Kadar Particulate Matter 10 (Pm10) Di Udara Terhadap Keluhan Gangguan Saluran Pernafasan Pada Pekerja Industri Arang Di Kecamatan Sunggal Kanan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 39

Hubungan Kadar Particulate Matter 10 (Pm10) Di Udara Terhadap Keluhan Gangguan Saluran Pernafasan Pada Pekerja Industri Arang Di Kecamatan Sunggal Kanan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 4

Analisis Kadar Gas Sulfur Dioksida (SO2) di Udara Ambien pada Industri Makanan Ringan yang Menggunakan Briket Batubara dan Keluhan Saluran Pernafasan pada Masyarakat di Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang

0 0 16