2.4. Industri Makanan Ringan
Menurut Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19MI1986, berdasarkan pengklasifikasian industri, industri makanan ringan termasuk kelompok aneka
industri. Industri ini merupakan industri yang tujuannya menghasilkan bermacam- macam barang kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun yang termasuk industri ini
adalah sebagai berikut : 1.
Industri tekstil, misalnya : benang, kain, dan pakaian jadi 2.
Industri alat listrik dan logam, misalnya : kipas angin, lemari es, mesin jahit, televisi dan radio
3. Industri kimia, misalnya : sabun, pasta gigi, sampo, tinta, plastik, obat-obatan
dan pipa 4.
Industri pangan, misalnya : minyak goreng, terigu, gula, teh, kopi, garam dan makanan kemasan
5. Industri bahan bangunan dan umum, misalnya : kayu gergajian, kayu lapis
dan marmer.
2.5. Pengendalian Terhadap Polusi Sulfur Dioksida SO
2
Beberapa metode dapat digunakan untuk mengurangi dan mengendalikan emisi SO
2
. Diantaranya adalah sebagai berikut : • Penggunaan bahan bakar bersulfur rendah
• Substitusi sumber energi lain untuk bahan bakar • Menghilangkan sulfur dari bahan bakar sebelum pembakaran
• Menghilangkan SO
x
dari gas buang
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan bahan bakar bersulfur rendah mungkin dapat dilakukan, tetapi biaya penggunaan bahan bakar lebih mahal dibanding yang bersulfur tinggi karena
bahan bakar bersulfur tinggi nilai kalornya lebih tinggi sehingga jumlah bahan bakar bersulfur tinggi yang digunakan jumlahnya lebih sedikit, biaya pemakaian dan
transportasi bahan bakar menjadi lebih rendah. Untuk menghilangkan sulfur dari bahan bakar sebelum proses pembakaran
membutuhkan beberapa perlakuan, tergantung dari bahan bakar dan bentuk sulfur di dalamnya. Sulfur terdapat dalam tiga bentuk, yaitu pirit, komponen organik dan
sulfat. Sulfat pada umumnya dijumpai dalam kuantitas yang kecil dan tidak menimbulkan masalah. Sulfur organik terikat pada molekul yang merupakan bagian
dari batu-arang dan tidak dapat dihilangkan tanpa mengubah secara kimia batu-arang tersebut melalui berbagai proses seperti karbonisasi, liquifikasi atau gasifikasi. Sulfur
piritik terdapat sebagai partikel terpisah dan dapat dipisahkan dengan cara fisik seperti penggilingan yang dilanjutkan dengan pembilasanpencucian. Cara fisik
tersebut dapat mengurangi kandungan sulfur pirit sampai setengahnya dalam satu kali operasi, tetapi untuk batu-arang bersulfur tinggi 2-4 dibutuhkan proses beberapa
tahap sehingga biayanya menjadi mahal. Menghilangkan SO
2
dari gas buang juga merupakan salah satu cara untuk mengatasi pencemaran SO
x
, yaitu dengan injeksi batu kapur ke dalam zona pembakaran sehingga bereaksi dengan SO
2
membentuk garam sulfat melalui reaksi sebagai berikut :
2CaCO
3
+ 2SO
2
+ O
2
—› 2CaSO
4
+ 2CO
2
Universitas Sumatera Utara
Permasalahan yang dihadapi pada metode ini adalah terbentuknya bahan buangan yang cukup tinggi dalam bentuk CaSO
4
padat, batu kapur yang tidak bereaksi dan abu yang harus dibuang Kristanto, 2002.
2.6. Penentuan Lokasi dan Titik Pengambilan Sampel Udara Ambien