rongga toraks atau dada. Kedua paru saling terpisah oleh mediastum sentral yang di dalamnya terdapat jantung dan pembuluh darah besar. Setiap paru terdapat apeks dan
basis. Jika arteri pulmonalis dan darah arteria bronkialis, bronkus, saraf, dan pembuluh limfe masuk ke setiap paru menunjukkan telah terjadi gangguan paru, yaitu
terbentuknya hilus berupa akar paru. Paru kanan lebih besar dari paru kiri dan dibagi 3 lobus oleh fistrus interlobaris, sedangkan paru - paru kiri terbagi menjadi 2 lobus
Price dan Wilson,1994.
2.3.2. Mekanisme Pernafasan
Pernafasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun, karena sistem pernafasan dipengaruhi oleh susunan saraf
otonom. Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernafasan dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu pernafasan luar dan pernafasan dalam. Pernafasan luar adalah
pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler. Pernafasan dalam adalah pernafasan yang terjadi antara darah dalam kapiler
dengan sel – sel tubuh. Masuk keluarnya udara dalam paru – paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika
tekanan udara di rongga dada lebih besar, maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan udara dalam rongga dada lebih besar, maka udara akan keluar.
Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukan udara inspirasi dan pengeluaran udara ekspirasi maka mekanisme pernafasan dibedakan menjadi
dua macam, yaitu pernafasan dada dan pernafasan perut.
Universitas Sumatera Utara
1. Pernafasan Dada
Pernafasan dada adalah pernafasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Fase inspirasi
Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada mengembang. Pengembangan rongga dada menyebabkan volume paru – paru juga
mengembang akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
b. Fase ekspirasi
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antartulang rusuk ke posisi semula yang diikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi
kecil. Rongga dada yang mengecil menyebabkan volume paru – paru juga mengecil sehingga tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar.
Hal tersebut menyebabkan tekanan dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
2. Pernafasan Perut
Pernafasan perut merupakan pernafasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot – otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.
Mekanisme pernafasan perut dapat dibedakan menjadi dua fase, yakni : a.
Fase inspirasi Fase inspirasi merupakan kontraksi otot diafragma sehingga mengembang,
akibatnya paru – paru ikut mengembang. Hal tersebut menyebabkan rongga dada
Universitas Sumatera Utara
membesar dan tekanan udara di dalam paru – paru lebih kecil daripada tekanan udara di luar sehingga udara luar dapat masuk ke dalam paru - paru.
b. Fase ekspirasi
Fase ekspirasi merupakan fase relaksasi otot diafragma kembali ke posisi semula sehingga rongga dada mengecil dan tekanan udara di dalam paru – paru lebih
besar daripada tekanan udara luar, akibatnya udara keluar dari paru – paru.
2.3.3. Gangguan Saluran Pernafasan