79 sedangkan kelas eksperimen = 79,76 dengan perbedaan rata-rata antara
kelas kontrol dan eksperimen sebesar 13,93. 3. Terdapat perbedaan yang signifikan pada penguasaan kompetensi
pengoperasian peralatan pengendali daya tegangan rendah aspek Psikomotorik antara siswa yang mendapat pembelajaran dengan
menggunakan model Inquiry Based Learning dengan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI di SMKN 1
Sedayu, t
hitung
=-3,175 t
tabel
=-2,002 ; sig=0,002, rata-rata kognitif kelas kontrol = 71,00, sedangkan kelas eksperimen = 84,00 dengan perbedaan
rata-rata antara kelas kontrol dan eksperimen sebesar 13,00.
B. Implikasi
Penelitian ini dapat memberikan dampak positif bagi siswa, guru, sekolah dan jurusan pendidikan teknik elektro. Hasil dari penelitian ini dapat
bermanfaat untuk memberikan informasi tentang model pembelajaran yang ditawarkan di kurikulum 2013, yaitu Inquiry Based Learning. Hasil penelitian
ini dapat diinformasikan bahwa metode pembelajaran Inquiry Based Learning lebih efektif apabila dibantu dengan penggunaan media pembelajaran Video
Tutorial yang tidak memerlukan biaya tinggi dalam proses pembuatannya. Hasil penelitian ini mampu menjadi inspirasi dan referensi pembuatan media
pembelajaran yang lebih efektif untuk metode pembelajaran dan materi pembelajaan yang sejenis. Hasil penelitian ini menjadi tolak ukur penelitian
yang akan dilaksanakan dan disempurnakan di kemudian hari. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru untuk menginformasikan metode
pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran yang lebih efektif. Hasil analisis membuktikan bahwa metode Inquiry Based Learning lebih efektif
80 dibanding dengan metode pembelajaran konvensional dalam peningkatan
kompetensi pengoperasian peralatan pengendali daya tegangan rendah. Hasil penelitian ini memberikan informasi bahwa unuk meningkatkan kompetensi
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dapat menggunakan dengan metode pembelajaran Inquiry Based Learning. Hasil dari penelitian ini dapat
bermanfaat bagi siswa untuk menggunakan media pembelajaran simulasi atau interaktif sesuai dengan keinginan dan kemudahan dalam penguasaan
kompetensi pengoperasian peralatan pengendali daya tegangan rendah.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai keterbatasan yang dapat mempengaruhi penelitian,yaitu:
1. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang berada
pada satu
lingkup sekolah,
sehingga memungkinkan
penyimpangan dalam pengambilan nilai hasil belajar siswa. Peneliti tidak dapat menghindari penyimpangan yang mungkin saja terjadi pada kelas
kontrol dan eksperimen. 2. Pengambilan data dilakukan dalam waktu yang berbeda antara kelompok
eksperimen dan kontrol. Hal tersebut memungkinkan adanya interaksi antara kelas diluar pembelajaran. Hal ini dikarenakan keterbatasan
peneliti untuk mengontrol interaksi siswa diluar kegiatan belajar mengajar. 3. Penelitian ini hanya dilakukan untuk mengukur peningkatan pretest dan
posttest ranah kognitif, sedangkan ranah afektif dan psikomotorik siswa hanya membandingkan antara kelompok kontrol dan eksperimen dengan
metode yang di rencanakan oleh peneliti. Karena dalam pelajaran praktek
81 sulit dalam penilaian pretest dengan observasi aspek afektif dan
psikomotorik dalam satu kompetensi dasar. 4. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas XI TITL A dan XI TITL B
di SMK N 1 Sedayu, sehingga tidak dapat digeneralisasikan untuk seluruh sekolah menengah kejuruan.
D. Saran