190 G2: ya dengan menyekolahkan anak mereka di sini, jika mereka percaya pada
sekolah ini biasanya aka nada banyak orang yang dengan spontan mempromosikan sekolah dengan segala nilai posotof sekolah ini.
P: kalau untuk warga sekolah, bagaimana bentuk kepercayaannya?
G2: mau menaati peraturan dengan keyakinan bahwa peraturan itu ada untuk kebaikan seluruh warga sekolah.
P: Bagaimana cara perekrutan guru dan pegawai di sini? Adakah syarat –
syarat tertentu yang memang diadakan dengan tujuan untuk menjamin mutu dan kepercayaan baik dari dalam maupun luar organisasi?
G2: perekrutannya dengan wawancara dan syarat administrasi. Kalau untuk syarat tertentu mungkin seperti harus berjilbab menutup aurat, mampu membaca
al-qur’an degan benar, memiliki akhlak yang baik dan ibadahnya juga harus lebih dari orang pada umumnya.
P: Bagaimana hubungan yang terjalin antar anggota sekolah? Apakah bersifat
formal atau bersifat kekeluargaan? G2: keduanya. Formal sewajarnya dalam melakukan pekerjaan agar semua
dapat bekerja dengan professional. Walaupun begitu tetap ada sifat kekeluargaan karena tanpa adanya rasa kekeluargaan hubungan antar anggota sekolah bisa jadi
kaku dan bisa kurang nyaman. Terlebih lagi sekolah kami sekolah berasrama, jelas hubungan kekeluargaan haruslah ada karena di sinilah keluarga kedua bagi
semua, di sini juga kita semua bareng- bareng menghabiskan waktu dengan segala kegiatannya selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.
b. Norma
P: Bagaimana bentuk norma di sekolah baik formal maupun informal?
G2: kalau formal ya segala bentuk peraturan yang tertulis dan harus dilakukan atau di taati, kalu tidak ya dapat sanksi yang sudah tertulis juga. Kalau yang
informal, biasanya yang bila dilakukan akan menyebabkan orang itu malu, hal yang tidak lazim dilakukan di lingkungan sekolah ini.
P: contohnya apa bu?
G2: ah, masbu’ sholat. Tidak tertulis itu peraturannya bahwa masbu’ salah, tapi biasanya anak- anak yang mulai sholat terlambat kemudian harus masbu’ mereka
akan malu sendiri. Di sini sudah dan selalu dibiasakan sholat berjamaah tepat waktu.
191 P:
Bagaimana bentuk – bentuk norma yang banyak dipegang oleh orang tua siswa dan masyarakat secara umum?
G2: tidak beda jauh dari sekolah. Semua norma tujuannya untuk mempertahankan apa yang dianggap baik dan menjauhkan dari kebiasaan yang
dianggap buruk. P:
Apakah ada bentuk – bentuk nilai orang tua siswa yang bertentangan dengan nilai yang dipegang teguh oleh pihak sekolah? Apabila ada yang berbeda
bahkan bertentangan maka sikap bagaimana yang dilakukan dan diambil? G2: kalau yang bertentangan kayaknya ga ada. Mungkin kalau yang dimaksud
lebih seperti pendapat yang berbeda mengenai satu dua hal ya ada, tapi biasanya juga tidak menjadi masalah besar atau selama ini bisa dibilang tidak ada mba.
P: Apakah ada aturan yang tertulis maupun tidak tertulis yang berpegang
teguh pada nilai dan norma yang dapat menjadi alat control di sekolah ini? G2: ada. Tata tertib sekolah.
P: Apakah pernah terjadi masalah berhubungan dengan norma yang ada?
Bagaimana penyelesaiannya? G2: masalahnya paling melanggar peraturan sekolah. Ada jelas, tapi selama ini
sudah bisa diatasi dengan memberikan sanksi tertulis yang sudah diatur. Sanksi yang diberikan setara dengan pelanggaran yang dilakukan, tujuannya agar anak
jera sehingga diharapkan tidak akan mengulang kesalahan, dan anak lain juga tidak meniru.
P: Untuk menjaga norma organisasi apakah yang dilakukan sekolah agar
dapat tetap berpegang teguh pada pendirian? G2: saling mengingatkan, saling membantu dalam berbagai macam hal agar
timbul saling memiliki dan menghargai. Kalo sudah terpupuk hal- hal seperti itu nanti akan saling menguatkan dalam memegang pendirian atau prinsip.
c. Jaringan
P: Bagaimana upaya yang dilakukan sekolah dalam rangka memelihara dan
mengelola solidaritas jaringan komunitas? G2: mengikuti berbagai kegiatan yang ditujukan untuk bersama. Kalau ada
undangan ya memenuhi undangan. Berusaha menjadi anggota atau partner yang aktif dan baik.
192 P:
Bagaimana hubungan SMA IT Ihsanul Fikri Mungkid, Magelang dengan lembaga lain?
G2: baik- baik saja mbak, karena kami selalu menjaga hubungan agar senantiasa harmonis. Cara yang kami lakukan adalah dengan mengikuti berbagai
acara yang diadakan komunitas yang kami ikuti, kami juga selalu menjaga hubungan yang baik dan saling membantu satu sama lain dalam komunitas.
P: Bagaimana jaringan antara individu dalam sekolah dengan pihak lain?
G2: banyak individu dalam sekolah yang mempunyai jaringan dengan pihak lain, hal ini sangat membantu sekolah dalam banyak hal. Masing- masing individu
juga tentunya berusaha membangun hubungan baik dengan pihak lain, apalagi yang memiliki visi yang sama dan sejalan dengan IF.
P: Bagaimana peran sekolah dan stakeholders dalam mengembangkan
jaringan? G2: stakeholders yang dimaksud siapa aja mba?
P: semua warga sekolah ditambah orang – orang atau pihak lain yang secara
tidak langsung berhubungan dengan sekolah, seperti masyarakat sekitar sekolah, komite sekolah beserta seluruh orangtua siswa, dan pihak lainnya.
G2: semuanya berperan mbak. Yang dari dalam sekolah berusaha melakukan yang terbaik agar sekolah dapat menjaga nama baik sekolah, meningkatkan
prestasi, mengembangkan segala kemampuan sekolah yang dimiliki agar dapat menjadi sekolah islam yang lebih baik setiap waktunya. Pihak luar sekolah juga
dimintai bantuan untuk senantiasa percaya dan menjaga nama baik sekolah. Saya rasa hal ini dapat membantu sekolah dalam mendapatkan jaringan dan menjaga
hubungan dengan jaringan. Hubungan kerjasama yang sudah ada dapat bertahan dengan baik, dan jika sekolah ingin berkiprah lebih dengan membentuk kerjasama
baru maka dapat lebih mudah jika banyak pihak yang mendukung dan percaya pada sekolah.
P: Hal- hal apa saja yang dilakukan pihak sekolah untuk memperluas jaringan
terutama dalam mencari calon siswa? G2: menyebarkan berita dari mulut ke mulut, mengumumkan di website
sekolah, menyebarkan booklet, dulu sempat pasang iklan di majalah tapi hanya sekali atau dua kali.