Jaringan Unsur Modal Sosial a. Kepercayaan

181 P: Apa saja yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan keterampilan dalam manajemen? G1: pelatihan, baik mengundang pihak luar untuk mengajari atau melatih, juga dengan cara mengirim perwakilan sekolah dalam kegiatan- kegiatan pelatihan. P: Apa sajakah bentuk otonomi atau kewenangan sekolah pada bidang akademik ? G1: menyusun jadwal, rencana belajar, jam belajar mengajar, menyusun kurikulum sekolah sendiri. Sekolah memiliki kewenangan untuk mengembangkan kurikulum dinas dan departemen agama serta kurikulum JSIT dengan kreatif agar dapat mencapai visi misi sekolah. P: Apa sajakah bentuk otonomi atau kewenangan sekolah pada bidang non- akademik ? G1: ada banyak. Banyak mulai dari pengembangan fisik sekolah, pembentukan berbagai program pengembangan sekolah, pembentukan ekstrakurikuler untuk siswa. Kewenangan lainnya juga seperti kegiatan administrasi sekolah mulai dari penerimaan siswa, penerimaan guru, kegiatan pengelolaan keuangan sekolah, dan lain sebagainya. P: Apa sajakah bentuk kewenangan yang diberikan oleh dinas pemerintah baik yang sudah dapat dilaksanakan maupun belum? G1: seperti yang saya sebutkan tadi. Baik yang kurikuler atau akademik dan kewenangan lainnya diluar akademik. Karena kita sekolah swasta jadi diberi keluwesan lebih. P: Apakah sekolah memiliki lingkungan fisik yang mendukung iklim pembelajaran di sekolah? G1: in syaa Allah. Sekolah selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk siswa. P: Apakah sekolah memiliki budaya sekolah? Jika iya, budaya seperti apa yang dimiliki? G1: jelas punya. Sekolah kita berlafazkan islami, kami punya budaya yang berpegang teguh pada al- qur’an dan as- sunnah. Kami lembaga pendidikan yang juga berlafazkan keagamaan. P: Apakah budaya sekolah dilakukan dengan baik oleh seluruh warga sekolah? 182 G1: in syaa Allah, berbagai kegiatan dan peraturan di sekolah ini dibentuk sedemikan rupa sesuai dengan dasar- dasar keislaman, tujuannya agar seluruh guru, siswa, dan karyawan senantiasa terbiasa dan membudayakan islam pada diri masing- masing.

b. Partisipasi

P: Bagaimana proses penentuan visi, misi, dan tujuan sekolah? G1: kami melalui rapat guru dan yayasan. P: Bagaimana keterlibatan stakeholders dalam decision making, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program sekolah? G1: stakeholders di sini siapa saja ya mba? P: seperti masyarakat sekitar sekolah, masyarakat sekolah yang secara langsung terlibat dengan kegiatan sekolah, komite sekolah dan orangtua wali murid bu. G1: oh kalau stakeholdersnya demikian ya dalam kegiatan – kegiatan seperti decision making, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program sekolah cukup aktif dan berperan. Beberapa pihak secara aktif membantu, seperti orang tua siswa, komite, masyarakat sekitar. Dalam evaluasi komite kadang memberikan beberapa masukan mengenai program sekolah dari sudut pandang dan sebagai perwakilan orangtua siswa. Kami juga mengadakan rapat dengan komite sekolah dan orang tua siswa tentang beberapa kegiatan sekolah yang telah dilakukan dalam satu waktu tertentu, sehingga mereka paham apa saja kegiatan yang dilakukan anak- anak mereka selain belajar di kelas. P: Apakah guru dan karyawan sekolah dilibatkan dalam merumuskan visi dan misi sekolah? G1: guru iya, pada saat rapat guru dilibatkan. P: Apakah visi dan misi sekolah disosialisasikan pada warga sekolah, komite dan masyarakat? G1: iya. Visi misi sekolah dapat dilihat pada papan visi misi di gedung utama, dicantumkan juga di web sekolah yang dapat diakses orang banyak. P: Apakah sekolah mensyaratkan pada guru untuk memiliki kepercayaan, norma, dan tujuan yang sama serta wajib memenuhi tata tertib yang berlaku? 183 G1: iya. Demi mencapai visi dan misi yang sama maka harus memiliki satu langkah yang sama, ya harus punya landasan yang sama, prinsip yang sama, norma yang sama, dan kepercayaan yang sama. P: Bagaimana cara kepala sekolah memotivasi kerja guru? G1: dengan meningkatkan rasa kekeluargaan. Dengan rasa kekeluargaan yang ada kami bisa saling mengingatkan, menasehati, menyemangati, dan membantu satu sama lain sehingga motivasi dan semangat senantiasa terjaga. P: Siapa sajakah yang dilibatkan dalam perencanaan program sekolah dan keasramaan? G1: guru- guru. P: Apakah selalu diadakan rapat dengan guru dalam menyusun program sekolah dan keasramaan? G1: iya. P: Apakah sekolah telah membentuk komite? G1: iya. Sejak awal berdirimya sekolah P: Apakah komite diikutsertakan dalam perencanaan program sekolah dan keasramaan tertentu? apa contohnya? G1: iya dalam kegiatan tertentu. contoh kegiatan tambahan les untuk persiapan SNMPTN bagi siswa kelas XII. P: Bagaimana bentuk keterlibatan komite sekolah? G1: komite terlibat aktif dalam beberapa kegiatan terutama kegiatan yang melibatkan bantuan orang tua siswa, selain itu komite juga terlibat dalam evaluasi sekolah. Komite menjadi perwakilan orang tua siswa dalam rapat akhir tahun dan evaluasi, biasanya kami menyampaikan juga penggunaan dana sekolah untuk kegiatan apa saja, bagaimanapun juga karena kami sekolah swasta, maka bantuan dana mayoritas berasal dari orang tua wali siswa. P: Apakah siswa diikutsertakan dalam pelaksanaan program sekolah tertentu? apa contoh program yang melibatkan siswa? Apa tujuan pelibatan siswa? G1: ya. Belajar mengajar, siswa sebagai subjek yang di ajar. Kemudian kegiatan ekstrakurikuler, siswa dilibatkan sebagai subjek dimana ia