Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
14 Pada bagian lain, Coleman mendefinisikan modal sosial kaitannya dengan
perkembangan anak sebagai norma, jaringan sosial, dan hubungan antara orang dewasa dan anak - anak yang sangat bernilai bagi tumbuh kembang anak. Modal
sosial ada di dalam keluarga, namun juga di luar keluarga, di dalam komunitas John Field, 2010: 38. Pendapat Coleman ini lekat dengan dunia pendidikan yang
terjadi baik di lingkup persekolahan dan juga di masyarakat. Dengan demikian modal sosial dalam pendidikan tidak hanya bernilai dalam diperolehnya ijazah
namun juga dalam perkembangan kognitif dan evolusi ke arah identitas diri yang mapan John Field, 2010: 39. Baik Bourdieu dan Coleman, keduanya memiliki
kesamaan perhatian terhadap modal sosial sebagai sumber prestasi pendidikan. John Field, 2010: 45.
c. Putnam Definisi yang dinyatakan oleh Putnam bahwa dalam hal ini modal sosial
merujuk pada bagian dari organisasi sosial, seperti kepercayaan, norma, dan jaringan yang dapat meningkatkan efisiensi masyarakat dengan memfasilitasi
tindakan- tindakan yang terkoordinasi John Field, 2010 : 49. Penggunaan istilah modal sosial yang dipelajari dan dianalisis oleh Putnam adalah perkembangan dan
perluasan dari gagasan Coleman. Pada awal tahun 1990 –an definisi Putnam mengenai modal sosial mengalami sedikit perubahan. Tepatnya pada tahun 1996
definisi yang dinyatakan Putnam yang ia maksud dengan modal sosial adalah bagian dari kehidupan sosial – jaringan, norma, dan kepercayaan – yang
mendorong partisipan bertindak bersama secara lebih efektif untuk mencapai tujuan – tujuan bersama John Field, 2010: 51.
15 Putnam juga memperkenalkan perbedaan antara dua bentuk dasar modal
sosial yaitu menjembatani inklusif dan mengikat eksklusif. Model sosial yang eksklusif mendorong adanya homogenitas sedangkan modal sosial yang inklusif
mendorong bersatunya orang - orang dari beragam ranah sosial. Kedua bentuk tersebut membantu menyatukan kebutuhan yang berbeda. Putnam menyatakan hal
tersebut demikian : “modal sosial yang mengikat adalah sesuatu yang baik untuk ‘menopang
resiprositas spesifik dan mobilisasi solidaritas’, sambil pada saat yang sama menjadi semacam perekat terkuat sosiologi’ dalam memelihara
kesetiaan yang kuat di dalam kelompok dan memperkuat identitas – identitas spesifik. Hubungan – hubungan yang menjembatani ‘lebih baik
dalam menghubungkan asset eksternal dan bagi persebaran informasi’, dan menjadi ‘ WD-40 sosiologi’ yang dapat ‘ membangun identitas dan
resiprositas yang lebih luas’.” John Field, 2010: 52 d. Fukuyama
Social Capital adalah kapabilitas yang muncul dari kepercayaan umum di dalam sebuah masyarakat atau di bagian - bagian tertentu darinya Francis
Fukuyama, 2010: 37. e. Turner
Social Capital menunjuk pada kekuatan yang meningkatkan potensi untuk perkembangan ekonomi dalam suatu masyarakat dengan menciptakan dan
mempertahankan hubungan sosial dan pola organisasi sosial Damsar, 2011: 183. f. Lawang
Sosiolog Indonesia ini mendefinisikan modal sosial sebagai semua kekuatan sosial komunitas yang dikonstruksikan oleh individu atau kelompok
dengan mengacu pada struktur sosial yang menurut penilaian mereka dapat
16 mencapai tujuan individual dan atau kelompok secara efisien dan efektif dengan
modal lainnya Damsar, 2011 : 184. Rumusan pengertian modal sosial dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
modal sosial merupakan sumber daya dalam suatu komunitas yang ada pada bagian organisasi sosial dan berupa norma, kepercayaan, jaringan, dan norma
yang jika dimanfaatkan dengan maksimal dapat mempermudah dan membantu masyarakat tersebut dalam mencapai tujuannya. Rumusan ini sejalan dengan
pernyataan bahwa “modal sosial merupakan investasi sosial yang merupakan investasi sosial, yang meliputi sumber daya sosial seperti jaringan, kepercayaan,
nilai, dan norma serta kekuatan menggerakkan, dalam struktur hubungan sosial untuk mencapai tujuan individual danatau kelompok secara efisien dan efektif
dengan modal lainnya” Damsar, 2011: 184.