PENELITIAN YANG RELEVAN KAJIAN TEORI

53 permasalahan pada bagaimana modal sosial dapat dimanfaat dan dimanfaatkan dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Terdapat kesamaan dalam kedua penelitian tersebut yakni sama- sama membahas mengenai modal sosial yang dibangun untuk memberikan manfaat pada masyarakat secara luas. Sedangkan untuk penelitian yang ketiga, yang dilakukan oleh Sdr. Diki Yulianto, S.Pd menekankan pada identifikasi modal sosial yang ada di SALAM sebagai lembaga pendidikan berbasis masyarakat.

E. KERANGKA PIKIR

Berbagai rumusan tujuan pendidikan nasional sudah disusun sejak berdirinya Negara ini yang ditunjukkan dalam pembukaan UUD 1945 dimana terdapat kalimat tujuan untuk mencerdaskan segala bangsa. Cita- cita luhur nasional tersebut senantiasa dijadikan dasar bagi pemerintah negeri ini dalam membangun dan memperbaiki sistem pendidikan Indonesia dari waktu ke waktu. Hingga pada akhirnya lahirlah sistem pendidikan desentralisasi dimana satuan pendidikan memiliki kewenangan yang sangat besar dalam menjalankan sekolahnya sehingga dapat memaksimalkan keunggulan yang dimilikinya dan memanfaatkan sumberdaya miliknya untuk mencapai kefektifitasan dalam mencapai tujuan pendidikan. Kenyataan memang tidak selalu indah, walau sudah disusun kebijakan sedemikian rupa dengan berbagai perbaikan dari waktu ke waktu namun idealita pendidikan nasional yang berdasar manajemen tingkat satuan pendidikan masih belum terlaksana secara maksimal. Suasana sentralisasi yang sudah mengakar pada diri persekolahan masih belum dapat dibasmi optimal sehingga sekolah 54 masih banyak yang belum berkembang. Salah satu masalah nyatanya adalah masih banyaknya sekolah yang bergantung pada dinas pendidikan dalam mengembangkan eksistensi sekolahnya. Hal demikian terjadi karena sekolah yang masih berjiwa sentral kadang tidak menyadari bahwa mereka memiliki sumber daya potensial yang jika dimanfaatkan maksimal akan dapat membantu sekolah mengembangkan diri mereka. Modal manusia dan modal ekonomi mungkin lebih mudah disadari oleh sekolah, sehingga sekolah sudah mulai dapat menjalankan persekolahan mereka dengan memaksimalkan kedua modal ini, namun belum dengan modal sosialnya. Lebih buruk lagi karena kurangnya pemahaman akan manajemen sekolah sehingga membuat sekolah bingung dalam menentukan arah tujuan pendidikan sehingga terjadi hal yang sangat ditakutkan oleh masyarakat yaitu degradasi moral dan pembodohan. Hingga lahirlah sistem persekolahan baru yang mencoba menghapus kegelisahan masyarakat yang tidak percaya lagi akan sistem pendidikan formal. Sistem persekolahan ini dinamakan Sekolah Islam Terpadu SIT. Sistem ini menawarkan pendidikan yang menyatukan antara kecerdasan kognisi, emosi, dan spiritual secara maksimal dengan memanfaatkan spirit dan landasan islami. Sekolah – sekolah islam terpadu merupakan sekolah swasta dibawah yayasan tertentu yang melakukan manajemen sekolah mulai dari kegiatan otonomi, partisipasi, transparansi dan akuntabilitas serta pencetakan prestasi. Kegitan manajemen sekolah disana juga dimaksimalkan dengan memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki mulai dari modal manusia, modal sosial, dan modal 55 ekonomi. Salah satu sekolah yang menerapkan hal tersebut adalah SMA IT Ihsanul Fikri yang ada di kabupaten Magelang. Gambar 2. Kerangka Pikir Manajemen Sekolah Memanfaatkan segala sumber daya dalam melaksanakan otonomi, partisipasi, transparansi dan akuntabilitas, pencetakan prestasi dan hasil belajar. modal sosial harus disadari keberadaannya dan harus dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sekolah ideal Mencerdaskan kehidupan bangsa modal sosial harus disadari keberadaannya dan harus dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sekolah ideal Mencerdaskan kehidupan bangsa Manajemen Sekolah Memanfaatkan segala sumber daya dalam melaksanakan otonomi, partisipasi, transparansi dan akuntabilitas, pencetakan prestasi dan hasil belajar. modal sosial harus disadari keberadaannya dan harus dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sekolah ideal Mencerdaskan kehidupan bangsa 56

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode atau pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor Lexy J. Moleong, 2010 : 4 penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang- orang atau perilaku yang diamati. Menurut Denzin dan Lincoln Lexy J. Moleong, 2010 : 5 menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Penelitian deskriptif sendiri menurut Nurul Zuriah 2007: 47 adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala – gejala, fakta- fakta, atau kejadian – kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat – sifat populasi atau daerah tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif karena peneliti menggali berbagai bentuk informasi dari fakta – fakta di lapangan yang kemudian dijabarkan dalam bentuk kata- kata tertulis. Menggunakan metode deskriptif dapat mendukung peneliti untuk lebih mudah menjelaskan mengenai hasil penelitian kepada pembaca. Pembaca diharapkan merasa terlibat dalam kasus sehingga lebih memahami hasil penelitian “Peran Modal Sosial dalam Manajemen Berbasis Sekolah di SMA IT Ihsanul Fikri Mungkid, Kabupaten Magelang”.

B. Setting Penelitian